Salam Kasih
Om Swastyastu
Selama ini konsep Catur Warna (Brahmana, Ksatrya, Waisya, dan Sudra), lebih diartikan sebagai pembagian kerja berdasarkan profesi secara umum di kehidupan sosial masyarakat Hindu. Namun demikian saya mencoba untuk lebih mengarahkan fungsi catur warna ini ke dalam kehidupan sehari-hari dalam keluarga batih (inti).Dengan harapan agar para orang tua dapat memaksimalkan fungsinya adalam pengasuhan putra-putra tercintanya....semoga bermanfaat :)
Dalam membangun keluarga bahagia sejahtera,meningkatkan ketahanan keluarga merupakan salah satu jawaban yang perlu mendapat prioritas tinggi dengan memperhatikan fungsi-fungsi keluarga yang meliputi fungsi Brahmana (keagamaan), Ksatria (perlindungan), Vaisya (ekonomi), Sudra (pelayanan/kasih sayang):
1) Keagamaan; Keluarga mempunyai fungsi sebagai Brahmana; untuk mendorong anggotanya menjadi unsur beragama dengan penuh Sraddha dan Bhakti kepada Hyang Widhi dengan menjalankan kewajibannya. Para orang tua mesti menjadi sumber inspirasi pertama bagi anak-anak belajar agama, jangan sampai anak-anak lebih mengetahui ajaran agama orang lain, ketimbang agamanya sendiri, yang dikarenakan orang tuanya minim pengetahuan dan praktik agama. Itu sebabnya penting sekali belajar agama sejak usia dini, terlebih jika memiliki potensi untuk menikahi orang yang berasal dari keyakinan agama lain. Maka pengetahuan agama sering menjadi momok orang 'paid bangkung" dan meninggalkan agamanya. Dalam istilah saya: " jangan gara-gara DOI, DOA berubah". siapapun dia tidak mau anaknya menikah dengan orang yang berbeda keyakinan...bukan...??. walau itu secara karma kita tidak bisa membendungngnya jika hal itu terjadi. Tapi minimal kita telah mengantisipasinya, dengan memerankan diri sebagai seorang Brahmana di keluarga. Juga termasuk di antara fungsi keagamaan adalah :
a) Membina norma/ajaran agama sebagai dasar dan tujuan hidup seluruh anggota keluarga
b) Menterjemahkan ajaran/norma agama ke dalam tingkah laku hidup sehari-hari seluruh anggota keluarga
c) Memberikan contoh konkrit dalam hidup sehari-hari dalam pengamalan dari ajaran agama
d) Melengkapi dan menambah proses kegiatan belajar anak tentang keagamaan yang tidak atau kurang diperolehnya di sekolah dan di masyarakat.
e) Membina rasa, sikap dan praktik kehidupan keluarga beragama sebagai pondasi menuju kesejahteraan sosial keluarga
2) Melindungi (Ksatria); Keluarga merupakan wadah untuk melanjutkan kehidupan manusia dari generasi yang satu ke generasi lainnya, mengasuh, merawat dan melindungi agar menjadi manusia yang berkualitas. Fungsi keluarga dalam melindungi anggotanya di antaranya adalah untuk :
a) memenuhi kebutuhan rasa aman anggota keluarga baik dari rasa tidak aman yang timbul dari dalam maupun dari luar keluarga
b) membina keamanan keluarga baik fisik maupun psikis dari berbagai bentuk ancaman dan tantangan yang datang dari luar
c) membina dan menjadikan stabilitas dan keamanan keluarga sebagai modal menuju keluarga sejahtera
3) Ekonomi (Vaisya); Keluarga menjadi sumber pendukung dan pemenuhan kebutuhan anggota-anggotanya untuk dapat mengarahkan kehidupan secara mandiri. Karena itu sebuah keluarga juga mempunyai fungsi ekonomi yang di antaranya berfungsi untuk :
a) melakukan kegiatan ekonomi baik di luar maupun di dalam lingkungan keluarga dalam rangka menopang kelangsungan dan perkembangan kehidupan keluarga
b) mengelola ekonomi keluarga sehingga terjadi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran keluarga
c) mengatur waktu sehingga kegiatan orang tua di luar rumah dan perhatiaannya terhadap anggota keluarga berjalan secara serasi, selaras, dan seimbang.
d) Menggunakan pendapatan atau keuangan keluarga secara efektif dan efisien dan berdaya guna. Hal ini dijelaskan dalam kitab Sarasamuccaya 262, yaitu: "ekanamcena dharmarthah kartavyo bhutimicchata, ekenamcena kamartha ekamamcam vivirddhayet – Demikianlah hakekatnya maka dibagi tiga (hasil usaha itu), yang satu bagian guna biaya mencapai dharma, bagian yang kedua adalah untuk biaya memenuhi kama, bagian yang ketiga diperuntukkan untuk kegiatan usaha (investasi) ekonomi, agar berkembang kembali demikian hakekatnya, maka dibagi tiga, oleh orang yang ingin memperoleh kebahagiaan (Kajeng, dkk, 1999: 199).Dengan demikian jangan hendaknya; 1 mengeluarkan uang jika tidak perlu sekali dan 2. kalaupun tergoda untuk menggunakan uang tersebut ingat rumus 1( pertama)
e) Membina kegiatan dan hasil ekonomi keluarga sebagai modal untuk mewujudkan keluarga sejahtera.
4) Cinta Kasih/Pelayanan (Sudra); Keluarga merupakan landasan untuk mengikat batin anggota-anggotanya sehingga saling mencintai, menghargai dan menghormati satu dengan yang lainnya, dengan penciptaNya, sesamanya maupun dengan lingkungangnya.
a) menumbuhkembangkan potensi kasih sayang yang telah ada antara anggota keluarga (suami-istri, anak) ke dalam simbol-simbol nyata (ucapan, tingkah laku) secara optimal dan terus menerus
b) membina tingkah laku saling menyayangi baik antar anggota keluarga maupun antar keluarga yang satu dengan yang lainnya secara kuantitatif dan kualitataif.
c) Membina praktik kecintaan terhadap kehidupan duniawi dan rohani dalam keluarga secara serasi, selaras dan seimbang
d) Membina rasa, sikap dan praktik hidup keluarga yang mampu memberikan dan menerima kasih sayang sebagai pola hidup ideal menuju keluarga sejahtera.
Om Santih Santih Santih
Sumber artikel: Membangun Keluarga Sukhinah, by: I W. Sudarma, 12 Desember 2009
No comments:
Post a Comment