Thursday, March 17, 2011

Apa Itu Spiritual.....??

Oleh: I Wayan Sudarma

Salam Kasih


Spiritual membahas hal-hal yang berhubungan dengan kejiwaan; rohani; bathin; mental; moral. Spiritualisasi adalah pembentukan jiwa; penjiwaan. Spiritualisme adalah aliran filsafat yang mengutamakan kerohanian; ia menumpahkan perhatian kepada ilmu-ilmu gaib seperti mistik dan spiritisme. Spiritisme adalah pemujaan kepada roh; kepercayaan bahwa roh dapat berhubungan dengan manusia yang masih hidup; ajaran dan cara-cara memanggil roh.

Spiritual dalam pengertian yang lebih luas menyatakan kebijaksanaan yang berhubungan dengan kesadaran kecerdasan abadi dan tertinggi yang mendasari serta mencerahi segala fenomena alam semesta raya ini. Dalam pembicaraan tentang peningkatan dan pemuliaan masalah spiritual, sering sekali istilah semacam filosofi, agama, mistik, metafisika, kebijaksanaan Timur, idealisme, tradisi, dan sebagainya dipergunakan sebagai persamaan arti spiritual, tetapi tidak semua istilah ini dapat dianggap sepenuhnya identik dengan spiritual karena pertama; spiritual meliputi seluruh bidang pengetahuan tentang manusia, ciptaan dan sang pencipta dan yang didasarkan pada pengalaman langsung yang berbeda dengan spekulasi teologi ataupun filsafat. Itulah sebabnya disebut kebijaksanaan untuk membatasinya dengan semua sistem pengetahuan lain; sehingga karya-karya India Kuno yang mengandung pengetahuan spiritual secara bersama-sama disebut Vedanta, yaitu: berkas-berkas ilmu pengetahuan pencerahan akhir, dan bila setelah mengetahuinya selanjutnya tak ada lagi yang perlu diketahui. Bagi kita di India, yang dimaksud spiritual adalah Vedanta dan Vedanta maksudnya adalah masalah spiritual.

Jadi spiritual adalah ilmu pengetahuan yang memberikan pemahaman yang jelas dan sempurna kedalam keberadaan manusia; hubungannya dengan alam semesta sekelilingnya pada satu pihak dan terhadap sang Pencipta di lain pihak, melalui realitas tertinggi dari kesadaran kecerdasan abadi yang mempersatukan semuanya itu.



Ilmu Spiritual adalah pengetahuan tentang kemampuan melebihi manusia pada umumnya, yang mana sebab-sebab kemampuan itu berasal dari meta energi yang tidak tampak kasat mata. Seperti energi listrik, meta energi hanya bisa dibuktikan dengan gejala-gejala yang ditimbulkan atau dengan pengamatan mata batin. Dalam prakteknya, Ilmu Spiritual sering digabungkan dengan keyakinan agama atau kebudayaan masyarakat setempat dimana Ilmu Spiritual itu berkembang.

Dalam bahasa keseharian orang indonesia, Ilmu Spiritual disebut dengan berbagai istilah. Berikut ini kami jelaskan beberapa istilah dan alasan digunakan istilah itu untuk menyebut Ilmu Spritual.

Ilmu Gaib, dikatakan gaib karena memperlajari energi dan makhluk gaib. Kata "Gaib" atau lebih tepatnya "Ghoib" berasal dari bahasa arab yang artinya tidak terlihat. Selain alasan itu, disebut Ilmu Gaib juga karena sesuai filsafat Ilmu Spiritual yang seharusnya tidak diperlihatkan, alias harus disembunyikan, jangan sampai dipamerkan kepada orang lain untuk kesombongan. Istilah yang hampir sama artinya dengan Ilmu Gaib adalah Ilmu Kebatinan, dari kata "batin" yang bisa berarti hanya dapat dirasakan oleh orang yang mengalaminya.

Ilmu Metafisika, hampir sama dengan istilah ilmu gaib diatas, istilah meta-fisika digunakan karena dalam Ilmu Spiritual dipelajari energi dan kejadian yang tidak terlihat secara fisik dan tidak sesuai dengan hukum fisika. Sebenarnya asumsi bahwa Ilmu Spiritual adalah meta-fisika tidaklah benar 100%.

Ilmu Hikmah, digunakan untuk menyebut Ilmu Spiritual yang berkembang dikalangan umat islam. Ilmu Hikmah punya ciri khas yaitu amalan yang digunakan adalah doa khusus berbahasa arab, dzikir kalimat tertentu dan ayat suci Al-Quran yang diyakini bisa menjadi wasilah atau perantara terkabulnya sebuah doa.

Ilmu Supranatural, dikatakan supra-natural karena pemilik ilmu spiritual secara otomatis mempunyai kemampuan melebihi kemampuan alami manusia pada umumnya. Misalnya kemampuan mengobati tanpa mengetahui ilmu kedokteran, ketahanan kulit dari serangan senjata tajam, tahan terhadap racun, api dan sebagainya.

Ilmu Kasepuhan, istilah ini dipakai oleh orang jawa untuk menyebut Ilmu Spiritual karena pada zaman dulu Ilmu Spiritual hanya diajarkan kapada orang sepuh yang artinya orang usia tua atau orang yang spiritualitasnya sudah mapan. Digunakan sepuh sebagai patokan dikarenakan jika Ilmu Spiritual dipelajari sembarang orang, maka bisa menyebabkan penyalahgunaan untuk kejahatan.

Beberapa kalangan menganggap Ilmu Spiritual sebagai hal yang sakral, keramat serta terlalu memuliakan orang yang memilikinya, bahkan ada yang dianggap Wali. perlu kami terangkan, bahwa keajaiban atau karomah yang ada pada Wali (orang suci kekasih Allah) tidak sama dengan Ilmu Spiritual yang sedang kita pelajari. Wali Tuhan tidak pernah mengberharapkan kemampuan supranatural tersebut. Karomah itu datang atas kehendak Allah karena mereka adalah orang yang sangat saleh, ikhlas dan rendah hati. Sementara kita adalah orang yang memohon kepada Tuhan dengan penuh harapan agar Tuhan melimpahakan karunianya berupa kemampuan supranatural.

Sebagian golongan orang juga ada yang menganggap bahwa Ilmu Spiritual adalah praktek kemusyirikan, menyekutukan Tuhan, dan menyembah Jin yang mana itu adalah dosa besar. Anggapan ini tidaklah sepenuhnya benar. Kita harus bisa membedakan mana Ilmu Spiritual dan Ilmu Sihir yang dikerjakan oleh setan.

Ciri- ciri seseorang yang dapat dikatakan telah memiliki tingkat kehidupan spiritualisme yang tinggi dan mantap dapat diketahui dari hal sebagai berikut:
1. Senantiasa dapat mengendalikan pikirannya hanya terhadap hal-hal yang dapat mengarahkannya menemukan pencerahan.
2. Seluruh indriyanya terkendali, karena Panca Indriya dapat memberikan pencitraan terhadap pola prilaku seseorang.
3. Dapat mengendalikan keinginan yang berlebihan dari obyek-obyek material dan sensual.
4. Ia senantiasa dapat mengendalikan diri dan selalu sabar dalam menghadapi tantangan hidup dalam kehidupannya.
5. Pikirannya selalu terpusat kepada tujuan tertinggi, yaitu terbebas dari belenggu samsara.
6. Setiap hari senantiasa menjaga kemurnian diri dengan selalu hidup bersih baik secara fisik maupun mental spiritual.
7. Memiliki perasaan welas asih terhadap semua mahluk, tanpa ada pembedaan di antara mereka.
8. Hidup tenang, tidak terpengaruh oleh pasang–surutnya gelombang kehidupan.
9. Hidup tentram karena telah dapat menciptakan kedamaian dalam hidupnya.


Salam Rahayu
*Dari Berbagai Sumber*

2 comments:

JihanDM said...

Bagus menambah wawasan;;)

Invisshare said...


keren pkk na, gw copy yak heheheh
maf jujur gw gak ngerti spiritual itu ap
gpp paste di blogg gw yak ... makasih sebelumnya