Friday, August 24, 2012

Sera Panggang Sera Tunu

Om Swastyastu
"Sera Panggang Sera Tunu" demikianlah para tetua di Bali sering mengumpamakan orang, keadaan yang tidak ada bedanya. Secara harfiah Sera artinya Terasi; Sera Panggang: terasi dipanggang, dan Sera Tunu: terasi di bakar. Secara umum kita akan mengatakan bahwa bau terasi itu tidak sedap atau 'pengit' (bahasa Bali).

Sera Panggang Sera Tunu dipakai untuk menggambarkan suatu keadaan yang tidak mengalami perubahan yang signifikan karena dipimpin oleh orang yang memiliki karakter seperti terasi. Yang satu terasi panggang yang lainnya terasi bakar-tetapi tetap sama-sama bau. Istilah trendnya...hanya beda chasing, tapi isi/kualitasnya sama saja. Atau untuk mengungkapkan perilaku seseorang yang pura-pura baik tapi nyatanya tetap saja 'bau' seperti terasi (baca: tidak baik),
kebaikannya hanyalah kepura-puraan, untuk menutupi akal bulusnya saja. Mengatakan dirinya yang paling baik, paling benar, sedang yang lainnya tidak baik dan tidak benar. Semua saling memuji diri, dan disatu sisi menuduh yang lain tidak terpuji. Walau kenyataannya sama-sama tidak
baik...


Gambaran ini barangkali relevan untuk menggambarkan situasi negeri ini, dimana maling teriak maling. Bicara anti korupsi; nyatanya malah korup. Yang mana pejabat dan penjahat susah dibedakan, ibarat Sera Panggang dengan Sera Tunu.

Capek dehh.....!!

Om  Santih Santih Santih Om
Di tulis oleh: I Wayan Sudarma

No comments: