Monday, February 22, 2016

Hukum Kausal Karmaphala

Om Swastyastu

Mutiara Dharma 21/04/2010:

"Saat kita berbuat baik, bisa jadi ia belum mendatangkan kebahagiaan-tapi penderitaan telah mulai menjauh. Tatkala kita berbuat tidak baik, bisa jadi ia belum mendatangkan penderitaan-tapi kebahagiaan sudah mulai menjauh". ~Jro Mangku Danu
________

Di semesta ini tidak ada yang lebih pasti selain Hukum Kausal bernama "Hukum Karmaphala". Kita hanya akan memanen apa-apa yang kita tanam.

Yang perlu disadari bahwasanya kehidupan setiap entitas tidaklah terjadi hanya sekali saja, perjalanannya melalui evolusi kesadaran yang panjang, berliku, naik-turun melalui berbagai badan dan tempat; ini tentu bergantung pada kualitas karma yang dilakukannya pada tiap level evolusi kehidupan.

Jika kita hendak mengetahui seperti apa kualitas kehidupan kita di masa lalu~maka liahatlah kehidupan kita saat ini; dan kualitas kehidupan apa yang hendak kita raih dimasa yang akan datang~maka perhatikanlah tata kehidupan kita saat ini.

Memang......bisa jadi saat ini kita sudah senantiasa berbuat kebajikan, namun justru kita malahan berada pada berbagai kemalangan hidup, derita tak kunjung usai, sakit datang silih berganti. Sementara banyak sekali di sekitar kita tata hidupnya penuh dengan tipu muslihat, pelit~justru mendapatkan kehidupan yang menyenangkan. Kondisi ini tentu sering membuat kita menggerutu dan menuduh kehidupan ini tidak adil, bahkan tak jarang hingga menyalahkan Yang Maha Kuasa.

Namun jika kita mau merenung sejenak lewat hukum karma seperti yang kita yakini, dan seperti yang sudah saya jelaskan di atas, maka akan muncul kesadaran bahwa "tak ada karma sekecil apapun yang sia-sia". Jika saat ini kita mendapati kehidupan kita penuh sukacita, damai, tenang, beruntung-yakini bahwa saat ini karma bajik kita sedang berbuah ranum. Dan tatkala kita didera berbagai persoalan hidup, sakit, duka lara, sedih, rejeki seret dan sebagaianya, maka harus diyakini pula bahwa saat ini karma buruk kita memang sedang panen raya. Dengan kesadaran ini, kita tidak lagi akan mengeluh dan berkecil hati, tapi justru akan membuat kita lebih bersemangat untuk segera  melunasi hutang-hutang akibat karma buruk yang telah kita lakukan baik lewat pikiran, ucapan dan tindakan.

Jadi.....tak ada alasan bagi kita untuk mengeluh. Walaupun kita mesti menangis, yakinkan bawa tangisan itu karena kita diberikan kesempatan untuk mencicil hutang karma buruk kita, niscaya dan pasti tangisan derita itu akan berubah menjadi tangisan kebahagiaan.

Semoga permenungan ini bisa mengobati gundah gulana kita semua. Manggalamastu.

Om Santih Santih Santih Om
♡ Jro Mangku Danu