Wednesday, February 10, 2010

Ketupat Panas

Salam Kasih

Siang itu....
Seorang anak dengan baju lusuh bergegas melangkah
Dari wajahnya terpancar wajah cemas....takut terlambat tiba di sekolah
Hampir setiap hari Ia seperti ini
Karena sebelum berangkat sekolah
Ia mesti mencari rumput buat sapi gembalaannya

Sering sekali anak ini berangkat tanpa uang jajan
Karena Ibu memang tiada punya cukup rupiah
Hingga tak jarang menahan haus dan lapar
Tak seperti teman sebayanya yang hidup jauh lebih makmur
Juga hari itu.....
Ia tak sempat makan....karena kesiangan
Tak sempat pula meminta uang jajan
Karena semua sudah pergi ke ladang

Sore hari ia pulang sekolah
Berharap ada makanan tersimpan di atas Lenggatan dapur
Dibuka .....perlahan....Ahhhh....
Ternyata ibunya tidak masak hari itu
Tapi Ia melihat rebusan ketupat sedang mendidih di atas tungku

Sambil menahan lapar yang tak terkira....Ia coba menunggu
Hingga Sang Ibu tiba dari mencari ranting kayu bakar

Bu...aku lapar katanya...!
Tapi Ketupatnya belum masak....sahut ibunya dengan lembut
Nanti jika sudah masak ...makanlah...!

Yang ditunggupun tiba....ketupat itu telah masak
Bergegas anak ini mengambil sebuah ketupat yang masih panas
Dibelahnya menjadi dua......dan langsung memakan setengah potongan itu...

Tiba-tiba anak itu menggeliat mengerang kesakitan
Menahan panas tak terhingga.....

Rasa laparpun menjadi hilang
Bukan karena kenyang
Tapi karena.....Ia tak'an dapat menikmati makan
Untuk beberapa hari ke depan

Pengalaman ini akhirnya mengantarkan aku terbiasa menahan lapar, belajar mencari penghidupan sendiri, dan aku jadi menikmatinya sebagai bentuk puasa.



Dari kisah masa kecilku: I Waya Sudarma

No comments: