Tuesday, June 25, 2013

Kinerja Sebuah Mantra

Oleh: I W Sudarma, S.Ag, M.Si

Om Swastyastu


Sebuah mantra akan dapat memberikan manfaat maksimal (śākti, śiddhi, suci) baik kepada yang mengucapkannya maupun orang lain dan lingkungan dalam bentuk vibrasi dipengaruhi oleh beberapa hal prinsip, yaitu:

1). Śraddhā; keyakinan yang mendalam terhadap sebuah mantra yang dipakai media untuk merealisasikan tujuan tersebut. Tanpa keyakinan, sama halnya ketika sakit lalu pergi ke dokter dan minta diobati tetapi kita tidak yakin terhadap resep dan anjuran dokter tersebut, tentu kita tidak akan sembuh.

2). Bhakti; perasaan hormat, rindu, cinta kasih, yang mendalam terhadap mantra tersebut, memperlakukan mantra itu seperti kita merawat diri sendiri, Dia adalah istri yang sesungguhnya yang dengan setia menyertai langkah kita. Tanpa bhakti mantra apapun akan menjadi bumerang buat kita. Kasih dan hormat pada mantra dengan keyakinan pada hasil yang dijanjikannya jauh lebih penting daripada sekedar pengulang-ulangan secara mekanis dengan pikiran ngelantur kemana-mana.

3). Sadhāna, cepat atau lambatnya sebuah mantra memberikan manfaat kepada kita adalah karena Sadhāna (disiplin spiritual), Bagaimana mungkin mantra akan menjadi Śiddhi apalagi Śākti kalau hanya diucapkan seminggu sekali atau bahkan sebulan sekali, sementara kita setiap saat berhubungan dengan dunia maya yang senantiasa mengkontaminasi badan, emosi, dan jiwa kita. Lukakanlah  Sadhāna dengan konsisten  dan berkesinambungan. Tidak perlu tahu banyak mantra tetapi kita tidak paham terhadap arti, makna yang tersirat didalamnya, cukup satu mantra tetapi kita paham dan memiliki Sadhāna . saat ini, banyak orang tahu banyak jenis mantra tersebut, hal seperti itu tak ubahnya seperti tong kosong yang bunyinya nyaring tapi tidak memiliki kekuatan.

4). Chānda; teknik pengucapan mantra sangat penting keberadaannya, karena jika sebuah mantra salah memberikan penekanan dan pemenggalan sesuai dengan Chānda atau guru laghu dan guru bhasanya, tentunya akan memiliki arti dan maksud yang berbeda. Mengenai irama itu sesuai dengan bakat suara masing-masing sadhaka.

5). Kriya; kegiatan berupa pemujaan, baik luar maupun dalam dengan pengetahuan tentang arti esoterik dan eksoteriknya, ataupun pemujaan dalam semacam pengorbanan ke-akuan atau pembakaran segala keinginan.

Om Santih Santih Santih Om
* Disunting dari Skripsi: Makna Filosofis Omkara dan Dasaksara Dalam Upacara Dan Aktivitas Spiritual, 1998, Denpasar.

No comments: