Om Swastyastu
Namasmaranam, adalah bakti dengan jalan mengingat. Arah gerak vertical dari bhakti ini adalah dalam menjalani dan menata kehidupan ini masyarakat manusia sepatutnya selalu melatih diri untuk mengingat, mengingat nama-nama suci Tuhan dengan segala Ke-Mahakuasaan-nya, dan selalu untuk melatih diri untuk mengingat tentang instruksi dan pesan atau amanat dari sabda suci Tuhan kepada umat manusia yang dapat dijadikan sebagai pedoman atau pegangan hidup dalam hidup di dunia dan di alam sunya nanti.
Arah gerak secara horizontal dari bhakti ini apabila dikaitkan dengan isu-isu pluralisme, kemanusiaan, perdamaian, demokrasi dan gender maka sepatutnya masyarakat manusia selalu berusaha untuk mengingat kembali tragedi dan penderitaan kemanusiaan, musibah dan bencana alam, dan lain-lain, yang diakibatkan oleh konflik-konflik atau pertikaian, kesewenang-wenangan, diskriminasi, dan tindakan kekerasan yang lainnya antara individu yang satu dengan individu yang lain ataupun antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain yang tidak atau kurang memahami dan menghargai indahnya sebuah kebhinekaan dan pluralisme.
Harapannya dengan mengingat tragedi, penderitaan, musibah dan bencana yang diakibatkan itu masyarakat manusia selalu mewartakan dan mengingatnya sebagai bekal untuk mengevaluasi dan merefleksi diri akan indahnya kebhinekaan dan pluralisme apabila masyarakat manusia mampu mengkemasnya dalam satu bingkai yaitu bingkai kebersamaan, persatuan dan kedamaian. Iklim saling bhakti Smaranam ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat manusia yang ditanamkan di awali dilingkungan keluarga sehingga tumbuh karakter Ketuhanan dalam setiap anggota keluarga sebagai modal dasar guna mewujudkan kesalehan dan keharmonisan sosial dalam kehidupan sosial kemasyarakatannya.
Namasmaranam artinya “mengingat nama Tuhan”. Jika kita kaji secara lebih jelasnya Namasmaranam ini merupakan ajaran suci yang wajib untuk umat beragama yang meyakini akan adanya sang pencipta “Tuhan”, dimana dalam ajaran ini kita di harapkan agar bisan dan terbiasa terhubung, dekat dengan Ida Sang Hyang Widi Wasa, dan mengingat nama-Nya, mengingat kebesaran-Nya, dan kemulian-Nya.
Ini bisa kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan cara ber-bhakti kepada-Nya. Banyak jalan untuk melaksanakan Bhakti kita kepada Tuhan, contoh kecil saja hanya dengan mengingat-Nya setiap saat, itu sudah aplikasi dari Bhakti kita kehadapan-Nya.
Om Santih Santih Santih Om
Oleh: I Wayan Sudarma
Namasmaranam, adalah bakti dengan jalan mengingat. Arah gerak vertical dari bhakti ini adalah dalam menjalani dan menata kehidupan ini masyarakat manusia sepatutnya selalu melatih diri untuk mengingat, mengingat nama-nama suci Tuhan dengan segala Ke-Mahakuasaan-nya, dan selalu untuk melatih diri untuk mengingat tentang instruksi dan pesan atau amanat dari sabda suci Tuhan kepada umat manusia yang dapat dijadikan sebagai pedoman atau pegangan hidup dalam hidup di dunia dan di alam sunya nanti.
Arah gerak secara horizontal dari bhakti ini apabila dikaitkan dengan isu-isu pluralisme, kemanusiaan, perdamaian, demokrasi dan gender maka sepatutnya masyarakat manusia selalu berusaha untuk mengingat kembali tragedi dan penderitaan kemanusiaan, musibah dan bencana alam, dan lain-lain, yang diakibatkan oleh konflik-konflik atau pertikaian, kesewenang-wenangan, diskriminasi, dan tindakan kekerasan yang lainnya antara individu yang satu dengan individu yang lain ataupun antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain yang tidak atau kurang memahami dan menghargai indahnya sebuah kebhinekaan dan pluralisme.
Harapannya dengan mengingat tragedi, penderitaan, musibah dan bencana yang diakibatkan itu masyarakat manusia selalu mewartakan dan mengingatnya sebagai bekal untuk mengevaluasi dan merefleksi diri akan indahnya kebhinekaan dan pluralisme apabila masyarakat manusia mampu mengkemasnya dalam satu bingkai yaitu bingkai kebersamaan, persatuan dan kedamaian. Iklim saling bhakti Smaranam ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat manusia yang ditanamkan di awali dilingkungan keluarga sehingga tumbuh karakter Ketuhanan dalam setiap anggota keluarga sebagai modal dasar guna mewujudkan kesalehan dan keharmonisan sosial dalam kehidupan sosial kemasyarakatannya.
Namasmaranam artinya “mengingat nama Tuhan”. Jika kita kaji secara lebih jelasnya Namasmaranam ini merupakan ajaran suci yang wajib untuk umat beragama yang meyakini akan adanya sang pencipta “Tuhan”, dimana dalam ajaran ini kita di harapkan agar bisan dan terbiasa terhubung, dekat dengan Ida Sang Hyang Widi Wasa, dan mengingat nama-Nya, mengingat kebesaran-Nya, dan kemulian-Nya.
Source: https://www.youtube.com/watch?v=JvCaTrywGF4&t=4s
Ini bisa kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan cara ber-bhakti kepada-Nya. Banyak jalan untuk melaksanakan Bhakti kita kepada Tuhan, contoh kecil saja hanya dengan mengingat-Nya setiap saat, itu sudah aplikasi dari Bhakti kita kehadapan-Nya.
Om Santih Santih Santih Om
Oleh: I Wayan Sudarma
No comments:
Post a Comment