Salam Kasih
Di mana kau berdiri di belakang mereka semua
Kekasihku....!
Menyembunyikan dirimu sendiri dalam bayangan?
Mereka mendorongmu dan melewatimu di jalan yang berdebu
Menganggapmu bukan apa-apa
Aku menunggu di sini selama jam-jam yang meletihkan
Menyebarkan persembahanku untukmu
Sementara mereka yang lewat datang dan mengambil bunga-bungaku
Satu demi satu....dan
Keranjangku hampir kosong
Pagi hari telah lewat, juga siang
Dalam teduhnya malam mataku mengantuk
Para pria pulang ke rumah memandangku sekilas...dan
Tersenyum dan membuatku malu
Aku duduk seperti gadis pengemis
Menarik bajuku menutupi wajahku....dan
Ketika mereka menanyaiku
Apa yang aku inginkan?
Aku menundukkan pandanganku dan tidak menjawab
Oh...sungguh....
Bagaimana aku dapat memberitahu mereka
Bahwa untukmulah aku menunggu...dan
Bahwa kau telah berjanji akan datang
Bagaimana aku dapat mengucapkan dengan malu
Bahwa aku mendapat kemiskinan ini sebagai maharku
Ah.....aku memeluk kebanggan ini dalam kerahasiaan hatiku
Aku duduk di rumput....dan
Memandang langit ...dan
Memimpikan kedatanganmu yang tiba-tiba....dan
Megah kilat-kilat menyambar
Panji-panji keemasan beterbangan di atas keretamu...dan
Di tepi jalan mereka berdiri termangu
Ketika mereka melihatmu turun...
Dari tempat dudukmu untuk mengangkatku dari debu...dan
Mendudukkan di sampingmu pria peminta-minta yang compang camping ini
Yang gemetar oleh rasa malu...dan kebanggaan
Seperti penyelinap dalam angin sepoi musim panas.
karya: I Wayan Sudarma
No comments:
Post a Comment