Friday, October 12, 2012

Semut-Semut Api

Salam Kasih
Melihat panggung sandiwara perhelatan SALInG Sikut, saling ungkap dan saling jegal para pejabat yang terindikasi bermasalah dengan Hukum, terutama yang tersandung kasus korupsi, suap, dan sejenisnya..jadi ingat nyanyian semasa kecil. Lagunya seperti ini:

"Semut-semut api,
Kija ambahin mulih,
Tembok-tembok bolong,
Saling atat-saling pentil,
Ketipat nasi pasil,
Bene dongkang kipa
Enjak-enjok jit mategil"

Terjemahan bebasnya:
"Wahai semut-semut merah,
Kemanakah jalan menuju pulang,
Temboknya sudah pada bolong,
Saling tarik-saling sikut,
Ketupat dari nasi basi,
Lauknya kodok pincang
Jalannya pincang pantatnya bertaji"

Maknanya:
Semut api adalah situasi ketika orang-orang gampang diliputi rasa marah, benci, dendam, dan lain sebaginya.
Hendak menyelesaikan masalah(kija ambahin mulih), tapi semua borok dan bobrok terhampar jelas (tembok bolong), yang ada akhirnya saling tunjuk dan saling menyalahkan, bahkan tak jarang saling menjatuhkan (saling atat-saling pentil) dan ingin jadi pahlawan kesiangan(ketipat nasi pasil), namun sayang semuanya terlanjur dicap cacad oleh masyarakat (bene dongkang kipa), seperti kodok yang pincang tapi hendak melompat jauh dan bersuara lebih nyaring, pura-pura sakit, mohon belas kasihan
Seperti orang pincang, padahal itu hanya akal bulusnya belaka agar terbebas dari jerat hukum (enjak-enjok jit mategil).

Nah kira-kira seperti itu maksudnya, kupikir orang tua jaman dulu sudah jauh lebih canggih ya...!

Om Santih Santih Santih Om

Serve to all friends by: I W Sudarma, take from: catatan Patapan, 19-04-2010

No comments: