harder & harder
Dear Brothers & Sisters In Love
Both ignorance and knowledge are hidden in the mystery of God. Ignorance passes away, and knowledge is immortal; but God encompasses both.
God is the root and flower of every living being. He laid out the field of life in which every being grows and flourishes. He created the powers of creation. Just as the radiance of the sun shines everywhere, so the glory of the God shines on all that he has made.
God makes all living being blossom and bear fruit. He gives all living being their fragrance and their colour. He alone rules the world. He is the supreme Creator, to which every sacred text bears witness.
We live under the spell of pleasure and pain; we desire pleasure, and fear pain. We imagine that we control our destiny; yet we wander aimlessly from birth to birth, driven by desire and fear. If we turn inwards to seek the soul, it seems no bigger than the breadht of a hair.
The soul is neither male nor female, nor is it neuter; it takes the gender of the body it inhabits. The soul is born again and again, in body after body; and the desires and fears of each body are the concequences of actions in former lives.
But when a person comes to know the soul in all its greatness and beauty, then there is freedom
Namaste
Taken from: Svetasvatara Upanishad 5.1-11,15
Tuesday, June 1, 2010
Thursday, May 27, 2010
My Lord Shri Krshna...Help Me
harder & harder
Hare Krshna
Oh Krshna! Paduka tidak dapat dilukiskan
Yang melampaui jangkauan pemahaman manusia
Mungkinkah saya memperkirakan kebesaran & kemuliaan Paduka?
Selama ini saya menunggu-nunggu belas kasihan Paduka
Oh Tuhan, mohon dengarkan doa saya dan selamatkan saya
Padukalah yang menghidupkan kembali putra Guru Paduka-Sandiipani
Padukalah yang menundukkan Naga Kaliya
Membebaskan Vasudeva dan Devakii
Serta menyelamatkan Drupadi dari pelecehan
Paduka mengabulkan aneka keinginan Kuchela
Paduka mengubah Kubja yang buruk menjadi jelita
Paduka melindungi Pandava bersaudara
Dan menyelamatkan 16.000 Gopika
Paduka tidak dapat dilukiskan
Dan melampaui jangkauan pemahaman manusia
Oh Krshna...
Bahkan Brahma pun tak mampu melukiskan kebesaran Paduka
Selama ini saya berdoa memohon belas kasihan Paduka
Kepada Padukalah saya mengadu, memohon dan berserah diri
Saya sandarkan jiwa-raga ini hanya kepada Paduka
Karena Paduka penguasa masa lalu, sekarang dan akan datang
Padukalah pemilik kehidupan ini
Demikian pula hidup dan kehidupan saya hari ini dan esok
Krshna Kanhaya Radhe Govinda
Jay Nandalala Hare
Hare Krshna
Oh Krshna! Paduka tidak dapat dilukiskan
Yang melampaui jangkauan pemahaman manusia
Mungkinkah saya memperkirakan kebesaran & kemuliaan Paduka?
Selama ini saya menunggu-nunggu belas kasihan Paduka
Oh Tuhan, mohon dengarkan doa saya dan selamatkan saya
Padukalah yang menghidupkan kembali putra Guru Paduka-Sandiipani
Padukalah yang menundukkan Naga Kaliya
Membebaskan Vasudeva dan Devakii
Serta menyelamatkan Drupadi dari pelecehan
Paduka mengabulkan aneka keinginan Kuchela
Paduka mengubah Kubja yang buruk menjadi jelita
Paduka melindungi Pandava bersaudara
Dan menyelamatkan 16.000 Gopika
Paduka tidak dapat dilukiskan
Dan melampaui jangkauan pemahaman manusia
Oh Krshna...
Bahkan Brahma pun tak mampu melukiskan kebesaran Paduka
Selama ini saya berdoa memohon belas kasihan Paduka
Kepada Padukalah saya mengadu, memohon dan berserah diri
Saya sandarkan jiwa-raga ini hanya kepada Paduka
Karena Paduka penguasa masa lalu, sekarang dan akan datang
Padukalah pemilik kehidupan ini
Demikian pula hidup dan kehidupan saya hari ini dan esok
Krshna Kanhaya Radhe Govinda
Jay Nandalala Hare
Wednesday, May 26, 2010
A Disccusion With My True Self
LESS WORRIES LIGHTER BURDENS
A disccusion with my True Self
When you feeling of being burdened .....is something very serious....
Well judging from people’s faces, it must be serious..!!!
One begins to wonder if smiling and happiness, have now become illegal.
Do you not have one responsibility to your self, to others and even to God?
That is to make the best of the life you live.
You don’t wanna spent all your times to worrying, weeping, and wailing...?!
You must have times to constructive and make a real attempt to improve your situation..!
Cause you know it from your experience that it is futile to be dependent on other people so you must learn to help your self a little.
The first step in that you task is to keep the thought of being light,
Free from burdens......
Yes of course you have all performed wrong actions, some more than others,
but if you walk around constantly with a bag of sins on your head
You will never able to run your face towards the Sun and allow that warmth and light to fill you with strenght.
Cause I belive....my son
God the Father af all mankind, is there to help, to guide, to wash the dirty linen of your soul.
There are those who feel that you need something to worry about......!
But if that is the case then instead of worrying about limited material things,
Which only last for a short period......
Why not concern your self with how to improve your personality, your potential, your emvironment, your world....!
With this concern you can experience happiness because as your efforts for self-development increase there is the instant achievement of peace.....!
Cause peace is the foundation of happiness.
by: I W Sudarma
A disccusion with my True Self
When you feeling of being burdened .....is something very serious....
Well judging from people’s faces, it must be serious..!!!
One begins to wonder if smiling and happiness, have now become illegal.
Do you not have one responsibility to your self, to others and even to God?
That is to make the best of the life you live.
You don’t wanna spent all your times to worrying, weeping, and wailing...?!
You must have times to constructive and make a real attempt to improve your situation..!
Cause you know it from your experience that it is futile to be dependent on other people so you must learn to help your self a little.
The first step in that you task is to keep the thought of being light,
Free from burdens......
Yes of course you have all performed wrong actions, some more than others,
but if you walk around constantly with a bag of sins on your head
You will never able to run your face towards the Sun and allow that warmth and light to fill you with strenght.
Cause I belive....my son
God the Father af all mankind, is there to help, to guide, to wash the dirty linen of your soul.
There are those who feel that you need something to worry about......!
But if that is the case then instead of worrying about limited material things,
Which only last for a short period......
Why not concern your self with how to improve your personality, your potential, your emvironment, your world....!
With this concern you can experience happiness because as your efforts for self-development increase there is the instant achievement of peace.....!
Cause peace is the foundation of happiness.
by: I W Sudarma
Monday, May 24, 2010
Malaikat Pelindung
Oleh: I Wayan Sudarma
harder & harder
Setiap orang yang terlahir ke dunia pasti mempunyai Istadevata (Guardian Angel). Gurdian Angel adalah manifestasi Tuhan yang ditugaskan untuk menuntun, membimbing, menemani, melindungi kita seperti namanya Guardian Angel. Tapi tak jarang orang tidak percaya, terhadap keberadaannya, bilapun percaya tak jarang kita tidak dapat merasakan kehadirannya, bahkan kita tidak dapat melihatnya. Kita hanya bisa merasakan pertolongannya pada saat kita sedang dirundung berbagai persoalan; kesepian, atau disaat kita sedang sedih dan kecewa.
Bagaimana dengan Anda..apakah Anda juga tidak merasakan berbagai pertolongan yang Anda dapat ketika Anda sedang mengalami berbagai permasalahan, saat kita kesusahan dan kesepian...? Adakah Anda merasakan bahwa Dia "menemani" Anda dikala suka dan duka?
Barangkali kita akan menganggap hal itu sebagai mujizat yang diberikan kepada kita secara cuma-cuma! Tapi pernahkah kita berpikir bahwa itu mungkin saja pertolongan yang diberikan Guardian Angel yang selalu menemani kita dengan setia!
Mungkin saja Guardian Angel melakukan tugasnya, tapi yang pasti Ia mempunyai tugas Tersendiri untuk mejaga Aku-Anda dan kita semua.
Seperti hari ini Aku merasakan betapa Guardian Angelku telah menuntunku menjadi lebih sabar, membimbing langkahku agar aku dapat meraih cita-citaku, menjagaku agar aku selalu fokus dan penuh setia, melindungiku dari segala bentuk keragu-raguan yang saat ini sedang menderaku, dan yang selalu menemaniku penuh setia untuk menanti di sini...!
Apakah kini Engkau dapat merasakan Guardian Angelmu...?
Dedicated to my Guardian Angel...
harder & harder
Setiap orang yang terlahir ke dunia pasti mempunyai Istadevata (Guardian Angel). Gurdian Angel adalah manifestasi Tuhan yang ditugaskan untuk menuntun, membimbing, menemani, melindungi kita seperti namanya Guardian Angel. Tapi tak jarang orang tidak percaya, terhadap keberadaannya, bilapun percaya tak jarang kita tidak dapat merasakan kehadirannya, bahkan kita tidak dapat melihatnya. Kita hanya bisa merasakan pertolongannya pada saat kita sedang dirundung berbagai persoalan; kesepian, atau disaat kita sedang sedih dan kecewa.
Bagaimana dengan Anda..apakah Anda juga tidak merasakan berbagai pertolongan yang Anda dapat ketika Anda sedang mengalami berbagai permasalahan, saat kita kesusahan dan kesepian...? Adakah Anda merasakan bahwa Dia "menemani" Anda dikala suka dan duka?
Barangkali kita akan menganggap hal itu sebagai mujizat yang diberikan kepada kita secara cuma-cuma! Tapi pernahkah kita berpikir bahwa itu mungkin saja pertolongan yang diberikan Guardian Angel yang selalu menemani kita dengan setia!
Mungkin saja Guardian Angel melakukan tugasnya, tapi yang pasti Ia mempunyai tugas Tersendiri untuk mejaga Aku-Anda dan kita semua.
Seperti hari ini Aku merasakan betapa Guardian Angelku telah menuntunku menjadi lebih sabar, membimbing langkahku agar aku dapat meraih cita-citaku, menjagaku agar aku selalu fokus dan penuh setia, melindungiku dari segala bentuk keragu-raguan yang saat ini sedang menderaku, dan yang selalu menemaniku penuh setia untuk menanti di sini...!
Apakah kini Engkau dapat merasakan Guardian Angelmu...?
Dedicated to my Guardian Angel...
Monday, May 17, 2010
Eye Are Windows To The Soul
harder & harder
When was the last time that we were able to lool someone straight in the eye? Perhaps this is not such a strange question we know. For many people these days it is quite difficult if not impossible to look into the eyes of someone when we are speaking to them. Why is this? Well it is often said that the eyes are windows to the soul and no matter how hard we try, whatever we are experiencing inside will in some way be reflected in our eyes. If we are pretending to be sweet and polite to someone but in our mind we hate being in their company, then our eyes will reveal that hatred. If there is deep love for someone that too will be seen in our glance. For centuries it has been known that the eyes contain many of a person's secrets. People may not be able to read our mind, but there are many who can read our eyes.
Perhaps this is why we are reluctant to trust someone who is shifty-eyed, someone whose eyes are jumping from one place to another while they talk to us. We sense that either they have something to hide or they are not telling the truth.
On the other hand when someone is being on the level they will look we straight in the face without fear or uncertainty and tell us like it is. One wonders if the craze for wearing sunshades is not just a way of hiding what the eyes have to say.
If the eyes are windows to the soul, do we keep our eyes clean? Dirty eyes indicate that we have something to hide
Taken from: just a moment
When was the last time that we were able to lool someone straight in the eye? Perhaps this is not such a strange question we know. For many people these days it is quite difficult if not impossible to look into the eyes of someone when we are speaking to them. Why is this? Well it is often said that the eyes are windows to the soul and no matter how hard we try, whatever we are experiencing inside will in some way be reflected in our eyes. If we are pretending to be sweet and polite to someone but in our mind we hate being in their company, then our eyes will reveal that hatred. If there is deep love for someone that too will be seen in our glance. For centuries it has been known that the eyes contain many of a person's secrets. People may not be able to read our mind, but there are many who can read our eyes.
Perhaps this is why we are reluctant to trust someone who is shifty-eyed, someone whose eyes are jumping from one place to another while they talk to us. We sense that either they have something to hide or they are not telling the truth.
On the other hand when someone is being on the level they will look we straight in the face without fear or uncertainty and tell us like it is. One wonders if the craze for wearing sunshades is not just a way of hiding what the eyes have to say.
If the eyes are windows to the soul, do we keep our eyes clean? Dirty eyes indicate that we have something to hide
Taken from: just a moment
Sunday, May 16, 2010
In My Own Words
harder & harder
I find that great thing in this world is not so much where we stand as in what direction we are moving. To reach the port of heaven, we must sail sometimes with the wind and sometimes againts it-but we must sail, and not drift, nor lie at anchor.
Cause real life isn't a series of interconnected events occurring one after another like beads strung on a necklace. Life is actually a series of encounters in which one event may change those that follow in a wholly unpredictable, even devastating way. That's the deep truth about the structure of our universe. But for some reason, we insist on behaving as if it were not true.
Sure.. We should not live on the clouds on a superficial level. We should dedicate ourselves to understanding our brothers and sisters.To better understand those we live with, it is imperative that we understand ourselves first.
Dedicated by: I Wayan Sudarma
I find that great thing in this world is not so much where we stand as in what direction we are moving. To reach the port of heaven, we must sail sometimes with the wind and sometimes againts it-but we must sail, and not drift, nor lie at anchor.
Cause real life isn't a series of interconnected events occurring one after another like beads strung on a necklace. Life is actually a series of encounters in which one event may change those that follow in a wholly unpredictable, even devastating way. That's the deep truth about the structure of our universe. But for some reason, we insist on behaving as if it were not true.
Sure.. We should not live on the clouds on a superficial level. We should dedicate ourselves to understanding our brothers and sisters.To better understand those we live with, it is imperative that we understand ourselves first.
Dedicated by: I Wayan Sudarma
Monday, April 26, 2010
THOUGHTS ARE THE NECLEUS
harder & harder
We all know how very important thoughts are. Thoughts are the necleus from which every action, every vibration springs. Thoughts shape our world. Thoughts are fertilised by knowledge. A person with a certain kind of knowledge usually has thoughts in harmony with that knowledge. Knowledge gives wisdom, for a person without knowledge is a person whose thoughts will be formed in ignorance. The results of ignorance, or living from a thought level of ignorance yields deadly results.
Even more deadly are the results of living on a thought level of incorrect or inaccurate knowledge. Before men had correct knowledge of the shape of the world, they thought that it was flat. Think how this thought, based on incorrect knowledge must have affected their lives. No doubt their belief systems must have evolved around this thought; their cultural patterns, attitude & expression must have been clearly influenced by this incorrect knowledge. Also interesting is that the incorrect thinking was not just isolated to just one individual or a group of individuals, it was a mass popular thinking. We can call it mass ignorance.
Today we also live in a world where there is inaccurate, incorrect & inadequate knowledge. Many people still have improper knowledge of themselves, about their destiny, about their purpose in life & about God. These inaccuracies lead them to live a life of improper action based on improper thoughts.
One of the most inadequate bits of knowledge in today’s world is that of SELF. To explore & define oneself only in the physical is a great error. To think that you are only your body is to be conscious. To be body conscious, means that you express your whole life though inaccurate perceptions base on inccorect knowledge.
We all know how very important thoughts are. Thoughts are the necleus from which every action, every vibration springs. Thoughts shape our world. Thoughts are fertilised by knowledge. A person with a certain kind of knowledge usually has thoughts in harmony with that knowledge. Knowledge gives wisdom, for a person without knowledge is a person whose thoughts will be formed in ignorance. The results of ignorance, or living from a thought level of ignorance yields deadly results.
Even more deadly are the results of living on a thought level of incorrect or inaccurate knowledge. Before men had correct knowledge of the shape of the world, they thought that it was flat. Think how this thought, based on incorrect knowledge must have affected their lives. No doubt their belief systems must have evolved around this thought; their cultural patterns, attitude & expression must have been clearly influenced by this incorrect knowledge. Also interesting is that the incorrect thinking was not just isolated to just one individual or a group of individuals, it was a mass popular thinking. We can call it mass ignorance.
Today we also live in a world where there is inaccurate, incorrect & inadequate knowledge. Many people still have improper knowledge of themselves, about their destiny, about their purpose in life & about God. These inaccuracies lead them to live a life of improper action based on improper thoughts.
One of the most inadequate bits of knowledge in today’s world is that of SELF. To explore & define oneself only in the physical is a great error. To think that you are only your body is to be conscious. To be body conscious, means that you express your whole life though inaccurate perceptions base on inccorect knowledge.
Wednesday, March 24, 2010
Hilang
harder & harder
Salam Kasih
Kehilangan harta dan permata jangan ditangisi,
Air matamu hanya bukti keterikatanmu hanya kepada benda;
Ketika jasad menjadi jenasah yang menangisi hanya yang bodoh,
Semarakkan pesta untuk yang hilang,
Yang hilang bebas derita,
Perjalanan pulang lebih meriah,
Jasad hanya pembungkus ,
Yang habis dan lebur;
Kalau ada wibawa, harga diri, atau derajat yang hilang,
Anda pantas duduk bermenung,
Jangan menatap keluar tapi kedalam,
Tanyakan pada nurani..... pasti jujur,
Yang runtuh hanya ego,
Siapkan kebangkitan barumu;
Kalau ada semangat baru jangan biarkan hilang,
Dia bersumber dari cinta,
Dan mengalirkan cinta kepada yang hidup, kehidupan dan segala yang hidup;
Kalau ada yang kehilangan cinta,
Dia telah kehilangan dirinya,
Menerimapun tak mampu lagi.
Yang tersisa hanya kenangan, Selebihnya hampa tanpa makna;
____Mk Danu____
Salam Kasih
Kehilangan harta dan permata jangan ditangisi,
Air matamu hanya bukti keterikatanmu hanya kepada benda;
Ketika jasad menjadi jenasah yang menangisi hanya yang bodoh,
Semarakkan pesta untuk yang hilang,
Yang hilang bebas derita,
Perjalanan pulang lebih meriah,
Jasad hanya pembungkus ,
Yang habis dan lebur;
Kalau ada wibawa, harga diri, atau derajat yang hilang,
Anda pantas duduk bermenung,
Jangan menatap keluar tapi kedalam,
Tanyakan pada nurani..... pasti jujur,
Yang runtuh hanya ego,
Siapkan kebangkitan barumu;
Kalau ada semangat baru jangan biarkan hilang,
Dia bersumber dari cinta,
Dan mengalirkan cinta kepada yang hidup, kehidupan dan segala yang hidup;
Kalau ada yang kehilangan cinta,
Dia telah kehilangan dirinya,
Menerimapun tak mampu lagi.
Yang tersisa hanya kenangan, Selebihnya hampa tanpa makna;
____Mk Danu____
Friday, March 19, 2010
Lebih Mantap dlm Disiplin Rohani
harder & harder
Aku terima kesulitan yang datang kepadaku sebagai ujian
Dengan demikian aku dapat mempelajari ketidakterikatan.
Musim panas yang teriklah yang membawaku pada pendingin udara.
Kesedihan membawaku kepada Tuhan.
Aku jadi lebih mantap dan teratur dalam latihan rohani.
Aku menjadi lebih mampu mengendalikan kecendrungan untuk mengobrol atau omong kosong dan ingin tahu urusan orang lain yang tidak ada gunanya.
Dari terpaan masalah yang kuhadapi
Aku malah berkesempatan mengabdikan diri,
Memiliki keyakinan yang lebih kuat.
Walau aku tidak pernah menyadari jika ini justru nasib baik yang unik.
Tuhan semoga rahmatMu yang tak berwujud dan berwujud selalu menuntunku kepadaMu. Dan jika Engkau masih berkuasa atas diriku?
Jangan biarkan aku berpaling dariMu.
Walau orang di luar sana terus menebar dan menyebar sangkaan dan fitnah untuk-ku, dan menjadikannya lebih mulia.
Aku yakin Engkau tidak tidur Tuhanku....
Dan tak'an membiarkan diri ini menjadi lemah dan putus asa.
Karena aku hanya percaya padaMu...!
Jay Sai Narayana
Aku terima kesulitan yang datang kepadaku sebagai ujian
Dengan demikian aku dapat mempelajari ketidakterikatan.
Musim panas yang teriklah yang membawaku pada pendingin udara.
Kesedihan membawaku kepada Tuhan.
Aku jadi lebih mantap dan teratur dalam latihan rohani.
Aku menjadi lebih mampu mengendalikan kecendrungan untuk mengobrol atau omong kosong dan ingin tahu urusan orang lain yang tidak ada gunanya.
Dari terpaan masalah yang kuhadapi
Aku malah berkesempatan mengabdikan diri,
Memiliki keyakinan yang lebih kuat.
Walau aku tidak pernah menyadari jika ini justru nasib baik yang unik.
Tuhan semoga rahmatMu yang tak berwujud dan berwujud selalu menuntunku kepadaMu. Dan jika Engkau masih berkuasa atas diriku?
Jangan biarkan aku berpaling dariMu.
Walau orang di luar sana terus menebar dan menyebar sangkaan dan fitnah untuk-ku, dan menjadikannya lebih mulia.
Aku yakin Engkau tidak tidur Tuhanku....
Dan tak'an membiarkan diri ini menjadi lemah dan putus asa.
Karena aku hanya percaya padaMu...!
Jay Sai Narayana
Wednesday, March 10, 2010
AJARKAN Saya BERDOA
harder & harder
Salam Kasih
Suatu malam seorang pria yang sudah kelelahan dan hendak tidur teringat kalau dirinya belum berdoa. Ia segera bangun dan berdoa, “ Tuhan saya lelah, tetapi saya ingin berdoa secara benar, ingin tahu aturan-aturannya. Saya mohon Tuhan, ajari saya bagaimana seharusnya berdoa???
Apakah saya menundukkan kepala, berlutut ataukah saya berdiri? Apakah saya harus memejamkan mata, mengangkat tangan atau haruskah saya mengatupkan jari-jari tangan saya rapat-rapat? Atau bolehkah saya berdoa sambil duduk? Cara mana yang Kausukai? Selama berdoa, lampunya harus menyala atau padam? Atau haruskah saya menyalakan lilin?
Bolehkah saya pakai kaca mata? Atau apakah kaca mata saya harus dilepas? Selama berdoa, apakah saya harus duduk di kursi, di meja atau di lantai? Haruskah saya berbisik atau malah harus berbicara dengan suara keras? Bagaimana soal waktunya? Apakah Engkau menyukai waktu fajar? Haruskah saya berdoa cepat atau malah harus lambat? Apakah lebih berdoa secara singkat atau panjang?
Tuhan, apakah Engkau mendengarkan saya saat ini?”
Setelah itu dia terdiam dalam keheningan namun antara sadar dan tidak dia mendengar suara halus berkata…..
“Oh , anak-Ku tersayang, apakah engkau pikir Aku menuntutmu soal waktu untuk berdoa, atau kamu harus mengucapkan doamu sambil berdiri atau sambil berlutut? Ketahuilah! Aku tidak peduli bagaimana cara atau sikap tubuhmu saat berdoa atau tempat berdoa yang engkau pilih.
Jika ingin menghormati Aku sambil berlutut…..itu baik, tetapi yang terpenting bukalah hatimu, bukalah jiwamu kepada-Ku. Aku tidak punya aturan-aturan lain….. ! Katakan apa yang ada di dalam hatimu, ceritakan apa yang kamu cari, kemukakan kesedihanmu dan semua hal yang membuatmu lemah dan tidak berdaya. Bicaralah kepada-Ku secara pribadi apa yang menjadi hal terpenting bagimu. …..!
Aku tahu perbuatan-perbuatan baikmu, jadi tidak perlu menyombongkan diri. Anak-Ku…., kamu tidak perlu pelajaran khusus….! Biacara saja kepada-Ku tiap hari. Ceritakan apa saja yang kamu inginkan.
Anak-Ku sayang……, setiap orang mampu berdoa.
Tuhan…..Terima Kasih atas Pelajaran-Mu Hari ini. Semoga Aku Dapat Memuja-Mu Dalam Setiap Nama, Rupa, dan Warna-Mu. Dimana & Kapanpun……..
(disarikan dari: ketika burung berhenti berdoa)
Salam Kasih
Suatu malam seorang pria yang sudah kelelahan dan hendak tidur teringat kalau dirinya belum berdoa. Ia segera bangun dan berdoa, “ Tuhan saya lelah, tetapi saya ingin berdoa secara benar, ingin tahu aturan-aturannya. Saya mohon Tuhan, ajari saya bagaimana seharusnya berdoa???
Apakah saya menundukkan kepala, berlutut ataukah saya berdiri? Apakah saya harus memejamkan mata, mengangkat tangan atau haruskah saya mengatupkan jari-jari tangan saya rapat-rapat? Atau bolehkah saya berdoa sambil duduk? Cara mana yang Kausukai? Selama berdoa, lampunya harus menyala atau padam? Atau haruskah saya menyalakan lilin?
Bolehkah saya pakai kaca mata? Atau apakah kaca mata saya harus dilepas? Selama berdoa, apakah saya harus duduk di kursi, di meja atau di lantai? Haruskah saya berbisik atau malah harus berbicara dengan suara keras? Bagaimana soal waktunya? Apakah Engkau menyukai waktu fajar? Haruskah saya berdoa cepat atau malah harus lambat? Apakah lebih berdoa secara singkat atau panjang?
Tuhan, apakah Engkau mendengarkan saya saat ini?”
Setelah itu dia terdiam dalam keheningan namun antara sadar dan tidak dia mendengar suara halus berkata…..
“Oh , anak-Ku tersayang, apakah engkau pikir Aku menuntutmu soal waktu untuk berdoa, atau kamu harus mengucapkan doamu sambil berdiri atau sambil berlutut? Ketahuilah! Aku tidak peduli bagaimana cara atau sikap tubuhmu saat berdoa atau tempat berdoa yang engkau pilih.
Jika ingin menghormati Aku sambil berlutut…..itu baik, tetapi yang terpenting bukalah hatimu, bukalah jiwamu kepada-Ku. Aku tidak punya aturan-aturan lain….. ! Katakan apa yang ada di dalam hatimu, ceritakan apa yang kamu cari, kemukakan kesedihanmu dan semua hal yang membuatmu lemah dan tidak berdaya. Bicaralah kepada-Ku secara pribadi apa yang menjadi hal terpenting bagimu. …..!
Aku tahu perbuatan-perbuatan baikmu, jadi tidak perlu menyombongkan diri. Anak-Ku…., kamu tidak perlu pelajaran khusus….! Biacara saja kepada-Ku tiap hari. Ceritakan apa saja yang kamu inginkan.
Anak-Ku sayang……, setiap orang mampu berdoa.
Tuhan…..Terima Kasih atas Pelajaran-Mu Hari ini. Semoga Aku Dapat Memuja-Mu Dalam Setiap Nama, Rupa, dan Warna-Mu. Dimana & Kapanpun……..
(disarikan dari: ketika burung berhenti berdoa)
Monday, March 8, 2010
Immortality
harder & harder
...I lost the love of heaven above
I spurned the lust of earth below
I felt the sweets of fancied love
And hell itself my only foe
I lost earth's joys but felt the glow of heaven's flame abound in me
Till loveliness and I did grow The bard of immortality...
...I lost the love of heaven above
I spurned the lust of earth below
I felt the sweets of fancied love
And hell itself my only foe
I lost earth's joys but felt the glow of heaven's flame abound in me
Till loveliness and I did grow The bard of immortality...
Tuesday, March 2, 2010
Cause & Effect
harder & harder
Today I will.....Witness the choices I make in each moment
And in the mere witnessing of these choices
I will.....Bring them to my conscious awareness
I will..... know that the best way to prepare or any moment in the future
Is to fully conscious in the present
Whenever I make a choice
I will...ask myself two questions:
“What are the consequences of this choice that I’m making?”
And.....
” Will this choice bring fulfillment and happiness to me and also to those who are effected by this choice?”
I will....then ask my heart
For guidance and be guided by its message of comfort or discomfort
If the choice feels comfortable.....
I will.....plunge ahead with abandon
If the choice feels uncomfortable.....
I will.....pause and see the consenquences of my action with my inner vision
This guidance will enable me to make spontaneously correct choices
For myself and for all those araound me
Today I will.....Witness the choices I make in each moment
And in the mere witnessing of these choices
I will.....Bring them to my conscious awareness
I will..... know that the best way to prepare or any moment in the future
Is to fully conscious in the present
Whenever I make a choice
I will...ask myself two questions:
“What are the consequences of this choice that I’m making?”
And.....
” Will this choice bring fulfillment and happiness to me and also to those who are effected by this choice?”
I will....then ask my heart
For guidance and be guided by its message of comfort or discomfort
If the choice feels comfortable.....
I will.....plunge ahead with abandon
If the choice feels uncomfortable.....
I will.....pause and see the consenquences of my action with my inner vision
This guidance will enable me to make spontaneously correct choices
For myself and for all those araound me
Friday, February 26, 2010
Bersama Dewi Sarasvati
harder & harder
Aku lahir dalam Avidya
Tiada berdaya..hanya berbalut Karma masa lalu
Tapi berkat kasihmu ...Om Hyang Widhi Yang Mahapemurah dan Penyayang
Menyinari hamba dengan Cahaya IllahiMu
Hingga lenyap basmi kebodohanku
Engkau tuntun hamba langkah demi langkah
untuk meniti kehidupan ini
Sembah sujud hamba kepada-Mu
Wahai perwujudan Mahaada, Mahatahu dan Mahakuasa
Dan sumber Pengetahuan dan Kebahagiaan (Sat Cit Ananda)
Hari ini hamba tundukkan kepala di Kaki PadmaMU
ijinkan hamba menyapaMu dengan bahasa hatiku
karena Engkau ada dalam semua bahasa
Tuhan....yang mewujud dalam Pengetahuan Illahi (Sarasvati)
Anugerahilah hamba hati yang bersinar
Pandangan dan pikiran yang seimbang
Keyakinan, bhakti dan kebijaksanaan
Berkati hamba kekuatan rohani
Untuk menahan godaan dan mengendalikan pikiran
Bebaskan hamba dari sifat egois....
Nafsu...
Keserakahan...
Kebencian...
Kemarahan dan iri hati
Isilah hati hamba dengan kebajikan Illahi
Biarkanlah hamba memandang-Mu pada semua nama & rupa-Mu
Biarkanlah hamba melayani-Mu pada semua nama & rupa-Mu
Biarkan hamba selalu mengingat-Mu
Biarkanlah hamba menyanyikan kemuliaan-Mu
Biarkanlah nama-Mu selalu melekat di bibirku
Biarkan hamba tinggal bersama-Mu selama-lamanya
Biarkan hamba agar tetap dapat mengabdi dan berbuat kebajikan
Hingga napas ini berhenti
Wahai Ibu Illahi terima kasih atas semua cambuk suka dukaMu
Yang semata-mata demi memacu semangatku menujuMu
Agar seluruh Avidyaku sirna
Dan Vidya menyapaku
Vijnana merasuki seluruh jiwa-ragaku
Ksetrajna memancar dari Padma Hrdayaku
Karena Engkau sesungguhnya mengasihi hamba
Om Shri Sarasvatyai namah
Om Shri guru bhyo namah
Harih Om
Aku lahir dalam Avidya
Tiada berdaya..hanya berbalut Karma masa lalu
Tapi berkat kasihmu ...Om Hyang Widhi Yang Mahapemurah dan Penyayang
Menyinari hamba dengan Cahaya IllahiMu
Hingga lenyap basmi kebodohanku
Engkau tuntun hamba langkah demi langkah
untuk meniti kehidupan ini
Sembah sujud hamba kepada-Mu
Wahai perwujudan Mahaada, Mahatahu dan Mahakuasa
Dan sumber Pengetahuan dan Kebahagiaan (Sat Cit Ananda)
Hari ini hamba tundukkan kepala di Kaki PadmaMU
ijinkan hamba menyapaMu dengan bahasa hatiku
karena Engkau ada dalam semua bahasa
Tuhan....yang mewujud dalam Pengetahuan Illahi (Sarasvati)
Anugerahilah hamba hati yang bersinar
Pandangan dan pikiran yang seimbang
Keyakinan, bhakti dan kebijaksanaan
Berkati hamba kekuatan rohani
Untuk menahan godaan dan mengendalikan pikiran
Bebaskan hamba dari sifat egois....
Nafsu...
Keserakahan...
Kebencian...
Kemarahan dan iri hati
Isilah hati hamba dengan kebajikan Illahi
Biarkanlah hamba memandang-Mu pada semua nama & rupa-Mu
Biarkanlah hamba melayani-Mu pada semua nama & rupa-Mu
Biarkan hamba selalu mengingat-Mu
Biarkanlah hamba menyanyikan kemuliaan-Mu
Biarkanlah nama-Mu selalu melekat di bibirku
Biarkan hamba tinggal bersama-Mu selama-lamanya
Biarkan hamba agar tetap dapat mengabdi dan berbuat kebajikan
Hingga napas ini berhenti
Wahai Ibu Illahi terima kasih atas semua cambuk suka dukaMu
Yang semata-mata demi memacu semangatku menujuMu
Agar seluruh Avidyaku sirna
Dan Vidya menyapaku
Vijnana merasuki seluruh jiwa-ragaku
Ksetrajna memancar dari Padma Hrdayaku
Karena Engkau sesungguhnya mengasihi hamba
Om Shri Sarasvatyai namah
Om Shri guru bhyo namah
Harih Om
Thursday, February 25, 2010
I Will
harder & harder
I will get in touch with the field of pure potentiality
By taking time each day to be silent,
To just Be.....
I will also sit alone in silent meditation
At least twice a day for approximately
30 minutes in the morning and
30 minutes in the evening
I will take time each day to commune with nature and....
To silently witness the intelligence within every living thing
I will sit silently & watch sunset
Or listen to the sound ot the ocean
Or the stream...
Or the simply smell the scent of flower
In the ecstasy of my own silence
and by communing with nature
I will enjoy the life throb af ages
The field of pure potentiality & unbounded creativity
I will practice Non-Judgment
I will begin my day with the statement;
"Today, I shall judge nothing that occurs"
And throughout the day .....
I will remind myself not judge.
I will get in touch with the field of pure potentiality
By taking time each day to be silent,
To just Be.....
I will also sit alone in silent meditation
At least twice a day for approximately
30 minutes in the morning and
30 minutes in the evening
I will take time each day to commune with nature and....
To silently witness the intelligence within every living thing
I will sit silently & watch sunset
Or listen to the sound ot the ocean
Or the stream...
Or the simply smell the scent of flower
In the ecstasy of my own silence
and by communing with nature
I will enjoy the life throb af ages
The field of pure potentiality & unbounded creativity
I will practice Non-Judgment
I will begin my day with the statement;
"Today, I shall judge nothing that occurs"
And throughout the day .....
I will remind myself not judge.
Monday, February 22, 2010
Dalam Pangkuan Ibuku.....
harder & harder
Salam Kasih
Persaingan Dalam kandungan:
Jika demikian apakah hidup itu? Hidup dimulai dari persaingan, siapa yang lebih kuat akan menjadi pemenang/penguasa kehidupan. Persaingan dimulai sejak dalam kandungan (garbhadana) dimana yang kuat akan dapat tinggal dalam hangatnya kandungan sang ibu. Setiap ibu pasti pernah bercerita kepada kita bahwa “tiada perjuangan apapun yang begitu hebat mati-matian yang menyamai dengan perjuangan untuk hidup”.
Selama 9 Bulan:
Diantara berjuta bibit/benih janin yang membuahi rahim ibu, hanya yang terbaik yang sesuai dengan karmanya dapat tinggal dalam kandungannya selama lebih kurang sembilan bulan, dan menghadapi segala sesuatu bersama-sama. Seorang ibu pasti akan berkata “Anakku, apabila engkau dewasa nanti, engkau harus kuat dan menyiapkan diri, memiliki kesabaran serta tahan terhadap persaingan maupun gejolak dalam kehidupan”. Tetapi, pada saat itu kita pasti tidak begitu tertarik atas nasehat tersebut, karena tidak percaya bahwa hidup akan kejam seperti kenyataannya.
Setelah Lahir:
Ketika kita tumbuh menjadi dewasa baru paham dan menyadari bahwa sesungguhnya hidup manusia adalah ajang pertarungan yang besar. Pemaian yang lemah akan gagal dan teraniaya selalu, tak ada panggung kosong bagi mereka yang lemah. Tak ada jalan terbuka bagi mereka yang putus semangat. Manusia sejak bangun dari tidurnya, pada saat pertama membuka mata, pikirannya telah tertuju pada peretarungan nasibnya. “ Bila engkau dewasa nanti, memiliki pengalaman, belajar lebih banyak, dan dapat melihat dunia dari berbagai sudut pandang, semua bagian dengan nyata, maka engkau akan mengerti”
Tatkala Suka-Duka:
Ketika kita dewasa, ibu tidak begitu banyak bicara, tidak sering lagi menasehati dan menunjukkan pandangan hidupnya kepada kita. Kadangkala kita perhatikan ibu ingin bicara sesuatau yang tepat dengan isi hatinya, akan tetapi beliau memilih diam. Ibu memiliki kesadaran, mungkin karena takut/sungkan akan menyinggung hati anak-anaknya yang sedang dalam perjuangan hidup. Ibu senantiasa menjaga dan merawat hati putra-putrinya semasa hidupnya. Ibu tahu dengan baik, perjuangan hidup itu selalu diwarnai kegagalan dan kemenangan.“ Pangkuan ibu adalah tempat tidur yang hangat untukmu, tidurlah kalau engkau lelah dan gagal, lengan ibu adalah sandaran yang hangat dan aman. Kembalilah!, karena tidak ada pertarungan, kebencian, suap dan kebohongan. Pangkuan ibu, sejak engkau kanak-kanak, hingga kini adalah tetap demikian, tidak pernah berubah, ibu selalu ada di sini”.“ Kemenangan sejati adalah bila engkau dapat menaklukkan dirimu sendiri.” Nasihat seorang ibu seperti ini pasti sangat menyentuh hati kita. Sering kali kita mengalami kegelisahan dan kekhawatiran karena berharap mengalahkan orang lain. Tapi bila menang, kitapun merasa gelisah dan menderita, mengapa? Penderitaan kita timbul karena takut dikalahkan oleh mereka yang pernah kita kalahkan. Tentu merekapun ingin meraih kemenangannyaa kembali. Penderitaan (duhkha) manusia tentang hal ini tidak berbeda antara orang miskin dan kaya, pria dan wanita. Manusia mempunyai kecurigaan yang sama di dalam persaingan.
Dari Hati ke Hati:
Ketika kita berbicara dengan ibu dari hati ke hati, kita pasti pernah bertanya padanya dengan perlahan,”Ibu, kapankah hidup ini berhenti dari persaingan?” Jawaban ibu yang bijaksana adalah,”Anakku! Hidup ini adalah persaingan, dan persaingan ini kan berakhir bila hidup tanpa nafas! Saat itu hidup berhenti berjalan. Bahkan ibu sendiri walaupun telah lanjut usia, masih terus berjuang dan berusaha. Berusaha agar diuri ibu tidak dikalahkan oleh keinginan rendah dan jahat”.
Harapannya:
Bersaing atau berjuang di dalam sandiwara adalah kejam dan keras, tetapi lebih kejam dan keras lagi apa yang kita temukan dalam kenyataan hidup ini. Ibu mengatakan selama hidup berlangsung kita harus berjuang, dan dengan usapan tangannya yang lembut, ibu sering membelai kepala kita dan mengatakan,”Semoga engkau anakku, memiliki kesadaran dalam setiap persaingan dan penuh dengan kesabaran dalam perjuangan mengarungi hidup ini. Walau hari ini gagal, harapan ibu semoga esok engkau dalam kemenangan”. ”Tetapi kemenangan itu haruslah kemenangan yang benar, murni dan adil!”
Renungan:
Di dalam perjuangan hidup ini sangat dibutuhkan dorongan spiritual dari seseorang. Dan bagi setiap anak tidak ada dorongan spiritual yang dapat disamakan dengan dorongan spiritual dari seorang ibu. Ibu senantiasa berusaha memberikan semangat, keteguhan dan kekuatan jiwa kep[ada putra-putinya.Hidup ibu tidak lagi bersaing dengan orang lain saat ini, tetapi beliau juga masih berjuang mengendalikan diri/batin beliau sendiri yaitu mengatasi Klesa yang timbul yaitu meliputi keserakahan (lobha), Kebencian (irihati), dan kegelapan batin (avidya). Kita mesti belajar dari hidup seorang ibu, belajar tentang melihat kenyataan dan melangkah dalam hidup ini bersama ibu. Hidup terisi penuh oleh pengalaman hidup dan pelajaran hidupp dengan beraneka ilmu, yang tidak tercatat di dalam buku apapun.
Dikisahkan oleh seorang anak yang dibesarkan oleh Ibu di tepi Danau Batur
Rahayu
~ I Wayan Sudarma
Salam Kasih
Persaingan Dalam kandungan:
Jika demikian apakah hidup itu? Hidup dimulai dari persaingan, siapa yang lebih kuat akan menjadi pemenang/penguasa kehidupan. Persaingan dimulai sejak dalam kandungan (garbhadana) dimana yang kuat akan dapat tinggal dalam hangatnya kandungan sang ibu. Setiap ibu pasti pernah bercerita kepada kita bahwa “tiada perjuangan apapun yang begitu hebat mati-matian yang menyamai dengan perjuangan untuk hidup”.
Selama 9 Bulan:
Diantara berjuta bibit/benih janin yang membuahi rahim ibu, hanya yang terbaik yang sesuai dengan karmanya dapat tinggal dalam kandungannya selama lebih kurang sembilan bulan, dan menghadapi segala sesuatu bersama-sama. Seorang ibu pasti akan berkata “Anakku, apabila engkau dewasa nanti, engkau harus kuat dan menyiapkan diri, memiliki kesabaran serta tahan terhadap persaingan maupun gejolak dalam kehidupan”. Tetapi, pada saat itu kita pasti tidak begitu tertarik atas nasehat tersebut, karena tidak percaya bahwa hidup akan kejam seperti kenyataannya.
Setelah Lahir:
Ketika kita tumbuh menjadi dewasa baru paham dan menyadari bahwa sesungguhnya hidup manusia adalah ajang pertarungan yang besar. Pemaian yang lemah akan gagal dan teraniaya selalu, tak ada panggung kosong bagi mereka yang lemah. Tak ada jalan terbuka bagi mereka yang putus semangat. Manusia sejak bangun dari tidurnya, pada saat pertama membuka mata, pikirannya telah tertuju pada peretarungan nasibnya. “ Bila engkau dewasa nanti, memiliki pengalaman, belajar lebih banyak, dan dapat melihat dunia dari berbagai sudut pandang, semua bagian dengan nyata, maka engkau akan mengerti”
Tatkala Suka-Duka:
Ketika kita dewasa, ibu tidak begitu banyak bicara, tidak sering lagi menasehati dan menunjukkan pandangan hidupnya kepada kita. Kadangkala kita perhatikan ibu ingin bicara sesuatau yang tepat dengan isi hatinya, akan tetapi beliau memilih diam. Ibu memiliki kesadaran, mungkin karena takut/sungkan akan menyinggung hati anak-anaknya yang sedang dalam perjuangan hidup. Ibu senantiasa menjaga dan merawat hati putra-putrinya semasa hidupnya. Ibu tahu dengan baik, perjuangan hidup itu selalu diwarnai kegagalan dan kemenangan.“ Pangkuan ibu adalah tempat tidur yang hangat untukmu, tidurlah kalau engkau lelah dan gagal, lengan ibu adalah sandaran yang hangat dan aman. Kembalilah!, karena tidak ada pertarungan, kebencian, suap dan kebohongan. Pangkuan ibu, sejak engkau kanak-kanak, hingga kini adalah tetap demikian, tidak pernah berubah, ibu selalu ada di sini”.“ Kemenangan sejati adalah bila engkau dapat menaklukkan dirimu sendiri.” Nasihat seorang ibu seperti ini pasti sangat menyentuh hati kita. Sering kali kita mengalami kegelisahan dan kekhawatiran karena berharap mengalahkan orang lain. Tapi bila menang, kitapun merasa gelisah dan menderita, mengapa? Penderitaan kita timbul karena takut dikalahkan oleh mereka yang pernah kita kalahkan. Tentu merekapun ingin meraih kemenangannyaa kembali. Penderitaan (duhkha) manusia tentang hal ini tidak berbeda antara orang miskin dan kaya, pria dan wanita. Manusia mempunyai kecurigaan yang sama di dalam persaingan.
Dari Hati ke Hati:
Ketika kita berbicara dengan ibu dari hati ke hati, kita pasti pernah bertanya padanya dengan perlahan,”Ibu, kapankah hidup ini berhenti dari persaingan?” Jawaban ibu yang bijaksana adalah,”Anakku! Hidup ini adalah persaingan, dan persaingan ini kan berakhir bila hidup tanpa nafas! Saat itu hidup berhenti berjalan. Bahkan ibu sendiri walaupun telah lanjut usia, masih terus berjuang dan berusaha. Berusaha agar diuri ibu tidak dikalahkan oleh keinginan rendah dan jahat”.
Harapannya:
Bersaing atau berjuang di dalam sandiwara adalah kejam dan keras, tetapi lebih kejam dan keras lagi apa yang kita temukan dalam kenyataan hidup ini. Ibu mengatakan selama hidup berlangsung kita harus berjuang, dan dengan usapan tangannya yang lembut, ibu sering membelai kepala kita dan mengatakan,”Semoga engkau anakku, memiliki kesadaran dalam setiap persaingan dan penuh dengan kesabaran dalam perjuangan mengarungi hidup ini. Walau hari ini gagal, harapan ibu semoga esok engkau dalam kemenangan”. ”Tetapi kemenangan itu haruslah kemenangan yang benar, murni dan adil!”
Renungan:
Di dalam perjuangan hidup ini sangat dibutuhkan dorongan spiritual dari seseorang. Dan bagi setiap anak tidak ada dorongan spiritual yang dapat disamakan dengan dorongan spiritual dari seorang ibu. Ibu senantiasa berusaha memberikan semangat, keteguhan dan kekuatan jiwa kep[ada putra-putinya.Hidup ibu tidak lagi bersaing dengan orang lain saat ini, tetapi beliau juga masih berjuang mengendalikan diri/batin beliau sendiri yaitu mengatasi Klesa yang timbul yaitu meliputi keserakahan (lobha), Kebencian (irihati), dan kegelapan batin (avidya). Kita mesti belajar dari hidup seorang ibu, belajar tentang melihat kenyataan dan melangkah dalam hidup ini bersama ibu. Hidup terisi penuh oleh pengalaman hidup dan pelajaran hidupp dengan beraneka ilmu, yang tidak tercatat di dalam buku apapun.
Dikisahkan oleh seorang anak yang dibesarkan oleh Ibu di tepi Danau Batur
Rahayu
~ I Wayan Sudarma
Subscribe to:
Posts (Atom)