Mutiara Dharma 16/11/2011:
"Selama HARAPAN masih menyala, DAMAI, IMAN, dan CINTA masih bisa kembali kita nyalakan. Untuk itu Jangan pernah berhenti berharap....!!!" (Jero Mangku Danu)
Saat upacara jamuan makan, dalam rangka upacara Pawiwahan ponakan, tak lupa kami menyalakan lilin untuk mengusir lalat di musim hujan-yang sedikit lebih banyak.
Ada 4 lilin yang sedang menyala. Sedikit demi sedikit habis meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.
Lilin yang pertama berkata: "Aku adalah DAMAI, namun manusia tak mampu menjagaku. Maka lebih baik aku mematikan diriku saja! Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin pertama Padam.
Lilin yang kedua berkata: "Aku adalah IMAN", sayang aku tak berguna lagi. Manusia sudah tak mau mengenalku, mereka hanya manis di bibir saja. Tak ada gunanya aku tetap menyala. Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.
Dengan sedih giliran lilin ketiga bicara: "Aku adalah CINTA", aku juga sudah tak mampu lagi untuk tetap menyala, manusia tak lagi memandang dan menganggapku berguna. Mereka malah saling membenci. Bahkan membenci mereka yang mencintainya, dan tak jarang membenci keluarganya. Tanpa menunggu waktu lama, Maka matilah lilin yang ketiga.
Namun Tanpa terduga
Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga lilin telah padam. Karena takut Akan kegelapan itu, Ia berkata: "Eh, apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala. Aku takut Akan kegelapan, dan di luar lalatnya juga banyak..!! Lalu Ia menangis tersedu-sedu.
Lalu dengan haru lilin keempat berkata: "Jangan takut, dan jangan menangis...! Selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga lilin lainnya.
"Akulah HARAPAN"
Dengan mata bersinar, sang Anak mengambil lilin harapan, lalu menyalakan kembali ketiga lilin lainnya.
Sahabat....apa yang tidak pernah mati dialah HARAPAN. Jangan sampai kita kehilangan HARAPAN..!!
Kiranya pesan singkat ini bermanfaat bagi bertumbuhnya kesadaran kita.
Salam Rahayu
Dedicated with love by: I Wayan Sudarma
Bali, 16/11/2011
Saat upacara jamuan makan, dalam rangka upacara Pawiwahan ponakan, tak lupa kami menyalakan lilin untuk mengusir lalat di musim hujan-yang sedikit lebih banyak.
Ada 4 lilin yang sedang menyala. Sedikit demi sedikit habis meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.
Lilin yang pertama berkata: "Aku adalah DAMAI, namun manusia tak mampu menjagaku. Maka lebih baik aku mematikan diriku saja! Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin pertama Padam.
Lilin yang kedua berkata: "Aku adalah IMAN", sayang aku tak berguna lagi. Manusia sudah tak mau mengenalku, mereka hanya manis di bibir saja. Tak ada gunanya aku tetap menyala. Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.
Dengan sedih giliran lilin ketiga bicara: "Aku adalah CINTA", aku juga sudah tak mampu lagi untuk tetap menyala, manusia tak lagi memandang dan menganggapku berguna. Mereka malah saling membenci. Bahkan membenci mereka yang mencintainya, dan tak jarang membenci keluarganya. Tanpa menunggu waktu lama, Maka matilah lilin yang ketiga.
Namun Tanpa terduga
Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga lilin telah padam. Karena takut Akan kegelapan itu, Ia berkata: "Eh, apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala. Aku takut Akan kegelapan, dan di luar lalatnya juga banyak..!! Lalu Ia menangis tersedu-sedu.
Lalu dengan haru lilin keempat berkata: "Jangan takut, dan jangan menangis...! Selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga lilin lainnya.
"Akulah HARAPAN"
Dengan mata bersinar, sang Anak mengambil lilin harapan, lalu menyalakan kembali ketiga lilin lainnya.
Sahabat....apa yang tidak pernah mati dialah HARAPAN. Jangan sampai kita kehilangan HARAPAN..!!
Kiranya pesan singkat ini bermanfaat bagi bertumbuhnya kesadaran kita.
Salam Rahayu
Dedicated with love by: I Wayan Sudarma
Bali, 16/11/2011
No comments:
Post a Comment