Wednesday, May 29, 2013

Paradoks: Kebahagiaan vs Penderitaan

Salam Kasih
Kita sebagai manusia tidak menginginkan penderitaan. Kita tidak ingin yang lain selain kesenangan. Tetapi sesungguhnya, kesenangan merupakan penderitaan yang halus, tidak kentara. Rasa sakit adalah penderitaan yang nyata. Sederhananya, penderitaan dan kesenangan seperti seekor ular. Kepalanya adalah penderitaan, ekornya adalah kesenangan. Di kepalanya terdapat racun. Mulutnya mengandung racun. Jika kita mendekati kepala si ular, ia akan menggigit kita. Jika kita memegang ekornya sepertinya aman-aman saja, tetapi apabila kita tetap memegang ekornya tanpa melepaskannya, ular tersebut akan berbalik dan menggigit kita juga. Hal ini dikarenakan baik kepala ular maupun ekornya terdapat pada satu tubuh ular yang sama.

Saudara-saudari semua, Baik kebahagiaan maupun kesedihan berasal dari sumber yang sama: kemelekatan dan kegelapan batin. Itulah mengapa ada waktunya ketika kita bahagia tetapi tetap merasa gelisah dan tidak nyaman–bahkan ketika kita telah memperoleh hal yang kita suka, seperti pencapaian materi, status, dan dipuji. Ketika kita memperoleh hal-hal ini kita merasa senang, tetapi sebenarnya pikiran kita tidak benar-benar damai karena ada kekhawatiran bahwa kita akan kehilangan hal-hal tersebut. Kita takut sumber kesenangan ini akan menghilang. Ketakutan ini yang menyebabkan kita jauh dari kedamaian. 

Terkadang kita ternyata benar-benar kehilangan hal-hal ini dan saat itulah kita menjadi sangat menderita. Ini berarti bahwa bahkan apabila hal-hal ini membahagiakan, penderitaan berada di balik kebahagiaan tersebut. Kita hanya tidak menyadarinya.

Sama seperti ketika kita memegang seekor ular: Meskipun kita memegang ekornya, jika kita tetap memegang ular tersebut tanpa melepaskannya, ular tersebut akan balik dan menggigit kita.

Dengan demikian, kepala ular dan ekor ular, kejahatan dan kebaikan: Inilah yang membentuk sebuah lingkaran yang akan terus berputar. Itulah mengapa kesenangan dan rasa sakit, baik dan buruk bukanlah sang jalan (menuju kesucian).

Rahayu _/I\_  I W Sudarma
29/05/2013

No comments: