Tuesday, April 12, 2011

BAHASA JEPANG

Salam Kasih

BADRUL, bocah delapan tahun, murid kelas 2 SD, baru saja meraih sebuah medali sebagai pembaca terbaik di kelasnya. Ia terbuai dengan kemenangannya, Badrul mulai menyombongkan diri di depan pembantunya. "Bibi lihat, saya saja yang masih delapan tahun sudah bisa menjadi pembaca terbaik, masa bibi yang sudah tua tidak bisa membaca?"


Badrul mengambil buku dan memberikannya kepada bibi. "Nak, saya tidak bisa membaca!"

Sahabat......
Kata orang, sombong itu seperti burung merak, yang suka memamerkan keindahan bulunya. Demikian pula Badrul....kemudian bergegas ke ruang kerja ayahnya, dan memamerkan kemenangannya dan tentu kesombongannya. "Ayah, masak bibi yang sudah tua nggak bisa membaca? Aku ingin tahu seperti apa sih perasaannya melihat buku tapi tidak bisa membacanya?"

Tanpa komentar ayahnya langsung mengambil sebuah buku berbahasa Jepang dari rak dan menyerahkan kepada anaknya. "Baca...!!" Katanya.

Badrul yang sombong jadi gelagapan. Kata ayahnya,"Perasaan bibi seperti perasaan kamu barusan!"

Sejak hari itu Badrul tidak lagi menyombongkan diri. Saat mau sombong ia selalu ingat, dia tidak bisa membaca Jepang yang tercetak hutuf Hiragana,Katagana,dan Kanji.

Sahabat.....
Cerita pendek ini mengajak kita untuk selalu sadar bahwa "keangkuhan,kesombongan, dan kemabukan merupakan LUBANG yang setiap saat akan menggembosi kebijaksanaan yang kita bangun dengan tidak mudah. Miliki kelebihan bukan berarti kita bebas memperlakukan orang lain secara semena-mena.

Teringat dengan penggalan lagu Bali semasa kecil yang selalu dilantunkan oleh Ibu saya...:
Cening-cening-cening sayang
Disubane cening bisa
Bisan cening eda anggona
Meririhin anak buta teken sastra

(Anak-anak yang tersayang
Jikalau kamu sudah bisa/punya pengetahuan
Kebisaan/pengetahaun Ananda itu
Jangan dipakai untuk mengolok-olok orang yang buta pengetahuan)

Semoga menjadi renungan kita semua

Rahayu
~ I Wayan Sudarma

No comments: