Friday, April 8, 2011

PERLUASLAH TELAGA HATIMU.....!

Salam Kasih

Oleh: I W Sudarma

Di suatu tempat pada suatu masa, hiduplah seorang bijkasana yang telah dapat menundukkan gejolak egoisme dan telah mengalami pencerahan bathin. Pada suatu pagi yang cerah ia kedatangan seorang tamu (pemuda) dengan wajah kusut, rambut acak-acakan, langkah gontai....dan dari keadaan tubuhnya menandakan jikalau pemuda ini sedang menghadapi persoaln hidup dan tidak bahagia.

Dengan menemui Sang Bijak, pemuda ini berharap mendapatkan nasihat emas sebagai penawar kemuraman di hatinya. Di depan Sang Bijak, pemuda itu menceritakan seluruh masalahnya....dan Sang Bijak dengan sabar mendengar seksama.

"Begitulah Sang Bijak. Dan sekarang kumohon berilah aku nasihat-nasihat terbaikmu," ujar pemuda itu.

Sang Bijak ke belakang dan kembali lagi dengan segelas air dan segenggam garam, yang lantas dimasukkan ke dalam gelas.

"Minumlah, anak muda," perintah Sang Bijak. "Dan bagaimana rasanya?"

"Oh, asin sekali, rasanya pahit sekali," jawab pemuda sambil membuang air yang telah diminumnya ke samping.

Sang Bijak tersenyum. Lalu ia mengajak tamunya berjalan ke sebuah telaga yang tidak jauh dari pondoknya. Sesampai di tepi telaga, Sang Bijak menaburkan segenggam garam ke tengah telaga.


"Sekarang, minumlah air telaga itu!" kata Sang Bijak.
Pemuda itu menuruti perintah Sang Bijak.
"Bagaimana rasanya?" tanya Sang Bijak.
"Oh, segar sekali," jawab pemuda itu.
"Apakah kamu masih merasakan ada rasa asinnya garam?"
"Tidak, sama sekali tidak, " pemuda itu menjawab dengan penuh semangat.
"Kau tahu kenapa?"
Pemuda itu menggelengkan kepalanya....

"Anak muda dengarkanlah....Masalah yang kamu hadapi itu sama seperti segenggam garam. Sama-sama pahit. Tidak lebih tidak kurang. Sedikit atau banyak, rasa asin, atau rasa pahit akan tetap sama.

"Tetapi pahit yang dirasakan sangat tergantung dengan WADAH atau TEMPAT yang kita miliki. Dan kau tahu wadah yang kita miliki untuk menampung kepahitan-kepahitan hidup?"

Pemuda itu hanya menggeleng untuk kesekian kalinya. Sang Bijak menepuk pundaknya dengan kasih.

"HATImu adalah WADAH itu. kalau hatimu seluas gelas, maka kamu akan merasakan kepahitan yang sangat. tapi kalau hatimu seluas telaga, maka kepahitan itu akan hilang. Jadi kalau kamu ditimpa kepahitan hidup, satu-satunya jalan adalah MELUASKAN HATImu seluas mungkin. Jangan jadikan hatimu seluas gelas, jadikanlah hatimu seluas telaga yang akan meredam kepahitan dan mengubahnya menjadi kesegaran dan kebahgiaan."

Sahabat.....Semoga kita dapat meluaskan hati kita.....agar dapat mengatasi semua gejolak, persoalan kehidupan ini....dan merubahnya menjadi sebuah Anugerah.....Manggalamastu. 

Salam Rahayu

No comments: