Friday, December 24, 2010

Menghadapi Hidup Di Kala Dilanda Krisis

Salam Kasih

Untuk memahami ajaran spiritual yang mendalam, kita harus memahami prinsip Paradoks antara baik-buruk, benar-salah, kuat-lemah (rwa bhinneda), konsep ini harus menjadi bahan renungan karena memiliki makna dan pengaruh yang sangat besar dalam berbagai aspek kehidupan kita. Untuk dapat menjadikan hidup ini menarik dan menyenangkan kita harus menjadikan kehidupan ini sebagai sesuatu yang istimewa, mengalir bagaikan air sungai Gangga dan mengalir sesuai dengan situasi.

Hidup akan menjadi lebih baik atau tidak, semuanya tergantung pada sikap kita sendiri. Untuk itu kita harus bersikap terbuka dan siap menerima terhadap segala perubahan, karena jika tidak itu ibarat kita tidak terlindung dari bakteri, tidak memiliki kekebalan tubuh dan kekuatan batin. Dalam kehidupan ini, kita tidak dapat mempertimbangkan suatu faktor tanpa mempertimbangkan faktor yang lainnya. Idealisme harus digabungkan dengan pelaksanaan. Belajar spiritualitas sangatlah baik, namun harus dilengkapi dengan pelaksanaan kebajikan kepada semua mahluk. Karena dengan demikian kita akan dapat menghadapi dan menikmati semuanya sebagai kenyataan hidup.

Rasa takut adalah suatu keharusan, karena akan membuat kita tetap hidup. Namun kita harus dapat membedakan antara ketakutan yang berdasarkan kenyataan atau ketakutan oleh bayangan kita sendiri. Ketakutan yang tak terkendali bisa mengakibatkan orang berbuat kekerasan atau kejahatan. Pada umumnya, mereka memiliki batin yang lemah. Ketakutan cenderung membuat orang bertindak berlebihan.

Bila terjadi krisis seperti ini, kita harus bertanya, “Apa masalahnya? Apakah informasi ini benar? Atau hanya dibesar-besarkan atau informasi yang tidak tepat? Pelajarilah kemungkinan-kemungkinannya”.Bertanyalah pada diri sendiri: Apa yang bisa terjadi? Apa yang bisa kita lakukan dan mana yang di luar kemampuan kita?

Bila terjadi krisis, tenanglah!. Jangan bertindak nekad! Pikirkanlah kemungkinan yang terburuk yang bisa terjadi. Bila tidak terlalu berarti bagi kita, minum saja secangkir kopi dan nikmati hidup!

Tenanglah! Waspada! Pusatkan perhatian walau berada di bawah tekanan yang hebat. Kita tidak harus sehat sempurna, namun secara emosional dan mental kita harus kuat dan fokus. Kekuatan datang dari pengendalian diri. Uap di ruang terbuka akan tersebar ke segala penjuru. Uap yan tersimpan dalam mesin dapat menggerakkan serangkaian kereta api. Keberhasilan datang dari pemusatan pada tujuan, dan ketekunan. Yang dengan kata lain; pengendalian diri.

Azas-azas terpenting dalam menghadapi kehidupan jika kita mengalami krisis adalah dengan tidak membiarkan emosi kita terombang-ambing oleh kabar burung, krisis dan pola rencana yang manipulatif. Kuncinya adalah utamakan spiritualitas! Jangan bereaksi atau membiarkan diri kita tersedot ke dalam pusaran kekacauan, karena energi dengan kualitas yang sama akan saling tarik menarik. Cinta kasih dan kebaikan hati akan menarik cinta kasih serta kebaikan. Demikian pula kemarahan dan kebencian akan menarik kemarahan dan kebencian! Pancarkan kasih sayang serta kebaikan hati!

Heninglah ! Bermandilah dalam lautan kasih sayang dan kebahagiaan!
Bermeditasilah! Tingkatkan kesadaran sedemikian rupa, sehingga kecemasan tak dapat menyentuh kita-sang jiwa! Badai akan reda dengan sendirinya. Setelah badai, akan ada ketenangan dan kedamaian. Janganlah berkecil hati.
Janganlah merasa takut. Susunlah strategi yang baik! Agar kita dapat memelihara kedamaian dalam batin, sehingga dapat melanjutkan melaksanakan pekerjaan dengan baik dan mantap.

Rahayu
Dari Catatan pinggir Jalan

No comments: