Monday, June 13, 2011

Kemahardikaan Adalah Hak Semua....Namun......???

Salam Kasih


Kemahardikaan sebenarnya terbuka untuk kita semuanya; dan mereka-mereka
yang merasakanNya menjadi takjub sendiri dan tak akan mampu menguraikannya dengan padanan bahasa manapun.

Namun demikian tidak semua kita ini dapat merasakan ketakjuban ini, karena sudah tersandung dalam perjalanan sebelum mencapaiNya. penyebabnya: Ada yang ragu-ragu, ada yang terhadang oleh kesulitan-kesulitan dan hanya sedikit yang sampai ke Tujuan yang menakjubkan ini.


Timbul pertanyaan kalau Dia memang mengasihi kita lalu mengapa banyak yang harus tersandung sebelum mencapaiNya?

Sahabat.........
Walaupun Yang Maha Kuasa memberikan kita kebebasan untuk memilih. Akan tetapi sering sekali kita-kita ini lebih condong untuk terikat dengan segala unsur-unsur duniawi ini yang seakan-akan sudah jadi milik kita atau sudah menjadi urusan pribadi kita yang tak dapat diganggu-gugat.

Padahal seharusnya kita melepaskan semua unsur ego baik yang positif maupun yang negatif, dan menyerahkannya semua kepadaNya untuk kemudian dibimbing olehNya sesuai dengan kehendakNya.

Kita dapat belajar dari seorang anak kecil yang bersandar pada orang-tuanya, polos, bersih dan jujur dalam segala aspeknya. Dan seperti juga orang-tua kita yang akan selalu membimbing kita dalam suka dan duka, maka Yang Maha Kuasa pun akan selalu menunjukkan jalan kita dalam setiap tindak-tanduk kita.

Ia sebenarnya setiap hari mengetuk pintu hati kita dan tersenyum penuh cinta-kasih........

Yang menjadi masalah adalah kita menganggapNya Ia berada di tempat yang amat jauh.

Sahabat....... Ia tersirat dalam keheningan..., Bahkan Ia sebenamya dapat ditemui setiap saat dalam diri pribadi kita masing-masing yang juga adalah DiriNya sendiri. la hadir selalu dalam diri kita, tak usah jauh-jauh mencarinya di hutan atau di laut, di bulan atau di matahari, carilah Dia dalam ketenangan diri kita sendiri.

Saya kutipkan pemikiran Sri Aurobindo dalam bukunya 'The Integral Yoga' yang sejalan dengan hal ini: "Surrender is giving oneself of the Divine-to give everything one is or has to Divine and regard nothing as one's own, to obey only the Divine will and no other, to live for the Divine and not for the ego"

Salam Rahayu dari Pinggir Jalan
Jakarta, 10062011

No comments: