Friday, May 17, 2013

GUNTING

Salam Kasih
Siang ini ketika saya duduk di bawah pohon cempaka, di halaman rumah seorang teman, sambil memperhatikan Tukang kebunnya: Mas Budi membersihkan dan merapihkan tanaman di taman menggunakan gunting pohonnya yang mulai tumpul....seutas inspirasi hadir menyeruak bersama angin sepoi.

Gunting pohon yang dipakai untuk memotong ranting atau cabang tanaman atau kayu, ketika semua kayu selesai dipotong dan segala sesuatu selesai dikerjakan, Mas Budi meletakkan gunting tersebut di tas kerjanya. Ia tidak perlu untuk menggunakannya lagi.

Gunting itu adalah ibarat kebenaran. Kita harus menggunakan kebenaran untuk berlatih jalan-jalan yang membawa kita pada pencerahan. Kebenaran ini yang kita pakai untuk memangkas segala ranting dan cabang egoisme, fanatisme sempit, dan bentuk-bentuk kemunagikan serta kegelapan batin lainnya. Ketika pekerjaan itu telah selesai, kita meletakkan kebenaran itu di sana, di tempatnya semula. 

Seperti sebuah gunting digunakan untuk memotong kayu: Mereka memotong potongan ini, memotong potongan itu. Ketika mereka semua selesai memotong, mereka meletakkan gunting itu di sana. Ketika saat itu terjadi, gunting haruslah menjadi gunting; kayu haruslah menjadi kayu. 

Inilah yang dinamakan mencapai titik penghentian, titik yang sangatlah penting. Itu adalah akhir dari pemotongan kayu. Kita tidak perlu memotong kayu, karena kita telah cukup memotong. Kita ambil gunting itu dan meletakkannya di sana.

Rahayu _/|\_ I W Sudarma (Jro Mangku Danu)
Catatan pinggir Jalan-15052013

No comments: