Salam Kasih
Pagi ini sesampainya saya sampai di tempat kerja, seperti biasa saya selalu membasuh tangan sebelum mulai bekerja. Tanpa sengaja saya memperhatikan tangan dan lima jari tangan saya. Hmmm... dan ternyata mereka saling bercengkrama..Saya amati dengan seksama apa gerangan yang dibicarakannya?
Hari ini mereka berdiskusi dengan tujuan memutuskan siapakah yang sesungguhnya di antara mereka yang unggul.
Pertama-tama 'Jempol' tangan dengan bangganya berkata:"Asalkan saya mengancungkan jempol berarti menandakan bahwa saya yang paling unggul!"
Jari'Telunjuk' dengan gusarnya membantah dan berkata:"Setiap kali ingin makan, selalu menggunakan telunjuk untuk mencolek dan mencicipinya. Tanpa dapat mencicipi makanan dan makan, semuanya tidak bisa hidup. Oleh karena itu sayalah yang paling unggul!"
Jari 'Tengah' juga tidak mau kalah dan berkata:"Diantara kita,sudah pastilah saya yang paling tinggi dan panjang. Oleh karena itu Anda sekalian harus menuruti perintah saya!"
Jari 'Manis' dengan tenangnya berkata:" setiap kali upacara pernikahan, cincin kawin selalu dikenakan pada saya. Demikian pula segala macam cincin perhiasan yang bagus dan mahal selalu dikenakan pada saya. Bagaimana Anda dapat menyamakan diri dengan saya?"
Keempat jari masing-masing membanggakan diri, namun hanya jari'Kelingking' yang berdiam diri. Keempat jari tersebut kemudian dengan perasaan heran berkata:"Kenapa kamu berdiam diri?" Jari Kelingking dengan rendah hatinya berkata:"Saya adalah yang paling kecil dan paling akhir, bagaimana mungkin saya dapat menyamakan diri dengan kalian?" Pada waktu keempat jari merasa senang sekali mendengar ucapan tersebut, jari Kelingking melanjutkan bicara:"Tetapi pada waktu memberikan salam panganjali dan hormat kepada para Dewa dan Tuhan serta orang lainnya; sayalah yang paling depan dan dekat dengan mereka!"
Sahabat...
Di dalam masyarakat kita sering menjumpai orang-orang yang menganggap dirinya paling unggul. Orang yang benar-benar unggul bukanlah diukur dengan kedudukan, nama besar, dan lain sebagainya. Orang yang benar-benar unggul adalah orang yang dapat menghormati orang lain dan dapat mengerti keadaan orang lain.
Bila seseorang dapat menerima dan memaklumi masyarakat, jagat raya, maka hatinya akan semakin lapang dan dapat bersatu dengan kebenaran dharma, dia adalah seorang pemimpin besar. Di dunia ini, sesuatu yang terhormat dan agung haruslah muncul dari ketulusan hati!
Rahayu
Write by: I W. Sudarma (Jro Mangku Danu) on May 25 at 10:43am
No comments:
Post a Comment