Wednesday, August 18, 2010

Nyanyian Seorang Pencari Kesujatian....

harder & harder
Salam Kasih


Ijinkan aku merenda rajutan lusuh pikiranku yang semakin pikun.....


Yang telah mengenal Yang Serba Maha....

karena mereka sudah mengenaliNya lewat pencelupan yang totalitas,

Hingga bisa nyanyikan kidung bernada merdu...??


Anda adalah Jiwaku, Oh... Yang Maha Suci.

Kepintaranku adalah istriMu.

Nafas ini adalah pembantuMu.

Badan ini adalah puraMu.

Setiap sensasi yang aku terima lewat panca indra

Adalah persembahan untuk memujaMu.

Membuka mataku adalah membakar lilin di depan altarMu.

Mendengarkan suara dengan sebelah telingaku adalah membunyikan bel altarmu.

Tidurku adalah meditasimu yang kekal abadi.

Setiap langkahku adalah prosesi mengelilingi altarMu.

Setiap patah kata yang saya ucapkan adalah lagu pujian.

Setiap tindakanku adalah persembahan untukMu....

Wahai ...Yang Maha Suci


Semoga Kalimatku untukMu tidak terpisahkan dari hidupku yang singkat ini,

Sebab setiap nafasku merupakan pengulangan pikiranMu Yang Maha,

Sadarkan aku....bahwa setiap sensasi berasal dari sumber yang satu itu....adalah Dikau,

Jadikan aku bhaktaMu

Oh....Yang Maha Suci,

Agar aku mampu selalu bersua denganMu,

Agar aku mengenalMu lebih pasti,

Lewat pencelupan totalitas yang telah Engkau ajarkan padaku.....

disunting dari catatan harian PS

5 comments:

Anonymous said...

untaian kata yang sangat indah dan menyentuh hati
dari seorang bhakta.
totalitas penyerahan diri.

Anonymous said...

Apalah artinya untaian kata indah bak aliran sungai nan jernih bila tidak diikuti actualisasi....???????

Anonymous said...

untaian kata seorang sastrawan atau pujangga terkadang memang sulit dimaknai oleh telinga/mata awam.

actualisasi adalah hal terpisah tatkala untaian kata adalah ekspresi jiwa dalam meniti setiap jengkal asa.

kata/kalimat/paragraf selalu penuh makna meski terkadang tangan dan kaki manusia tak kunjung sampai tuk merengkuhnya...

namun apalah artinya jua tatkala bertindak sampai lelah, namun mulut tak sanggup berkata dan tangan tak mampu menilik huruf tuk jadikan untaian kata.

teruslah merangkai kata dan melangkahlah... tanpa merasa lelah...

harenam...

Anonymous said...

Dengan kondisiku yang rapuh....ku bersimpuh
hanya untuknYa

I Wayan Sudarma (Jero Mangku Danu) said...

Terima kasih atas semua nasehat dan motivasinya....semoga bisa melangkahkan kaki ini utk menyusurinya...Harenam