Thursday, April 28, 2011

Berhati-Hatilah Jika Sedang Marah

Salam Kasih

Ini diambil dari kisah kehidupan Rajendra Prasad (Presiden I India). Pada saat kepemimpinannya ia mempunyai seorang pelayan laki-laki yang amat baik bernama Ratna. Ia amat setia dan sudah bekerja cukup lama di rumah Rajendra Prasad. Pada suatu hari saat Ratna diminta untuk membersihkan kamarnya. Rajendra Prasad meletakkan pena pemberian Mahatma Gandhi di dalam salah satu tumpukan bukunya. Ketika pelayan itu membersihkan meja, buku itu terjatuh, dan ujung pena itu patah. Pelayan itu kebingungan dan takut, tetapi kemudian ia mengatakan kejadian itu dengan sebenarnya kepada majikannya dan meminta ampun atas kesalahannya.

Mendengar ini, Rajendra Prasad berteriak dengan marah ke padanya, menyuruhnya agar keluar dan tidak memperlihatkan lagi wajahnya di situ, karena pena yang dipatahkan itu adalah hadiah yang amat berharga dari Mahatma Gandhi.

Pelayan itu memohon dengan sangat, menyatakan bahwa ia tidak dapat bertahan hidup tanpa majikannya, dan mohon dimaafkan. Akan tetapi Rajendra Prasad sedang tidak ingin mendengarkan kata-kata pelayannya dan tetap memerintahkan agar pelayan itu segera pergi dari rumahnya.

Malam harinya Rajendra Prasad, ketika ia sudah tenang ia tidak bisa tidur karena teringat telah mengeluarkan pelayannya, dan ini mengganggu pikirannya. Ketika ia bangun keesokan harinya, ia tidak mendapatkan secangkir kopi di pagi hari, yang biasa dihidangkan Ratna. Ia merenungkan perbuatannya dan merasa menyesal karena telah mengeluarkan pelayan yang demikian setia hanya karena kesalahan kecil. Ia menyadari bahwa itu adalah kesalahannya sendiri karena telah meletakkan pena itu dengan teledor di atas buku, dan bukannya di dalam tempat yang aman. Lalu ia mengutus orang untuk memanggil Ratna dan menerimanya kembali.

Sambil meminta maaf ia berkata, "Ratna, engkau laki-laki yang baik. Salah saya sendiri meletakkan pena itu di atas buku. Karena itu, engkau harus memaafkan saya karena perbuatan saya yang kurang pikir dan tergesa-gesa." Ia meminta agar pelayannya terus melayaninya sampai akhir hayatnya.

Sahabat....Marah berasal dari sifat di dalam, dan siapa yang MENYERAH pada luapan rasa marah, ia pasti akan menderita. Kita harus mengatasi rasa marah dan menjaga agar jangan berbicara atau berbuat sesuatu dalam keadaan marah.

Rahayu
Disunting dari China Katha IV
Also posted http://www.facebook.com/home.php#!/pekak.sukawati?sk=notes
Tuesday, April 12, 2011 at 8:44pm

No comments: