Monday, April 20, 2015

POLENG

Umat bertanya: "Om Swastyastu, Pak Mangku Danu-Apa makna dari penggunaan Kain Poleng, Karena saya lihat Warna ini dominan dalam agama Hindu...suksma (Bu Tuty-Lampung).

Mangku Danu Menjawab:

Kain Poleng

Arti : kain ini memiliki arti tersendiri dikaitkan dengan Bhuta (Bhutakala/Bhutayajña) sebagai warna kasakten (kawisesan/keangkeran).

Fungsi : sebagai bhusana atau pedapa dan sejenisnya untuk wujud-wujud Bhutakala, Raksasa, Dengen, kekuatan atau kesaktian.

Alasan dipilih: warna ini alami sebagai bentuk yang berhadapan antara yang baik dan buruk sebagai wujud untuk menetralisir kekuatan negatif.

Filosofisnya: adanya keseimbangan kekuatan. dalam Hindu betapa pentingnya harmoni. Semua ciptaan-Nya. Jangan mengalahkan atau menyepelekan yang lain dan semuanya memiliki tempat masing-masing dan bermanfaat. Bila kekuatan ini (hitam X putih) seimbang, maka kekuatan dinamis itu sama diam. Tidak tabrakan. Keseimbangan ini merupakan dinamika hidup.

Suksma
♡ Jro Mangku Danu

Sunday, April 12, 2015

Mulia Melalui Swadharmaning Urip

Om Swastyastu
Seorang ayah tanpa sengaja mendengar percakapan sang istri yang tengah menasehati anaknya yang merasa rendah diri karena ayahnya hanya seorang tukang batu (kuli).

“Nak, apakah kamu tahu? bagaimana gedung-gedung bertingkat dan apartemen mewah itu bisa berdiri?? jalan tol dan jembatan layang bisa dibangun?? Pelabuhan dan bandara bisa digunakan??? Semua membutuhkan orang-orang seperti ayahmu untuk mengerjakannya, memang ada para pengusaha dan investor untuk membiayainya,  arsitek dan desain
interior yang merancangnya, juga ada para manager dan mandor yang mengawasi jalannya pekerjaan itu,......tapi tanpa ada orang-orang seperti ayahmu yang menggali tanah, mengaduk pasir dan semen, menyusun batu kali untuk jadi pondasi kemudian menjadikannya sebuah tembok kokoh yang tidak mudah ambruk, semua impian mereka tidak akan terwujud tanpa orang-orang seperti Ayahmu..” ungkap si ibu kepada putranya.


“Di setiap rumah sakit, bank, gedung perkantoran, terdapat sidik jari dan butiran keringat orang-orang seperti ayahmu yang melekat di dinding bangunan itu.” Lanjut sang Ibu  dengan penuh kasih sayang.

Si anak kemudian menghampiri dan memeluk ibunya sambil berkata: "Terima kasih ibu, engkau telah membuat saya percaya diri dan bangga mempunyai ayah walau hanya seorang tukang batu..”

Si ayah yang mendengar percakapan mereka kemudian masuk dan berkata kepada mereka: "Terima kasih kalian telah membuat hidup ayah sangat berarti”, kata si ayah sambil menyeka air matanya.


Semeton sinamian.....
Semua orang bangga dengan pekerjaannya selain itu yang lebih penting lagi, "Dunia tidak menuntut kita /kamu/anda untuk menjadi seorang arsitek/ presiden/politikus/DPR/ ilmuwan, dan yang lainnya.

“Untuk kebahagiaan, Dunia hanya menuntut kita agar menjadi seorang yang terbaik pada apa pun yang anda kerjakan, apapun profesi dan pekerjaan kita, yang penting berdasarkan DHARMA (kebenaran), lakukanlah dengan penuh suka cita dan rasa bangga..”

Semoga bermanfaat ...Manggalamastu
Om Santih Santih Santih Om

~Jro Mangku Danu (IW Sudarma)®