Salam Kasih
Om Swastyastu
Tuhan itu ada saat ini dan selalau ada dari dulu sebelum bentuk, cahaya dan suara dari dunia ini menjadi ada. Dia berada sebagai yang tunggal yang tak berwujud, Semesta, Mutlak, tanpa bentuk dan akibat sebagai “Nirākāra Nirguna Brahman”.
Bilamana keinginan bagi yang tunggal untuk menjadi banyak (Ekoham Bahusyam) muncul, keluar dari Brahman itu sendiri, getarannya dalam bentuk suara OM, Omkāra menjadi ada. OM adalah asal mula suara, getaran semesta Alam (Cosmic) yang menjadikan semua menjadi ada. Bermacam-macam bentuk duniawi sebagai yang kita lihat saat ini yang tanpa wujud menjadi berwujud.
Setiap getaran kecil di dalam Alam semesta mengakibatkan terjadinya suara. Beberapa tidak terdengar oleh manusia karena keterbatasan tingkat pendengaran seperti jatuhnya alis mata di depan mata, turunnya embun di atas daun bunga, gerakan atom di dalam sebuah molekul semuanya menimbulkan suara.
OM disebut praņava, arti yang tersirat adalah “ yang tertua tetapi tetap baru”. Om adalah lambang suara Tuhan dan disamakan dengan Brahman itu sendiri dan ditujukan sebagai sabda Brahman atau Nāda Brahman. Om tidak hanya Tuhan, tetapi juga berarti suku kata mistis untuk menyadari Tuhan. Om adalah maha mantra (rumus suci yang hebat untuk mendapatkan daya yang tinggi) hanya dengan mengulanginya dan bermeditasi padaNya, seseorang dapat melintasi di luar nama dan bentuk, dalam upaya untuk menyatu dengan energi semesta yaitu Tuhan.
Omkāra adalah suara pertama dan merupakan benih dari semua suara (bijākśara) dan semua suara lainnya disebut Vikārās (vibrasi dari suara awal). Bunyi Om adalah susunan dari A, U, dan M (ākāra, Ukāra dan makāra) masing-masing huruf itu sendiri mempunyai arti sendiri.
A = Aadhi mathva (awal) = ciptaan (Srishrti) = Brahma = Sarasvati.
U = Uthakarsha (berkembang) = pemeliharaan (Sthiti) = Visnu = Laksmi.
M = Mithi (peleburan) = Regenerasi (laya) = Siva = Parvati.
Itulah sebabnya suku kata OM merupakan kekuatan yang bertanggung jawab atas segala ciptaan, perkembangannya dan peleburan alam semesta, yaitu Tuhan itu sendiri. Brahma bertanggung jawab atas segala ciptaan, Visnu bertanggung jawab atas segala pemeliharaan, dan Siva bertanggung jawab atas segala regenerasi.
Setiap mantra mulai dengan huruf Om dan diakhiri kata Namah seperti Om Ganapataye namah. Om mewakili Purusha (Tuhan) atau aspek pria (energi) dan Namah mewakili Prakrti (alam, dunia yang dapat dilihat atau aspek wanita/feminism (materi). Setiap mahluk hidup mengalami empat tingkat kesadaran, dan Om berarti kesadaran murni yang menembus tingkat-tingkat ini:
A = mewakili keadaan jaga (sadar) atau Jāgrath
U = mewakili keadaan mimpi (Svapna).
M = mewakili keadaan tidur nyenyak (Sushupthi).
Keadaan ke-4 adalah Thuriya, yang dialami selama meditasi yaitu keadaan dari kebahagiaan yang lengkap tak terlukiskan yang mana hanya dialami pada kesadaran Universal sendiri di luar penjelasan. Mantra terbesar dari semua mantra adalah Om. Om adalah symbol terbaik dan terfektif dari Tuhan. Mantra adalah sebuah kata mistis dari kekuatan. Dengan mengucapkan Om akan menghasilkan nada (harmoni) yang besar dalam badan dan pikiran. Jika Ātma (Tuhan) disadari segala sesuataunya dan ke Esaan dari segala sesuatu disadari.
Om adalah susunan dari A,U,dan M dan kadang-kadang ditulis sebagai AUM…dalam pengucapannya Aum tidak diucapkan aah – um, tetapi Om. Om harus diucapkan meningkat dalam suatu crescendo (lambat laun menjadi keras) selambat mungkin, dan selambat mungkin menurun, sampai sesudah M, akan ada “gema balik dari keheningan” gema di dalam rongga dada.
Pengucapan Om 21 kali:
* Mulut,lidah (alat suara)
* Kedua tangan
* Kedua kaki
* Organ pengeluaran
* Organ kelamin
* Kedua mata
* Hidung
* Telinga
* Lidah (sebagai perasa)
* Kulit
* Suara
* Udara masuk (nafas yang dihirup)
* Peredaran darah
* Saluran pencernaan
* Udara keluar (nafas yang dihembus)
* Pembungkus makanan
* Pembungkus energi
* Pembungkus pemikiran
* Pembungkus kebijaksanaan
* Pembungkus kebahagiaan
* Ātma
Apabila Roh individu di dalam manusia mnembus selubung may dan berhenti di tempat yang tak terpahami, Dia dibebaskan dari ke tiga keadaan (jaga, bermimpi, dan tidur nyeyak). dan kwalitas mereka mencapai keadaan Ātmic (Samadhi vastha).
Om Santih Santih Santih Om
No comments:
Post a Comment