Tuesday, May 24, 2016

5 Kebohongan Yang Diperbolehkan Dalam Hindu (Panca Nrta)

5 Kebohongan Yang Diperbolehkan Dalam Hindu (Panca Nrta)

Ditulis oleh: Shri Danu DP.

Om Swastyastu

Banyak orang yang berpikir bahwa kebohongan dalam bentuk apapun itu tidak diperbolehkan karena dianggap sebagai bentuk dari pada dosa. Namun, Umat Hindu berkata lain. dalam Ajaran Agama Hindu, seperti halnya yang terjadi dalam kisah Mahabharata, dimana Krshna meminta Yudisthira untuk berbohong atas kematian Asvathama untuk mengalahkan guru Drona.

Bahkan dalam Canakya Nitisastra.VII.12 juga disebutkan:

"Janganlah hidup terlalu lurus atau terlalu jujur, sebab begitu Anda pergi ke hutan Anda akan melihat bahwa pohon-pohon yang lurus ditebang, sedangkan pohon-pohon yang bengkok dibiarkan hidup."

Dalam Ajaran Hindu mengenal Panca Nrta yaitu Lima kebohongan yang diperbolehkan. Pembagiannya antara lain:

1. Berbohong Kepada Anak-anak

Misalnya membohongi anak kecil kalau dia menduduki bantal maka akan bisulan. Padahal secara logika, mana mungkin bantal bisa membuat bisulan. Tujuan dari kebohongan ini adalah menjaga sopan santun sang anak bahwa bantal untuk kepala tidak boleh diduduki.

2. Berbohong dalam Dunia Perdagangan

Untuk memperoleh untung, seorang pedagang memang berbohong ketika menjual sesuatu barang miliknya. ".....Sumpah mati saya nggak dapat untung...". Akan sangat tidak mungkin jika seseorang menjual barang dagangannya sesuai dengan harga aslinya, maka pedagang itu pasti akan rugi mengingat biaya transportasi dan lain sebagainya harus diperhitungkan.

3. Berbohong Kepada Musuh

Misalnya, saat di medan perang, kita tertangkap oleh musuh dan jiwa kita terancam jika tidak memberi informasi. Dalam keadaan seperti ini kita boleh berbohong dalam memberikan informasi. Juga terhadap penjahat dan atau maling.

4. Berbohong Kepada Pasangan

Aturan ini berlaku untuk pasangan yang sudah terikat janji suci pernikahan. Mengapa boleh berbohong pada pasangan? Ini tujuannya cukup baik yaitu menjaga keharmonisan rumah tangga. Misalnya, di pagi hari seorang istri membuatkan sarapan untuk suaminya. Tentu suaminya memuji bahwa masakan istrinya sangat enak, walau kenyataannya mungkin rasanya asin.

5. Berbohong Kepada Orang Sakit

Misalnya, jika kita menjenguk seorang kawan di rumah sakit. Selalu katakan “Kamu akan segera sembuh”, baik itu kebenaran atau kebohongan. Namun, jika kita mengatakan “umurmu tinggal 7 hari lagi”. Coba kita pikirkan, bagaimana perasaan orang tersebut.

Semoga bermanfaat bagi wawasan kita semua. Manggalamastu

Om Santih Santih Santih Om
Bekasi, 12 Juni 1999

Friday, May 13, 2016

Bhagavadgita I.12

https://files.acrobat.com/a/preview/d1a351a4-d422-44d2-b68d-63810923258c