Salam Kasih
Demi keuntungan material, manusia modern melupakan hukum-hukum alam. Aktivitas mentalnya terlalu dipenuhi dengan pikiran kesenangan di masa yang akan datang, sehingga ia mengabaikan kebutuhan-kebutuhan badan jasmani dan hal-hal berharga yang terjadi pada saat sekarang. Rasa ketakutan yang tidak sewajarnya dari sekelompok orang ini disebabkan karena menyalahartikan makna dan tujuan kehidupan ini menyebabkan timbulnya kecemasan, patah hati, ketakutan, dan ketidakamanan pada jaman sekarang ini.
Seseorang yang sungguh-sungguh ingin mendapat kedamaian, seharusnya tidak mengganggu kebebasan mahluk hidup lainnya. Merupakan suatu cara yang salah bila mencari kebahagiaan dengan mengganggu dan menipu orang lain.
“Anda dapat menipu beberapa orang untuk selama-lamanya, dan semua orang untuk beberapa saat, namun Anda tidak dapat menipu semua orang untuk selama-lamanya”, demikian kata Abraham Lincoln.
Jika manusia selalu berbuat bengis dan jahat, hidupnya selalu bertentangan dengan hukum alam semesta; melalui perbuatan, perkataan, dan pikirannya ia mengotori semua suasana. Sebagai hasil dari perbuatan, perkataan, dan pikiran salah seperti itu, alam tidak akan menghasilkan benda-benda yang dibutuhkan manusia untuk kehidupannya, melainkan manusia akan menghadapi bermacam-macam bencana dan wabah sebagai penggantinya.
Namun jika manusia hidup sesuai dengan hukum alam, mengikuti jalan yang benar yang telah digariskan oleh prinsip prinsip kebenaran, memurnikan suasana melalui jasa-jasa dan kebaikan-kebaikannya serta memancarkan cinta kasihnya kepada semua mahluk lain, ia dapat merubah suasana menjadi lebih baik bagi kebahagiaan manusia.
Mungkin kit adalah seorang manusia modern yang sangat sibuk, tapi jangan lupa untuk menyisihkan paling sedikit beberapa menit sehari untuk membaca buku-buku yang bernilai. Sikap kebiasaaan ini dapat banyak menolong kita dan kemungkinan kita dapat melupakan kecemasan dan juga untuk mengembangkan spritual kita. Pada waktu yang bersaman kita harus ingat bahwa kita juga beragama. Beragama adalah untuk keuntungan kita sendiri, oleh karena itu, merupakan kewajiban kita untuk memikirkan agama kita dan menggunakan waktu kita beberapa menit dalam sehari untuk menunaikan kewajiban agama.
Rahayu
No comments:
Post a Comment