Friday, June 17, 2016

Pintu Egosentris, Jendela Kebimbangan, dan Korden Tebal Kesadaran Badan

Salam Kasih

Sahabat ceceran kata pelipur lara ini, terilhami saat tityang duduk santai seusai meditasi di sebuah telaga di bilangan Baduy Dalam. Semoga catatan kecil ini semakin menguatkan semangat pendakian kita menuju keilahian.

Dalam batin tityang bertanya: "Bagaimana caranya agar Tuhan berkenan mengarahkan pandangan & perhatianNya kepada kita dan juga ciptaanNya?"

Sahabat.....
Tuhan akan mengarahkan pandangan & perhatian kepada ciptaanNya, apabila ciptaanNya mengarahkan pandangan bathinnya kepada Tuhan. Matahari akan selalu memancarkan sinarnya, tetapi ada daerah-daerah tertentu yang tidak dapat dimasuki oleh sinar matahari. Mungkin di luar rumah akan menjadi terang oleh limpahan sinar matahari, namun di dalam rumah dapat saja tidak berubah atau gelap. Kondisi di dalam rumah tetap gelap, karena pintu dan jendela semua ditutup rapat & berikutnya dilapisi dengan korden.

Hanya dengan membuka pintu dan jendela serta menyingkapkan kain kordennya, memungkinkan sinar matahari dapat memasuki rumah.

Demikian pula......
Yang dialami oleh kita (umat manusia), apabila pandangan bathin kita ditutupi oleh pintu egosentris, jendela kebimbangan, dan korden tebal kesadaran badan-maka sinar matahari Tuhan tidak akan dapat masuk ke dalam hati manusia.

Rumah badan manusia yang dalam keadaan gelap tanpa sinar matahari Tuhan, kemungkinan justru akan dihuni oleh berbagai sifat-sifat binatang berbisa, yang dapat membahayakan penghuni rumah badan yaitu Atman.

Manakala kita (umat manusia) tidak mau membuka pintu hati, untuk menerima anugerah Tuhan, maka kita akan mengalami berbagai siksaan & penderitaan. Kesadaran badan yang bersifat Avidya (kegelapan), justru akan dihuni oleh sifat-sifat keraksaan (asuri sampad) yang dapat menimbulkan bhaya (bahaya) dan ketakutan.

Namun manakala kita mau, bersedia, mampu membuka pintu hati, dan menyingkap jendela kebimbangan dan kesadaran badan- saat itulah kegelapan bathin akan sirna.

Salam rahayu
~Jro Mangku Danu®
Baduy, 18/06/2011

No comments: