Monday, December 13, 2010

Tanpa Penderitaan, Rasa Manis Tidak Akan Timbul

Salam Kasih

Kisah ini adalah wejangan yang saya terima dari Guru Kerohanian saya, semoga bermanfaat untuk sahabat semua;

Mengawali wejangannya Beliau mulai dengan sebuah pertanyaan: "Bila mengalami penderitaan, mengapa engkau menjauhkan diri dari Tuhan? Tuhan memberimu penderitaan itu semua demi kebaikanmu, untuk kemajuan baktimu. Bila dianugerahi penderitaan, engkau mencari SANTIH-ketentraman; engkau mencari pengetahuan tentang misteri; engkau menemui sepuluh orang dan setiap orang dari mereka memberitahukan suatu aspek kebenaran kepadamu.Tanpa PENDERITAAN, rasa MANIS tidak akan timbul! Bila pada waktu menderita engkau merasa,"Tuhan bukan lagi milikku,"kemudian menjauhkan diri, Tuhan pun akan menyatakan,"Ia bukan lagi milik-Ku!" Berhati-hatilah....!!!

Dimanapun engkau berada, bila engkau merindukan NAMASKARAM-'sungkem' kepada Tuhan dengan sepenuh hati, kaki Tuhan ada di situ, di depanmu! Sarvatah pani padam-'tangan dan kaki Tuhan ada di mana-mana', demikian telah dinyatakan. Bila engkau bertanyadengan hati yang pedih,"Tuhan, tidakkah Engkau mendengar doaku?",telinga Tuhan ada di situ! Bila engkau menangis,"Tidakkah engkau melihat, oh Tuhan?",saat itu juga pandangan Tuhan ada di sana.Rama, Krshna, Siva, Ganesha, Brahma,Allah, Yesus, Mahavira, Buddha, dan perwujudan lainnya; wujud itu demikian, wujud ini demikian...mengapa engkau was-was dan bimbang seperti itu itu? Tubuhnya sama, hanya pakain yang dikenakan berbeda-beda. Jangan dikacaukan oleh orang lain.

Tuhan tidak pernah menyimpang dari perkataan Beliau; mungkin engkau mengira bahwa Tuhan bermaksud lain. Kehendak Tuhanlah yang selalu terjadi; SANGKALPA Tuhanlah yang berlangsung sepanjang waktu. Ada 3 jenis sangkalpa yang berbeda dari Tuhan:
1.Yojana sangkalpa; keputusan yang diperoleh setelah lama di pertimbangkan oleh Tuhan.
2.Manana sangkalpa; keputusan yang diambil setelah timbul keinginan untuk melakukannya, dan
3.Svasangkalpa; keinginan dan pemenuhannya seperti suara tembakan dan terkenanya sasaran, keduanya terjadi pada saat yang sama.

Demikianlah wejangannya pada hari itu, dimana ketika saya dan banyak sahabat lainnya yang hadir saat diskusi kami semua seperti disiram nektar yang melegakan dan menyejukkan hati dan pikiran kami yang kering. Pada awalnya saya menganggap bahwa saat menderita saya seolah telah dilupakan Tuhan. Ternyata pandangan dan anggapan tersebut sama sekali keliru, karena di balik semua derita ada kehidupan manis sedang menanti

Terima kasih Guruji atas semua limpahan kasihmu yang tiada tara

Rahayu
~ I Wayan Sudarma

No comments: