Wednesday, February 23, 2011

“BIRAHI” dan “CINTA”

Salam Kasih



Walaupun cinta dan birahi adalah dua hal yang berbeda, tetapi keduanya tidak bisa dihindarkan. Keduanya akan menghampiri setiap orang, karena sangat alami.

BIRAHI adalah simtom (gejala) mulai berfunsinya hormon yang berkaitan dengan seks. Dia mulai tumbuh pada usia akil baligh. Dan nanti akan mati dengan sendirinya pada usia paruh baya. Ini semua alami, tidak bisa ditolak ataupun dihindarkan, atau diminta.

Apa yang bisa kita lakukan adalah mengenalinya atau menghandle dan mengolahnya sebaik mungkin.

Ajaran Hindu mengenal seksualitas sebagai sesuatu yang mulia, bahkan bukan dosa, bukan laknat maksiat, karena itu adalah asal manusia hadir ke bumi. Tak perlu diuraikan lebih jauh. Lihatlah Lingga dan Yoni adalah simbol penyatuan unsur maskulin dan feminim. Jangan lupa, lihat tugu Monas, jelas itu bentuk kreatif dari Lingga dan Yoni.

SANGGAMA mempunyai fungsi, yaitu “reproduksi untuk melangsungkan keturunan”. Tetapi banyak orang mengejar kenikmatan melakukan sanggama. Sehingga sering mengelirukan antara “MEMBUAT ANAK dan MEMBUAT ENAK”. Sehingga sering kali kelahiran anak menjadi tak terkendali tanpa upaya Keluarga Berencana (KB).

KAMA, adalah keinginan dan juga nafsu. Nafsu seks dan keinginan untuk bertahan hidup asal sumbernya sama yaitu pada bagian otak yang disebut limbic. Organ seks adalah instrument yang sifatnya badani. Semua kenikmatan dan kepuasan yang berkaitan dengan seks, dalam pandangan Hindu, bersifat badani atau materi atau duniawi. Namun demikian yang menggerakkannya adalah energi. Bila energi ini sudah terakumulasi maka dorongan seks menjadi sangat kuat. Inilah yang sering menjadi penyebab timbulnya pemaksaan atau pemerkosaan.

Sedangkan CINTA, berasal dari sumber yang berbeda yaitu dari dada, dari sekitar jantung. Di sana ada sumber energi pembangkit rasa disebut Anahatta Chakra. KAMA atau nafsu mempunyai sifat menuntut. Sedangkan CINTA sudah bisa memberi. Cinta bisa memberi dan menerima. Kedua hal inilah yang harus dikenali secara baik oleh setiap orang.

Cinta dan birahi bisa datang silih berganti dan dialami lebih dari sekali oleh seseorang. Sumber energi keduanya berbeda. Energi yang dipakai oleh kegiatan seks itulah yang harus dikonversi atau dihaluskan. setelah halus disebut energi Kundalini.
Bila energi kama ini bolak-balik hanya dipakai untuk kegiatan sanggama. Maka kita melakukan pemborosan besar-besaran. Energi yang sama bisa dipakai untuk menciptakan kreativitas. kreativitas adalah salah satu karakter dari energi Kundalini

Rahayu

No comments: