Salam Kasih
Menurut tradisi, untuk memuja Tuhan dalam perwujudanNya, kita dapat melakukan salah satu dari berbagai bentuk ritual pemujaan. Kita dapat mempersembahkan BUNGA kepada Tuhan. Kita memandikkan Nyasa (simbolNya) dengan air suci. Kita membakar dupa dan menggunakan bermacam-macam bentuk pemujaan lain. Semua ini akan memberikan kepuasan kepada kita. Wujud tersebut menghasilkan 'kepuasan' (Trupti). Secara lahiriah kita dapat memuja wujud (Tuhan), tetapi jika kita telah mampu menempatkan DIA dalam hati, kemudian dengan BUNGA yang ada di dalam hati dan perasaan, kita dapat memuja Tuhan tanpa wujud yang berada di hati kita. Tuhan Yang Maha Esa dapat dipuja dengan BUNGA perasaan, setelah kesadaran badani dan kekaburan batin yang dikaitkan kepadanya kita dapat musnahkan.
Selama kita memuja Tuhan dengan wujud, kita akan menggunakan berbagai jenis BUNGA/KEMBANG tertentu, seperti: mawar, kenikir, melati, kamboja, kembang telon. Dan perlu disadari bahwa raga yang melakukan pemujaan dan bunga yang digunakan semuanya tidaklah kekal, maka demikian pula yang dihasilkan dari pemujaan dengan raga dan bunga-bunga tersebut.
Tetapi, jika kita ingin memuja Tuhan tanpa wujud dalam hati kita, maka kita harus menggunakan bunga yang lain; bunga-bunga ini akan langgeng.
Bunga-bunga tersebut adalah delapan sifat-sifat mulia yang kita kembangkan di dalam hati dan kita persembahkan kepada Tuhan. Mereka adalah BUNGA: "Tanpa Kekerasan, Pengendalian Hawa Nafsu, Kebenaran, Kesabaran, Ketabahan, Keuletan, Kasih dan Belas Kasihan, Amal dan Pengorbanan". Semua bunga ini dimaksudkan untuk pemujaan rohaniah.
Untuk meningkatkan diri kita ke pemujaan Tuhan yang tidak berwujud, kita harus mengembangkan bunga-bunga kebajikan ini dalam hati kita dan menggunakannya dalam memuja Tuhan. Maka kita akan mengalami 'Santrupti' (kebahagiaan batin) yang kekal dan tak terlukiskan, dan kita akan memasuki jalan untuk kembali menuju ke asal kita yang Ilahi
Rahayu, Goes De
No comments:
Post a Comment