Monday, February 18, 2013

Menabur Benih Kebaikan

Salam Kasih
Seusai wisuda, seorang guru di sebuah pasraman memberikan nasihat kepada anak-anak didiknya yang segera akan kembali ke tengah masyarakat.

Anak-anakku, dalam hidupmu....
"Istimewakan dan nomor satukan Tuhan." Bagaimana mungkin engkau akan dinomorsatukan olehNya bila engkau tidak pernah menomorsatukan Dia dalam hidupnya.

"Hargai orang lain". Bagaimana mungkin engkau akan memperoleh respek, penghormatan, dan penghargaan dari orang lain bila engkau tidak pernah menghargai orang lain.

"Berikan pujian jika hal itu baik". Setiap orang senang bila dipuji. Bagimana mungkin engkau akan dipuji orang bila engkau tidak pernah memuji kebaikan orang lain.

"Cintai dan kasihi orang lain, siapapun dia". Semua orang akan merasa bahagia bila tahu bahwa dirinya dicintai. Bagaimana mungkin engkau akan menjadi pribadi yang dicintai bila engkau tidak pernah menunjukkan cintamu kepada orang lain.

"Dengarkan baik-baik bila orang bicara".  Bagaimana mungkin engkau akan didengarkan orang bila engkau tidak pernah mendengarkan orang lain dengan sungguh-sungguh.

"Sapalah orang lain dengan santun". Usahakan menyapa lebih dahulu daripada disapa. Setiap orang merasa senang bila disapa. Bagaimana mungkin engkau berharap disapa dengan baik dan santun oleh orang lain bila engkau tidak pernah menyapa orang lain dengan baik dan santun.

"Maafkan bila orang meminta maaf atas kesalahannya dan mintalah maaf bila engkau yang bersalah". Bagaimana mungkin engkau mengharapkan maaf dan pengampunan dari orang lain bila engkau adalah pribadi yang sulit dalam  hal memberi ampun.

"Perhatikanlah orang yang ada di sekitarmu". Semua orang senang bila dirinya diperhatikan. Bagaimana mungkin engkau akan diperhatikan orang lain bila engkau tidak pernah memperhatikan orang lain.

Anak-anakku terkasih....Kemanapun engkau melangkah, taburkan saja benih kebaikan, dan pada saatnya engkau akan menuai kembali hasil dari benih kebaikan yang pernah engkau taburkan. Lakukan saja apa yang menurut pandanganmu baik dan engkau tidak akan keliru dalam melangkah dan berkeputusan.

Di atas semuanya awalilah setiap langkah dan tindakanmu dengan berdoa. Mohon anugerah tuntunan dan penerangan hati dan budi kepadaNya agar engkau senantiasa berada di dalam perhatian dan cintaNya.

Rahayu _/|\_ I Wayan Sudarma
Panaraga, 18022013


No comments: