Oleh: I Wayan Sudarma
Pepeling yang berasal dari 'pewarah-warah' Prabhu Airlangga semasa
kerajaan Kediri ini dapat diartikan demikian: 'Kendalikanlah Dirimu'.
Pepeling ini mengandung nasihat agar seseorang mampu mengendalikan dirinya terutama yang berkaitan dengan keinginan/nafsu dalam kondisi apapun. Karena Beliau seorang Raja, tentu utamanya ditujukan kaitannya dengan kepemimpinan. Walau sejatinya bermakna sangat dalam termasuk untuk hal-hal yang bersifat kerohanian, dan sosial masyarakat.
Pertama pepeling ini berpesan jika kita berada dalam kondisi sedang di bawah, orang harus bisa mengendalikan diri (nafsu) yang mendorong untuk berbuat menghalalkam segala cara untuk mencapai tujuan.
Kedua, jika kita berada dalam kondisi sedang di atas, seseorang harus dapat mengendalikan diri (nafsu) agar tidak terjebak dan berubah menjadi pribadi yang sombong, serakah, dan menyalahgunakan wewenang.
Karena apapun alasannya, mengikuti hawa nafsu hanya akan mendorong orang masuk ke jurang kenistaan.
Bercermin dari pepeling ini, kita dapat belajar bahwasanya 'mengendalikan diri' jauh lebih baik daripada 'membiarkan diri' terseret oleh rayuan 'keinginan yang tak terkendali alias nafsu'.
Rahayu
Pepeling Leluhur, 23/07/2012. Disunting dari: Kitab Niti Sruti
Pepeling ini mengandung nasihat agar seseorang mampu mengendalikan dirinya terutama yang berkaitan dengan keinginan/nafsu dalam kondisi apapun. Karena Beliau seorang Raja, tentu utamanya ditujukan kaitannya dengan kepemimpinan. Walau sejatinya bermakna sangat dalam termasuk untuk hal-hal yang bersifat kerohanian, dan sosial masyarakat.
Pertama pepeling ini berpesan jika kita berada dalam kondisi sedang di bawah, orang harus bisa mengendalikan diri (nafsu) yang mendorong untuk berbuat menghalalkam segala cara untuk mencapai tujuan.
Kedua, jika kita berada dalam kondisi sedang di atas, seseorang harus dapat mengendalikan diri (nafsu) agar tidak terjebak dan berubah menjadi pribadi yang sombong, serakah, dan menyalahgunakan wewenang.
Karena apapun alasannya, mengikuti hawa nafsu hanya akan mendorong orang masuk ke jurang kenistaan.
Bercermin dari pepeling ini, kita dapat belajar bahwasanya 'mengendalikan diri' jauh lebih baik daripada 'membiarkan diri' terseret oleh rayuan 'keinginan yang tak terkendali alias nafsu'.
Rahayu
Pepeling Leluhur, 23/07/2012. Disunting dari: Kitab Niti Sruti
No comments:
Post a Comment