Saturday, July 23, 2011

Buruknya Kebencian

Salam Kasih


Catatan pendek ini sengaja saya buat untuk mengingatkan kita semua, seiring sedemikian seringnya kasus-kasus kekerasan yang melanda masyarakat kita dengan berbagai latar belakang pemicu. Baru saja di Bali (Kabupaten Bangli), sebuah daerah yang suasananya sejuk, digegerkan dengan bentrok warga gara-gara hal sepele, tapi tega mengorbankan prinsip-prinsip persaudaraan (menyama braya).
Semoga catatan singkat ini bisa merefresh kita semua; bahwa kebencian tidak akan pernah mendatangkan damai.

Sahabat.....
Kebencian merupakan kejahatan terburuk dalam praktik Hindu. Salah satu racun mental yang harus dieliminasi dari batin kita. Kebencian merupakan bibit dari banyak perbuatan buruk serta kesalahan. Perbuatan buruk pada waktunya akan berbuah berbalik pada kita. Siapa yang menabur dia akan menuai, ungkapan ini juga berlaku dalam hal ini.

Banyak perilaku negatf seperti: sikap memandang rendah, sikap kehilangan sopan santun, adu domba, fitnah, hingga penganiayaan, bahkan pembunuhan, diawali oleh KEBENCIAN. Harus diketahui bahwa mahluk hidup kini menghuni berbagai tingkatan alam neraka, tergelincir jatuh kesana bukan karena orang lain, akan tetapi karena pikiran kebenciannya sendiri.

Agar kita dapat segera dapat mengatasi kebencian pikiran kita, kita dapat merenungkan hal berikut ini:

#Terhadap orang lain; kita jangan menganggap perbuatan yang dilakukan oleh orang lain kepada kita sebagai berdiri sendiri, kita harus mengakui dan menganggap orang tersebut sebagai media pembayaran karma kita. Dengan demikian kita tidak akan membencinya dan masih melihat sisi baiknya. Terdapat banyak hal yang bisa menjadi pemicu timbulnya kebencian antar saudara, menantu-mertua, anak-orang tua, dan juga orang-orang yang berkepentingan dengan kita. Berpikirlah tentang bahaya kebencian, betapa bburuknya pikiran kebencian tersebut. Menuruti pikiran kebencian, kita akan menuai cacat cela dalam hidup dan karma negatif. Sebaliknya betapa mulianya kesabaran, ketabahan, dan kebijaksanaan. Kita harus memilih kemuliaan.

#Terhadap beraneka watak dan perangai manusia; ingatlah karma masa lampau mereka. Kita boleh berbeda pendapat terhadap siapa saja, tetapi kita jangan bermusuhan dengan siapa pun. Jika orang membenci kita, balaslah dengan kesabaran dan toleransi. Kita tidak menggunakan logika balas membalas atau juga jangan berpikir bahwa menjalani kesabaran sama dengan bentuk ketidakberdayaan. Karena membalas jauh lebih mudah daripada mengasihi. Jadilah pemaaf, jangan menyimpan dendam, jangan berbicara kasar, jangan mendengus.....

'Jangan balas kejahatan dengan kejahatan, tetapii balaslah dengan cinta kasih' (demikian sabda Awatara Buddha) kepada kita semua.

Sahabat.....
"Tak ada kejahatan yang menyamai kebencian, dan tidak ada ketabahan yang menyamai kesabaran. Karenanya kita mesti berusaha dengan berbagai cara, untuk bermeditasi pada kesabaran-Na ca dvesasamam papam, Na ca ksantisamam tapah, tasmatksantim prayatnena, bhavayedvividhairnayaih"

Salam Rahayu
*Catatan pinggir Jalan*
Add a description
Buruknya Kebencian

Salam Kasih
Catatan pendek ini sengaja saya buat untuk mengingatkan kita semua, seiring sedemikian seringnya kasus-kasus kekerasan yang melanda masyarakat kita dengan berbagai latar belakang pemicu. Baru saja di Bali (Kabupaten Bangli), sebuah daerah yang suasananya sejuk, digegerkan dengan bentrok warga gara-gara hal sepele, tapi tega mengorbankan prinsip-prinsip persaudaraan (menyama braya).
Semoga catatan singkat ini bisa merefresh kita semua; bahwa kebencian tidak akan pernah mendatangkan damai.

Sahabat.....
Kebencian merupakan kejahatan terburuk dalam praktik Hindu. Salah satu racun mental yang harus dieliminasi dari batin kita. Kebencian merupakan bibit dari banyak perbuatan buruk serta kesalahan. Perbuatan buruk pada waktunya akan berbuah berbalik pada kita. Siapa yang menabur dia akan menuai, ungkapan ini juga berlaku dalam hal ini.

Banyak perilaku negatf seperti: sikap memandang rendah, sikap kehilangan sopan santun, adu domba, fitnah, hingga penganiayaan, bahkan pembunuhan, diawali oleh KEBENCIAN. Harus diketahui bahwa mahluk hidup kini menghuni berbagai tingkatan alam neraka, tergelincir jatuh kesana bukan karena orang lain, akan tetapi karena pikiran kebenciannya sendiri.

Agar kita dapat segera dapat mengatasi kebencian pikiran kita, kita dapat merenungkan hal berikut ini:

#Terhadap orang lain; kita jangan menganggap perbuatan yang dilakukan oleh orang lain kepada kita sebagai berdiri sendiri, kita harus mengakui dan menganggap orang tersebut sebagai media pembayaran karma kita. Dengan demikian kita tidak akan membencinya dan masih melihat sisi baiknya. Terdapat banyak hal yang bisa menjadi pemicu timbulnya kebencian antar saudara, menantu-mertua, anak-orang tua, dan juga orang-orang yang berkepentingan dengan kita. Berpikirlah tentang bahaya kebencian, betapa bburuknya pikiran kebencian tersebut. Menuruti pikiran kebencian, kita akan menuai cacat cela dalam hidup dan karma negatif. Sebaliknya betapa mulianya kesabaran, ketabahan, dan kebijaksanaan. Kita harus memilih kemuliaan.

#Terhadap beraneka watak dan perangai manusia; ingatlah karma masa lampau mereka. Kita boleh berbeda pendapat terhadap siapa saja, tetapi kita jangan bermusuhan dengan siapa pun. Jika orang membenci kita, balaslah dengan kesabaran dan toleransi. Kita tidak menggunakan logika balas membalas atau juga jangan berpikir bahwa menjalani kesabaran sama dengan bentuk ketidakberdayaan. Karena membalas jauh lebih mudah daripada mengasihi. Jadilah pemaaf, jangan menyimpan dendam, jangan berbicara kasar, jangan mendengus.....

'Jangan balas kejahatan dengan kejahatan, tetapii balaslah dengan cinta kasih' (demikian sabda Awatara Buddha) kepada kita semua.

Sahabat.....
"Tak ada kejahatan yang menyamai kebencian, dan tidak ada ketabahan yang menyamai kesabaran. Karenanya kita mesti berusaha dengan berbagai cara, untuk bermeditasi pada kesabaran-Na ca dvesasamam papam, Na ca ksantisamam tapah, tasmatksantim prayatnena, bhavayedvividhairnayaih"

Salam Rahayu

No comments: