Sunday, August 27, 2017

Mantra Pancaka Tirtha

Om Swastyastu

Dalam Teks Lontar Sulayang Gni Lp. 11b (Druwe Lempuyang Luhur):

1. Om Iswara Purwantu desaya, sweta warna sweta rupam, sanjiwani tirthaya nityam, sarwa wighna winasanam, Om Sang Sadhyojata bhyo namah swaha

2. Om Daksina Bhagawan Brahma, rakta warna rakta rupam, pawitra tirthaya nityam, sarwa satru winasanam, Om Bang Bhamadewa bhyo namah swaha

3. Om Pascima Mahadewa arcanam, pita warna pita rupan, kundalini tirthaya nityam sarwa papa winasanam, Om Tang Tat Purusa  bhyo namah swaha

4. Om Uttarayana Wisnu dewanam, kresna warna kresna rupam, kamandalu tirthaya nityam, sarwa  mala winasanam, Om Ang Aghora bhyo namah swaha

5. Om Siwa Dewa Madhya desaya, wiswa warna wiswa rupam, Pamuput tirthaya nityam, sarwa papa pataka lara rogha winasanam, Sarwa karya sampurnam. Om Ing Isana bhyo namah swaha.


Dasar mantra ini pula yang kemudian digubah menjadi kidung warga sari turun  tirtha:

Tutrun tirtha saking luhur,
Tirtha panca dewatane,
Wisnu tirtha Kamandalu,
Hyang Iswara Sanjiwani,
Mahadewa Kundalini,
Hyang Brahma Tirtha Pawitra,
Hyang Siwa Pamuput,
Amertha kinardi

Demikian dapat saya jelaskan, semoga bermanfaat bagi umat sedharma

Suksma

❤️ Jero Mangku Danu

Tuesday, August 1, 2017

JERAWAT

Om Swastyastu


Saat usia kita remaja, JERAWAT menjadi salah satu momok yang menakutkan. Ketika sebuah jerawat tiba-tiba muncul di wajah, rasanya seperti dunia mau runtuh. Kepercayaan diri terasa hilang, keceriaan berubah menjadi kemurungan, dan pikiran yang selalu tak tenang memikirkan betapa jelek wajah ini karena jerawat. Jerawat menjadi sebuah masalah yang begitu besar.


Namun, saat sekarang, dimana usia sudah tidak lagi remaja, sudah matang, sudah jauh dewasa dan mungkin sudah akan mulai uzur. Saat direnungkan kembali tentang permasalahan jerawat waktu remaja, mungkin kita akan tersenyum dan menyadari, betapa REMEH dan betapa SEPELE sebenarnya masalah tersebut. Dan kitapun tersadar betapa waktu itu, kita telah kehilangan banyak waktu hanya untuk memikirkan dan mempersoalkannya. Bahwa hal remeh tersebut sejatinya sama sekali tak layak untuk dipikirkan dan dipersoalkan.





Demikianpun dalam kehidupan kita sekarang ini. Kita terlalu sibuk memikirkan hal-hal yang remeh, dan sepele. Kita sibuk memikirkan berbagai persoalan hidup yang remeh, sibuk memikirkan penilaian orang lain tentang kita atau sibuk menilai orang lain serta mengejar dengan berbagai usaha berbagai hal sepele dan remeh. Sibuk mengejar dan mengumpulkan berbagai harta duniawi dan kehormatan semu, yang mungkin semua tahu bahwa itu hanya sementara. 


Kita menyibukan diri dengan begitu banyak hal REMEH dan SEPELE, sampai kita lupa untuk mencari, mengejar dan mendapatkan hal yang jauh lebih BESAR. Kita lupa mencari dan mengumpulkan bekal rohani serta usaha mencapai kebahagiaan yang sejati. 


Jangan membuang - buang waktu demi hal-hal yang remeh dan sepele, karena waktu sangat berharga. Waktu adalah hidup kita dan waktu tak akan menunggu kita. Ketika waktu berkunjung di dunia habis, semua hal sepele dan remeh tersebut tak akan menemani dan menolong kita. Hanya hal BESAR yang akan menemani dan menolong kita. Dan hal besar itu adalah karma baik kita.


Kirang langkung sinampurayang.

Om Santih Santih Santih Om