Salam Kasih
on Saturday, August 13, 2011 at 9:02pm
Terasa, matahari tiada pernah menampakkan cahayanya, hingga senja yang indahpun enggan, menghiasi jiwa. Terasa, hanya gelapnya malam yang gulita....pekat, tanpa terdengar kipasan pohon yang tersapu angin, dan....tanpa terdengar, nyaringnya lolongan anjing malam, begitu kosong, serasa tak berpenghuni.
Bukan sepi, tapi hening yang membalut hati dan jiwa, mungkin isak tangis dari diri sendiripun, engkau bersuara. Hanya renungan yang membawaku menjadi hening, dari segala kisah yang telah tertoreh.
Aku diam, kupejamkan mata....ku-kuatkan jiwa, ku lihat harapan dan asa masih terbentang.....
"Harus ku gapai....!! Pekikku....sambil ku belai hati
Tapi, kisah ini masih berlanjut dari sekian episode, Tuhan masih memberiku peran yang berliku, tetapi aku harus melakoninya, tanpa imbalan. Walau janjiNya tak ingkar untuk setiap hambaNya, bila sebuah lakon terlakoni dengan baik, dari sebuah kehidupan lain yang menjanjikkan, yaitu pembebasan. Tetapi, aku tak berharap imbalan itu, biarkan ku jalani lakon ini seperti air mengalir, dan imbalan ku pasrahkan padaNya.
Hening, masih menyelimuti renungan ini, karena ku masih mencari-cari....harus berjalan ke arah mana yang sebaik-baiknya ku lewati, agar aku tak tersesat. Ku pecahkan hening dengan mengidungkan namaNya, dan air mata dalam hening pun tumpah membasahi jiwa.
Dengan tarikan napas panjang, sambil ku buka mata....cahaya matahari dan indahnya senja serasa mulai menampakkan, menerangi jiwa. Akh....renungan ini membuatku seperti ada energi baru untuk berjalan terus dari perjalanan jauh ini, melalui sabar dan yakinku.
~ I Wayan Sudarma
No comments:
Post a Comment