Saturday, February 4, 2012

1.000 vs 100.000

Oleh: I Wayan Sudarma

Salam Kasih

Uang Rp 1000 & Rp 100.000 sama-sama terbuat dari kertas, sama-sama
dicetak & diedarkan oleh BI. Ketika bersamaan mereka keluar dan
berpisah dari Bank dan beredar di masyarakat, 4 bulan kemudian mereka
bertemu lagi secara tidak sengaja didalam dompet seorang pemuda.
Kemudian diantara kedua uang tersebut terjadilah percakapan.

Yang Rp 100.000 bertanya kepada Rp 1000, "Kenapa badan kamu begitu
kusut, kotor dan bau amis?"
Rp. 1.000 menjawab, "Karena aku begitu keluar dari Bank langsung di
tangan orang-tangan bawahan dari tukang becak, tukang sayur, penjual
ikan dan ditangan pengemis"
Lalu Rp.1000.bertanya balik kepada Rp 100.000, "Kenapa kamu kelihatan
begitu baru, rapi dan masih bersih?"
Dijawabnya, "Karena begitu aku keluar dari Bank, langsung disambut
perempuan cantik, & beredarnyapun di restoran mahal, di mall & juga
hotel-hotel berbintang serta keberadaanku selalu di jaga dan jarang
keluar dari dompet"

Lalu Rp 1000 bertanya lagi, "Pernahkah engkau mampir di tempat ibadah?"
Dijawablah, "Belum pernah"
Rp 1000 pun berkata lagi, "Ketahuilah walaupun aku hanya Rp 1.000,
tetapi aku selalu mampir di rumah TUHAN dan ditangan anak-anak yatim,
bahkan aku selalu bersyukur kepada TUHAN. Aku tidak dipandang bukan
sebuah nilai, tetapi adalah sebuah manfaat"

Akhirnya menangislah Rp 100.000 karena merasa besar, hebat, tinggi
tetapi belum begitu bermanfaat selama ini.

Jadi Sahabat terkasihku...... "Bukan seberapa besar penghasilan kita,
tetapi seberapa bermanfaat penghasilan tersebut dipakai untuk
memuliakan TUHAN dan sebagai Channel of blessing bagi orang yang tidak
mampu. Karena kekayaan bukanlah untuk kesombongan!!"

Semoga ini menjadi renungan untuk kita
*catatan: menurut sastra, harta kekayaan mesti digunakan untuk 1).
Dinikmati sebagai sarana melangsungkan kehidupan, 2). Diinvestasikan,
dan 3). Digunakan untuk Dharma (dana puniya, yadnya, kepentingan
sosial, dan sebagainya)

Salam Rahayu _/I\_
Bali: 14012012-1

No comments: