Saturday, February 4, 2012

KOCAK TANDHA LOKAK

Oleh: I W. Sudarma

Salam Kasih

Di pedesaan saat ini masih bisa kita jumpai kaum wanita mengambil air dari mata air dengan menggunakan 'klenthing' (sejenis bejana). Jika klenthingnya diisi penuh, air dalam klenthing akan tenang ketika dibawa berjalan. Dan sebaliknya, jika klenthing tidak penuh, air dalam klenthing akan 'kocak' (bergerak-gerak dan berbunyi).

Kocak tidaknya air itu menjadi ukuran penuh tidaknya air yang ada di dalam klenthing. Dari peristiwa seperti itu lahirlah Pepeling: "Kocak Tandha Lokak" untuk menggambarkan tingkat kepandaian, kebijaksanaan dan juga kejujuran seseorang.

Sahabat....Pepeling ini menggambarkan, bilamana seseorang yang pengetahuannya belum banyak (lokak), atau belum sempurna, ia akan cenderung banyak bicaranya, seperti air dalam klenthing yang tidak penuh. Demikian juga orang yang tidak jujur, biasanya akan banyak membual untuk menutupi ketidakjujurannya. Sebaliknya, orang yang ilmunya sempurna dan jujur cenderung memiliki watak tenang, seperti air dalam klenthing yang terisi penuh sehingga tidak 'kocak'.

Kita adalah pribadi yang masih 'lokak' mari terus mengasah diri, agar suatu saat bisa tidak 'kocak'

Salam Rahayu _/I\_ 
 Bali-04/02/2012

SABAR-ARIF-BIJAKSANA

Salam Kasih

Menyitir Pepeling Leluhur: "Njiwit tanpa nglarani, ora perlu ndumuk bathuk" demikianlah salah satu pesan moral yang bisa jadikan suluh dalam kehidupan sosial bermasyarakat-demi terciptanya suasana aman dan nyaman.

Njiwit tanpa nglarani, ora perlu ndumuk bathuk-berarti: mencubit tanpa menyakiti, tidak perlu menunjuk dahi. Ungkapan ini merupakan gambaran sikap orang yang sabar, arif, dan bijaksana. Saat marah ia bisa meredam kemarahannya sehingga tidak meluap-luap. Saat mau mengkritik orang lain, ia akan mencari cara paling halus supaya tidak menyakiti hati orang yang dikritik. Ia punya kemampuan menunjukkan kesalahan orang lain tanpa menyinggung perasaan.

Semua orang akan merasa aman dan dihargai saat berada bersamanya.

Sebuah Pepeling yang sangat berguna untuk kita renungkan dan aplikasikan

Salam Rahayu _/I\_ I Wayan Sudarma
Pepeling Leluhur-Bali 03/02/2012

Seruling Buluh dan 37 Barisan Suka Dukaku

Oleh: I Wayan Sudarma

Salam Kasih

Engkau menciptakan aku tanpa akhir
Itulah kesenanganmu
Bejana yang lemah ini kau kosongkan lagi dan lagi
Dan kau isi selamanya
Dengan kehidupan yang segar

Seruling buluh yang kecil ini
Kau bawa melintasi perbukitan dan ngarai
Dan bernapas melaluinya
Kau hembuskan melodi yang selalu baru

Pada sentuhan abadi tanganmu
Hati kecilku kehilangan batasnya
Dalam keriangan dan melahirkan ungkapan
Yang tak terkatakan

Pemberianmu yang tak terbatas
Datang padaku
Hanya dalam tanganku yang sangat kecil ini
Masa masa berlalu
Masih kau tuangkan
Dan di sana masih ada ruang untuk diisi

Dalam asuhanmu aku bertumbuh
Dalam kasihmu aku berlindung
Dalam perintahmu aku berkarma
Dalam damaimu aku menuju

Tuanku....terima kasih
Telah sudi datang, dan merayakan pesta heningku
Bersama 37 barisan suka duka utusanmu
Dan untuk hari ini....
Tuanku masih sudi menyertakanku dalam mahakaryamu

Bali-24/01/2012

Kekuatan itu bernama Cita-Cita

Salam Kasih

"Orang-orang hanya melihat 1% kesuksesanku, namun mereka tak melihat 99% kegagalanku" (Soichiro Honda)

"Saat KEKUATAN mulai melemah bukan berarti harus menyerah..

Saat KEMAMPUAN mulai pudar bukan berarti harus menghindar..

Saat KEGIGIHAN mulai rapuh bukan berarti harus terjatuh..

Bentuk KASIH SAYANG TUHAN tidak selalu terasa manis, tetapi terkadang pahit..

Dan disinilah PROSES hidup berjalan untuk mencapai KESUKSESAN !"

Rahayu _/I\_ I W. Sudarma
Bali, 28012012

Akh...Aku Mabuk...??!!

Salam Kasih

Tatkala kita meminum anggur, bisa jadi kita akan menjadi mabuk, dan kehilangan kesadaran diri.

Tetapi jika kita mabuk karena Tuhan, kita akan kehilangan ketidakwarasan kita. Dan apabila ketidakwarasan, ketidaksadaran itu sudah hilang-apa yang akan terjadi..??

Sahabat... Pada saat hilangnya ketidakwarasan yang diakibatkan oleh kemabukan kepada Tuhan-bersamaan dengan itu "dinding" yang memisahkan kita dari Tuhan akan runtuh. Tirai yang menyembunyikan Tuhan dari kita akan terangkat. Maya atau ilusi yang membuat kita tidak menyadari KeberadaanNya dalam diri kita juga akan lenyap.

Inilah kemabukan yang perlu kita cari-Mabuk kepada Tuhan.

Dan sekarang saya sedang mabuk kepayang kepadaNya.!!

Bagaimana dengan sahabat..??

Rahayu _/I\_ Jro Mangku Danu
Negara-Bali, 19012012

KESEMPURNAAN ITU adalah HARI & SAAT INI

Salam Kasih

Tantri bertanya pada gurunya
Tantri: Bagaimana caranya agar kita mendapatkan sesuatu yang paling sempurna dalam hidup?
Guru : Berjalanlah lurus di taman bunga, lalu petiklah bunga yang paling indah menurutmu & jangan pernah kembali ke belakang. ...Setelah berjalan dan sampai di ujung taman, Tantri kembali dengan tangan hampa . . .

Lalu guru bertanya: Mengapa kamu tidak mendapatkan bunga 1 pun?
Tantri: Sebenarnya tadi aku sudah menemukannya tapi aku tidak memetiknya karena aku pikir mungkin yang di depan pasti ada yang lebih indah, namun ketika aku sudah sampai di ujung, aku baru sadar bahwa yang aku lihat tadi adalah yang terindah, dan aku pun tak bisa kembali ke belakang lagi!
Dengan tersenyum guru berkata: "Ya, itulah hidup, semakin kita mencari kesempurnaan, semakin pula kita tak akan pernah mendapatkannya, karena sejatinya kesempurnaan yang hakiki tidak pernah ada kemarin, yang ada hanyalah keikhlasan hati kita untuk menerima kekurangan hari ini.

Sahabat....Marilah kita sadari bahwa apa yang kita dapatkan hari ini dan saat ini adalah yang terbaik menurut Tuhan dan jangan pernah ragu, karena kesadaran itu akan menjadikan kita nikmat menjalani hidup ini..

Salam Rahayu
Oleh: I W. Sudarma
DIY-30/12/2011

PANDANGAN SEMPIT & DANGKAL

Oleh: I Wayan Sudarma

Salam Kasih

Pemahaman yang sempit dan parsial terhadap ajaran agama dan keyakinan akan dapat menimbulkan wawasan yang sempit pula dalam pengamalannya.

Perumpamaan tentang pengetahuan yang parsial diungkapkan dalam kias "orang cacat netra bersidang ingin melihat gajah" (Vṛhaspatitattva 4), karena hambatan dalam pandangan, maka wawasannyapun sempit dan berbeda-beda. Demikian wawasan yang sempit tidak akan dapat memahami agama secara utuh.

Beberapa wawasan yang sempit dalam agama terlihat dari beberapa prilaku atau sikap sebagian umat beragama yang berdampak menimbulkan friksi, antipati dan bahkan menjurus pada permusuhan di kalangan intern dan antar umat beragama.

Untuk itu, memahami agama bukan semata-mata kemampuan menghafal ayat-ayat kitab, bukan sekedar sibuk dalam ritual yang kaku, bukan sekedar diskusi untuk melihat kelemahan agama lainnya. Kesempitan dan Kedangkalan Pandangan, mesti diretas dengan cara menjebol sekat-sekat kefanatikan, egosentris, dan sikap eksklusivisme negatif-kedalam pergaulan sosial yang terbuka, toleran dalam arti yang sesungguhnya; bukan toleransi atas dasar ketakutan. Inilah pemahaman agama yang sesungguhnya-pemahaman yang diliputi rasa keluasan hati.

Rahayu, 28122011

Hadiah sering Menjauhkan

Salam Kasih

Inspirasi hari ini :
"Setiap pulang dari luar kota, atau dari berpergian jauh, saya sering
membawakan hadiah berupa mainan kepada anak saya yang masih kecil.
Saya ingin melalui pemberian tersebut, anak saya akan dekat dengan
saya. Itulah cara paling sederhana untuk melepas kangen."

"Namun, ada waktunya saya cukup sedih ketika mainan yang saya berikan
tersebut justru menjauhkan saya dari anak saya. Mengapa? Karena dia
sekarang lebih asyik dengan mainan yang saya berikan, daripada dengan
saya yang memberikan mainan tersebut."

Demikianlah cerita seorang sahabat yang curhat kemarin sore-dalam
perjalanan dari airport menuju rumah.

Sahabat...dari cerita ini, ada satu hal yang bisa kita pelajari,
yakni: Bukankah itu juga gambaran kita dengan Tuhan? Begitu sering
Tuhan memberkati kita dan memberikan yang terbaik kepada kita dengan
tujuan agar kita dekat dengan Dia.

Nyatanya yang terjadi tidak seperti itu, kita sekarang lebih asyik
dengan berkat yang Dia berikan sehingga kita hampir-hampir tidak
memiliki waktu untuk Sang Pemberi berkat.

Sebagai orang tua kita sudah pasti pasti kecewa melihat reaksi anak
kita yang seperti itu, dalam pandangan awam bisa jadi hati Tuhan juga
kecewa ketika melihat berkat yang Dia beri justru menjauhkan kita
dari-Nya.

Sebagai orang tua, kita pasti lebih kecewa lagi jika ternyata anak
kita tidak pernah kangen dengan kita, tapi “kangen” dengan mainan atau
oleh-oleh yang kita bawa.

Demikian juga kita bisa membayangkan hati Tuhan di saat kita tidak
pernah merindukan Pribadi-Nya, tapi hanya merindukan
berkat-berkat-Nya.

Melalui renungan ini, marilah kita perbarui hubungan pribadi kita
dengan Tuhan. Milikilah komitmen untuk membangun keintiman dengan
Tuhan secara pribadi, hari demi hari. Karena sesungguhnya tidak ada
yang paling menyenangkan Tuhan di saat kita selalu rindu untuk
berjumpa, dan menjalin keintiman dengan-Nya. Jadilah anak Tuhan yang
dewasa, yang merindukan Pribadi-Nya lebih dari berkat-berkat-Nya.

Selamat pagi Sahabatku...
Semoga 'inspirasi' ini bisa jadi renungan pada weekend ini....

Salam Rahayu
Catatan pinggir Jalan bersama I Nengah Kori, Bali-11122011, 
Serve with love by: I W. Sudarma

JANGAN PERNAH BERHENTI BERHARAP

Oleh: I W. Sudarma

Salam Kasih

Saat upacara jamuan makan, dalam rangka upacara Pawiwahan ponakan, tak lupa kami menyalakan lilin untuk mengusir lalat di musim hujan-yang sedikit lebih banyak.

Ada 4 lilin yang sedang menyala. Sedikit demi sedikit habis meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.

Lilin yang pertama berkata: "Aku adalah DAMAI, namun manusia tak mampu menjagaku. Maka lebih baik aku mematikan diriku saja! Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin pertama Padam.

Lilin yang kedua berkata: "Aku adalah IMAN", sayang aku tak berguna lagi. Manusia sudah tak mau mengenalku, mereka hanya manis di bibir saja. Tak ada gunanya aku tetap menyala. Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.

Dengan sedih giliran lilin ketiga bicara: "Aku adalah CINTA", aku juga sudah tak mampu lagi untuk tetap menyala, manusia tak lagi memandang dan menganggapku berguna. Mereka malah saling membenci. Bahkan membenci mereka yang mencintainya, dan tak jarang membenci keluarganya. Tanpa menunggu waktu lama, Maka matilah lilin yang ketiga.

Namun Tanpa terduga

Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga lilin telah padam. Karena takut Akan kegelapan itu, Ia berkata: "Eh, apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala. Aku takut Akan kegelapan, dan di luar lalatnya juga banyak..!! Lalu Ia menangis tersedu-sedu.

Lalu dengan haru lilin keempat berkata: "Jangan takut, dan jangan menangis...! Selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga lilin lainnya.

"Akulah HARAPAN"

Dengan mata bersinar, sang Anak mengambil lilin harapan, lalu menyalakan kembali ketiga lilin lainnya.

Sahabat....apa yang tidak pernah mati dialah HARAPAN. Jangan sampai kita kehilangan HARAPAN..!!

Saya jadi teringat dengan Sabda Ki Nanang Nunung 080a: "Selama HARAPAN masih menyala, DAMAI, IMAN, dan CINTA masih bisa kembali kita nyalakan. Untuk itu Jangan pernah berhenti berharap....!!!"

Kiranya pesan singkat ini bermanfaat bagi bertumbuhnya kesadaran kita.

Salam Rahayu
Bali, 16112011

MALAS & RAGU

Oleh: I W. Sudarma

Salam Kasih

Orang ragu – ragu memasuki lapangan sadhana, meskipun mereka mengharapkan untuk memetik kegembiraan. Banyak yang enggan menggunakan tenaga sedikit juapun, tetapi berharap pembebasan dan realisasi diri jatuh dari keatas pangkuannya. Mereka ingin memiiki pandangan Ketuhanan yang disuntikan tanpa rasa sakit di otaknya. Inilah sebentuk 'kemalasan & keraguan diri'

Rahayu,
Bali-14112011

Types Of Happiness

Oleh: I W. Sudarma

Salam Kasih
Dear all

There are three types of happiness. These correspond to the three forces which bind the body to the soul: peace, assertion, and passivity.

First there is the happiness that comes from always doing what is right. This leads to the end of all sorrow. It may at first seem like bitter poison; but eventually it turns out to be the wine of eternal sweetness. This type of happiness is pure, and it arises from peace.

Secondly there is the happiness which comes from the pleasure of the senses. At first this seems like sweet wine; but eventually it turns out to be bitter poison. This type of happiness arises from assertion.

Thirdly there is the happiness that comes from the pleasures of sleep, indolence and intoxication. From beginning to end this happiness is delusion. It arises from passivity

Inner peace _/I\_
Singaraja, 21012012

BOLA KARET & BOLA KACA

Salam Kasih

Untuk di renungkan kembali; Brian Dyson, mantan
CEO Coca Cola, pernah menyampaikan pidato yang sangat menarik.
Katanya, "Bayangkan hidup itu seperti pemain akrobat dengan lima bola
di udara. Kita bisa menamai bola-bola itu dengan sebutan:
- pekerjaan
- keluarga
- kesehatan
- sahabat, dan
- semangat.
Kita harus menjaga semua bola itu tetap di udara dan jangan sampai ada
yang terjatuh.

Kalaupun situasi mengharuskan Anda melepaskan salah satu di antara
lima bola tersebut, lepaskanlah "pekerjaan" karena pekerjaan adalah
BOLA KARET.

Pada saat Anda menjatuhkannya, suatu saat ia akan melambung kembali.
Namun empat bola lain seperti Keluarga, Kesehatan, Sahabat, dan
Semangat adalah BOLA KACA. Jika Anda menjatuhkannya, akibatnya bisa
sangat fatal!"

Kemudian, Dyson mencoba mengajak kita hidup secara seimbang. Pada
kenyataannya, kita terlalu menjaga pekerjaan (bola karet). Bahkan kita
mengorbankan keluarga, kesehatan, sahabat, dan semangat demi
menyelamatkan bola karet tersebut.

Contohnya:
- demi uang atau pekerjaan, kita mengabaikan keluarga,
- demi meraih sukses dalam pekerjaan, kita tidak memperhatikan kesehatan,
- demi uang atau pekerjaan, kita rela menghancurkan hubungan dengan
sahabat baik.

Bukan berarti pekerjaan tidak penting! Tapi jangan sampai uang atau
pekerjaan menjadi "berhala" dalam hidup kita. Ingat, kalaupun kita
kehilangan, uang selalu bisa dicari lagi. Tapi jika keluarga sudah
"terjual", ke mana kita bisa membelinya lagi? Apakah kita bisa membeli
sahabat? Apakah kesehatan kita bisa kembali normal, jika kita terkena
penyakit kritis?

Mari teman-teman, jaga agar prioritas hidup kita tetap seimbang!
Met pagi teman tetep semangat ya...

Rahayu _/|\_
source: File Groups Divine Society

HIDUP YANG SUKA TERSUNGUT-SUNGUT

Salam Kasih

Selalu tidak puas dengan ini dan itu. Barang siapa selalu bersungut-sungut, dia tidak pernah mempunyai kestabilan. Orang tidak puas terhadap Tuhan, orang tidak puas terhadap sesama, ia akan selalu mengomel dan tidak pernah merasa puas, tidak pernah mengucap syukur terhadap Tuhan, selalu bersungut-sungut dan selalu mengkritik.

Orang yang demikian tidak pernah menikmati sejahtera dan istirahat di dalam jiwanya.

Rahayu _/I\_ Jro Mangku Danu (I W. Sudarma)
Bali, 11012012

Ciri Khas Perasaan

Oleh: I W. Sudarma

Salam Kasih

Ciri Khas Perasaan "Seperti halnya seorang yang telah melayani rajanya dan diberi kedudukan, dia kemudian akan menikmati keuntungan karena jabatannya. Demikianlah ciri khas dari perasaan, yaitu mengalami dan menikmati."

Rahayu,
Bali 04012012

SEMUANYA ADALAH TUHAN

Oleh: I W. Sudarma

Salam Kasih

Dalam doa sering kita berucap..... Tuhan ijinkan Aku agar dapat melayaniMU..
.walau hanya sekali saja..! disaat yang samaTuhan hadir sebagai fakir miskin, yang kurus, dan dekil misalnya....
dan meminta untuk dilayani....

Tapi karena kita telah memformat bahwaTuhan
adalah sebuah Pribadi yang Agung, Bersih,Berwibawa, Suci,dan sebagainya. Maka
kita tidak dapat melihat bahkan merasakan bahwa Tuhan telah mewujud
sebagai rupa yang lain.

Kiranya carapandang kita tentang Tuhanlah yang
harus diluruskan.

Sahabat...mari kita temukan dan temui Tuhan Dimana saja Kita berada, karena semua Nama, Rupa, dan Warna adalah perwujudanNya

Salam Rahayu
Bali, 16 Desember 2011

PACK OUR HEART WITH A BOUNDLESS LOVE

By: I W. Sudarma

Salam Kasih

Salah satu cara membuat kita bahagia adalah dengan cara membuat orang lain berbahagia.

Coba buktikan sendiri.
Berpikirlah bahwa siapapun yang bertemu dengan saya, mereka harus berbahagia setelah bertemu dengan saya.
Berpikirlah apa yang bisa saya lakukan untuk membuat orang ini HAPPY. Cth :senyum/pujian/terimakasih/action.
Bgmn kl balasannya malah menyakitkan??? Pahami bahwa jauh lebih baik mencintai dari pada dicintai. Jauh lebih baik disakiti daripada menyakiti. Karena kita menabur karma baik, melatih mental kita, melatih ketulusan, melatih utk tidak melekat.

Cobalah! Anda akan merasakan bahwa hidup itu indah, dengan kita membuat orang lain HAPPY. Dan kitapun akan HAPPY.

Rahayu Pagi

MBA (Mind Body Atma)

Oleh: I Wayan Sudarma

Salam Kasih

"M" adalah singkatan MIND atau MANAS (yaitu ‘peralatan batin dalam yang fungsinya untuk berpikir’, disamping itu juga Manas merupakan kumpulan keinginan.

"B" adalah singkatan dari BODY/ BADAN, dan "A" adalah ATMA.

Kita perlu memahami integrasi dan koordinasi ketiga hal ini. Manas diberikan untuk menyelidiki. Badan dianugerahkan untuk melaksanakan. Atma mengawasi perbuatan keduanya.

Atma itu abadi. Manas sifatnya berubah-ubah dan harus dilatih dengan baik agar tenang dan mantap. Dan Badan harus selalu dijaga kesehatannya.

Rahayu _/I\_ 
Ponjok Batu, 23012012-3

KISAH TENTANG WORTEL, TELUR DAN BIJI KOPI

Oleh: I W. Sudarma

Salam Kasih

Panaskan 3 buah panci berisi air diatas api
Pada panci yang pertama, masukkan beberapa buah wortel
Pada panci yang kedua, masukkan beberapa buah telur
Pada panci yang ketiga, masukkan beberapa biji kopi yang sudah dihaluskan menjadi bubuk kopi
Panaskan ketiga panci tersebut selama 15 menit
Keluarkan isi dari ketiga panci tersebut

Wortel yang sebelumnya keras, Sekarang berubah jadi empuk
Telur yang sebelumnya lunak di bagian dalamnya, sekarang menjadi keras
Bubuk kopi sudah menghilang . Tapi, air panas sudah berubah warnanya dan mempunyai bau kopi yang sangat harum.

Sekarang pikirkan tentang Pekerjaan
Pekerjaan itu tidak selamanya mudah. Pekerjaan itu tidak selamanya nyaman. Bahkan kadang-kadang pekerjaan menjadi sangat susah. Keadaan tidak berubah seperti yang kita inginkan. Orang-orang tidak memperlakukan kita seperti yang kita harapkan. Kita bekerja sangat keras, tapi tidak mendapatkan hasil yang memuaskan.

Apa yang terjadi pada saat kita menghadapi kesulitan?
Sekarang pikirkan tentang ketiga panci itu?
Air yang mendidih bagaikan masalah di pekerjaan kita.

Kita dapat menjadi seperti wortel. Kita maju dengan kuat dan tegas.Tapi kita keluar dengan lemah dan lunak.......Kita menjadi sangat lelah......Kita kehilangan harapan......Kita menyerah.....Hilanglah semangat juang di diri kita. Jangan mau menjadi wortel!!!

Kita dapat menjadi seperti telur. Kita memulai dengan hati yang tulus dan sensitive. Kita berakhir dengan sangat egois dan cuek.....Kita membenci orang lain……Kita membenci diri kita sendiri …..Tidak ada lagi kehangatan di diri kita. Jangan mau menjadi telur!!!

Kita dapat menjadi Bubuk Kopi. Air tidak mengubah bubuk kopi. Bubuk kopi yang mengubah air. Air menjadi berubah karena adanya bubuk kopi
Lihatlah.....
Ciumlah.....
Minumlah.....
Karena makin PANAS airnya, makin ENAK rasanya.
Kita dapat menjadi Bubuk Kopi. Kita membuat sesuatu yang baik dari tantangan yang kita hadapi. Kita belajar hal-hal baru. Kita mempunyai pengetahuan baru, ilmu baru dan skill baru . Kita tumbuh bersama pengalaman. Kita membuat dunia di sekeliling kita menjadi LEBIH BAIK.

Untuk berhasil, kita harus coba …. dan coba lagi. Kita harus percaya pada apa yang kita kerjakan. Kita tidak boleh menyerah. Kita harus sabar. Kita harus tetap bersemangat...!!!

Masalah dan kesulitan memberi kesempatan kepada kita untuk menjadi lebih kuat… dan lebih baik… dan lebih mampu.

Jadi, kita akan menjadi apa setelah membaca cerita ini?
Menjadi seperti wortel…?
atau telur…?
atau biji kopi?

Jadilah seperti BIJI KOPI

Salam Rahayu

DOA & KEYAKINAN

Salam Kasih

Doa dan Keyakinan membuat Kita yakin bahwa Tuhan mampu memelihara & menjaga harapan yang Kita gantungkan kepadaNya. Doa menjadikan keyakinan sebuah kenyataan.

Doa yang dinaikkan dengan keyakinan akan menghapuskan kekhawatiran di dalam hati Kita, sehingga DOA itu akan mendatangkan Lila (mujizat). Tidak Ada yang mustahil bagi orang yang percaya kepadaNya, karena itu tetaplah berdoa dengan penuh kenyakinan & pengharapan.

Rahayu _/I\_ I W Sudarma
Bali, 13012012

Ciri Khas Dari Kontak

Oleh: I W. Sudarma

Salam Kasih

Bagaikan pasangan kekasih yang saling berhadapan kemudian saling memadu kasih; mata yang saling memandang dan cumbuan yang terjadi diantara mereka itu adalah kontak.

Demikianlah ciri khas dari "kontak" yakni tatkala ada "sentuhan" baik phisik maupun non phisik.

Rahayu, 
Bali 04012012

Ciri Khas Kebijaksanaan

Oleh: I W. Sudarma

Salam Kasih

Pertanyaan: "Apa ciri khas dari kebijaksanaan?"

Jawab: "Menerangi," Ketika kebijaksanaan muncul dalam pikiran,
kebijaksanaan itu mengusir kegelapan yang dimiliki kebodohan bathin,
dan membuat pancaran pengetahuan, dan membuat jelasnya Kesunyataan.

Demikian meditator dengan kebijaksanaan yang paling terang mencerap
ketidakkekalan, ketidakpuasan, dan tidak-adanya-diri di dalam segala
bentuk. Ibarat lampu yang berada di ruangan gelap akan menerangi
ruangan itu dan membuat objek yang ada menjadi jelas terlihat.

Salam Rahayu, 

KEMBALI KE DIRI SENDIRI

Oleh: I W. Sudarma

Salam Kasih

Mencaci orang dengan kata-kata kasar & kotor tidak membuat orang menjadi kotor,
malah sebaliknya mengotori diri sendiri,
Sebab kata-kata kasar & kotor itu keluar dari hati & pikiran kita.
Hanya hati & pikiran yg kotor mengeluarkan kata-kata yang kasar & kotor.

Menghina orang tidak membuat orang terhina melainkan membuat hina diri sendiri,
Sebab hanya hati & pikiran yang hina akan mengeluarkan kata-kata & perilaku menghina.

Menghormati orang dengan kata-kata kasih akan membuat diri Anda dihormati & hati Anda merasa damai sejahtera,
Sebab hanya hati yang damai sejahtera akan mengeluarkan kata-kata kasih.

Menguatkan orang dengan kata-kata bijak akan membuat diri Anda menjadi kuat & pikiran Anda bijak,
Sebab hanya pikiran yang bijak akan melahirkan kata-kata bijak.

Membahagiakan orang dengan kata-kata berpengharapan akan membuat diri Anda bahagia & jiwa Anda penuh harapan,
Sebab hanya jiwa yang penuh harapan dapat menyampaikan kata-kata penuh harapan.

Rahayu _/I\_
Disunting dari: Prema Varsini-BABA

BURUKNYA KEBENCIAN

Oleh: I W. Sudarma

Salam Kasih

Catatan pendek ini sengaja saya buat untuk mengingatkan kita semua, seiring sedemikian seringnya kasus-kasus kekerasan yang melanda masyarakat kita dengan berbagai latar belakang pemicu. Baru saja di Lampung (di desa Napal, Kec. Sidemulyo-Lampung Selatan), sebuah daerah yang tadinya aman, nyaman, dan damai,hidup saling berdampingan, digegerkan dengan bentrok warga gara-gara hal sepele (rebutan lahan parkir), tapi tega mengorbankan prinsip-prinsip persaudaraan (menyama braya).

Semoga catatan singkat ini bisa merefresh kita semua; bahwa KEBENCIAN tidak akan pernah mendatangkan DAMAI.

Sahabat.....
Kebencian merupakan kejahatan terburuk dalam praktik Hindu. Salah satu racun mental yang harus dieliminasi dari batin kita. Kebencian merupakan bibit dari banyak perbuatan buruk serta kesalahan. Perbuatan buruk pada waktunya akan berbuah berbalik pada kita. Siapa yang menabur dia akan menuai, ungkapan ini juga berlaku dalam hal ini.

Banyak perilaku negatif seperti: sikap memandang rendah, sikap kehilangan sopan santun, adu domba, fitnah, hingga penganiayaan, bahkan pembunuhan, diawali oleh KEBENCIAN. Harus diketahui bahwa mahluk hidup kini menghuni berbagai tingkatan alam neraka, tergelincir jatuh kesana bukan karena orang lain, akan tetapi karena pikiran kebenciannya sendiri.

Agar kita dapat segera dapat mengatasi kebencian pikiran kita, kita dapat merenungkan hal berikut ini:

#Terhadap orang lain; kita jangan menganggap perbuatan yang dilakukan oleh orang lain kepada kita sebagai berdiri sendiri, kita harus mengakui dan menganggap orang tersebut sebagai media pembayaran karma kita. Dengan demikian kita tidak akan membencinya dan masih melihat sisi baiknya. Terdapat banyak hal yang bisa menjadi pemicu timbulnya kebencian antar saudara, menantu-mertua, anak-orang tua, dan juga orang-orang yang berkepentingan dengan kita. Berpikirlah tentang bahaya kebencian, betapa bburuknya pikiran kebencian tersebut. Menuruti pikiran kebencian, kita akan menuai cacat cela dalam hidup dan karma negatif. Sebaliknya betapa mulianya kesabaran, ketabahan, dan kebijaksanaan. Kita harus memilih kemuliaan.

#Terhadap beraneka watak dan perangai manusia; ingatlah karma masa lampau mereka. Kita boleh berbeda pendapat terhadap siapa saja, tetapi kita jangan bermusuhan dengan siapa pun. Jika orang membenci kita, balaslah dengan kesabaran dan toleransi. Kita tidak menggunakan logika balas membalas atau juga jangan berpikir bahwa menjalani kesabaran sama dengan bentuk ketidakberdayaan. Karena membalas jauh lebih mudah daripada mengasihi. Jadilah pemaaf, jangan menyimpan dendam, jangan berbicara kasar, jangan mendengus.....

'Jangan balas kejahatan dengan kejahatan, tetapi balaslah dengan cinta kasih' (demikian sabda Awatara Buddha) kepada kita semua.

Sahabat.....
"Tak ada kejahatan yang menyamai kebencian, dan tidak ada ketabahan yang menyamai kesabaran. Karenanya kita mesti berusaha dengan berbagai cara, untuk bermeditasi pada kesabaran-Na ca dvesasamam papam, Na ca ksantisamam tapah, tasmatksantim prayatnena, bhavayedvividhairnayaih"

Salam Rahayu_/I\_ 
Balinuraga-Lpg 25012012

Belajar Bijak Dari Burung Elang

Oleh: I Wayan Sudarma

Salam Kasih

Elang betina adalah "ibu teladan" yang mengurus anak dengan cinta. Sebelum bertelur, ia sudah menyiapkan sarang di bukit yg tinggi. Rangka dari ranting keras dan duri tajam dilapisinya dengan rumput dan dedaunan halus agar sarang itu enak & nyaman.

Setelah telurnya menetas, ia memberi makan anaknya dengan rajin. Jika angin kencang berhembus, sang ibu segera merentangkan sayapnya untuk memberi perlindungan.

Suatu saat, anak elang terkejut karena jatah makanan tiba-tiba dihentikan. Ia menangis karena lapar. "Oh Ibu, mengapa begitu?"

Hari berikutnya, anak elang kaget lagi karena sang ibu mengibaskan sayapnya dengan keras. Rumput halus pun berhamburan keluar dari sarang, tinggal duri-duri tajam yang menusuk badan. Mereka menangis kesakitan. "Ibu, tega sekali?"

Hari berikutnya lagi, anak elang terkejut saat diusir dari sarang. Ia didorong keluar hingga jatuh melayang. "Ibu, kenapa mau membunuh anakmu..?"

Namun ketika hampir sampai dasar jurang, sang ibu segera menyambar menyelamatkan.

Demikianlah. Berulang kali mereka dijatuhkan, sampai suatu saat mereka mulai mengepakkan sayap dan anak elang bisa terbang dan belajar mencari hewan buruan. Pada saat itu, barulah anak elang sadar bahwa induknya telah mengajarkan kerasnya kehidupan. Ia harus bisa mandiri di belantara alam yang kejam untuk melestarikan kehidupan.

Luar Biasa! Orangtua tentu harus mengurus dan merawat putra/putrinya dengan cinta. Tapi ada saatnya mereka harus "tega" (misalnya dengan bersikap tidak serba "memberi") agar anak-anaknya bisa jadi "dewasa" atau jadi orang yang punya mentalitas dan daya juang yang kuat di masa yang akan datang dan tentunya dengan dasar bijaksana.

Rahayu _/I\_ 
Bali-21012012

PELAJARAN DARI PETANI JAGUNG

Oleh: I Wayan Sudarma

Salam Kasih

tentang seorang petani yang menanam jagung unggulan dan sering kali mendapatkan penghargaan. Suatu hari, seorang wartawan dari koran lokal melakukan wawancara dan menggali rahasia kesuksesan petani tersebut.

Wartawan itu menemukan bahwa petani itu membagikan benih jagungnya kepada para tetangganya.
"Bagaimana Anda bisa berbagi benih jagung dengan tetangga Anda, lalu bersaing dengannya dalam kompetisi yang sama setiap tahunnya?" tanya wartawan, dengan penuh rasa heran dan takjub.

"Tidakkah Anda mengetahui bahwa angin menerbangkan serbuk sari dari jagung yang akan berbuah dan membawanya dari satu ladang ke ladang yang lain. Jika tetangga saya menanam jagung yang jelek, maka kualitas jagung saya akan menurun ketika terjadi serbuk silang. Jika saya ingin menghasilkan jagung kualitas unggul, saya harus membantu tetangga saya untuk menanam jagung yang bagus pula," jawab petani.

Petani ini sangat menyadari hukum keterhubungan dalam kehidupan. Dia tidak dapat meningkatkan kualitas jagungnya, jika dia tidak membantu tetangganya untuk melakukan hal yang sama.

Dalam kehidupan, mereka yang ingin menikmati kebaikan, harus memulai dengan menabur kebaikan pada orang-orang di sekitarnya.

Jika Anda ingin bahagia, Anda harus menabur kebahagiaan untuk orang lain. Jika Anda ingin hidup dengan kemakmuran, maka Anda harus berusaha meningkatkan taraf hidup orang-orang di sekitar Anda. Anda tidak akan mungkin menjadi ketua tim yang hebat, jika Anda tidak berhasil meng-upgrade masing-masing anggota tim Anda.

KUALITAS ANDA JUGA DITENTUKAN OLEH ORANG-ORANG DI SEKITAR ANDA.

Rahayu _/|\_ 

1.000 vs 100.000

Oleh: I Wayan Sudarma

Salam Kasih

Uang Rp 1000 & Rp 100.000 sama-sama terbuat dari kertas, sama-sama
dicetak & diedarkan oleh BI. Ketika bersamaan mereka keluar dan
berpisah dari Bank dan beredar di masyarakat, 4 bulan kemudian mereka
bertemu lagi secara tidak sengaja didalam dompet seorang pemuda.
Kemudian diantara kedua uang tersebut terjadilah percakapan.

Yang Rp 100.000 bertanya kepada Rp 1000, "Kenapa badan kamu begitu
kusut, kotor dan bau amis?"
Rp. 1.000 menjawab, "Karena aku begitu keluar dari Bank langsung di
tangan orang-tangan bawahan dari tukang becak, tukang sayur, penjual
ikan dan ditangan pengemis"
Lalu Rp.1000.bertanya balik kepada Rp 100.000, "Kenapa kamu kelihatan
begitu baru, rapi dan masih bersih?"
Dijawabnya, "Karena begitu aku keluar dari Bank, langsung disambut
perempuan cantik, & beredarnyapun di restoran mahal, di mall & juga
hotel-hotel berbintang serta keberadaanku selalu di jaga dan jarang
keluar dari dompet"

Lalu Rp 1000 bertanya lagi, "Pernahkah engkau mampir di tempat ibadah?"
Dijawablah, "Belum pernah"
Rp 1000 pun berkata lagi, "Ketahuilah walaupun aku hanya Rp 1.000,
tetapi aku selalu mampir di rumah TUHAN dan ditangan anak-anak yatim,
bahkan aku selalu bersyukur kepada TUHAN. Aku tidak dipandang bukan
sebuah nilai, tetapi adalah sebuah manfaat"

Akhirnya menangislah Rp 100.000 karena merasa besar, hebat, tinggi
tetapi belum begitu bermanfaat selama ini.

Jadi Sahabat terkasihku...... "Bukan seberapa besar penghasilan kita,
tetapi seberapa bermanfaat penghasilan tersebut dipakai untuk
memuliakan TUHAN dan sebagai Channel of blessing bagi orang yang tidak
mampu. Karena kekayaan bukanlah untuk kesombongan!!"

Semoga ini menjadi renungan untuk kita
*catatan: menurut sastra, harta kekayaan mesti digunakan untuk 1).
Dinikmati sebagai sarana melangsungkan kehidupan, 2). Diinvestasikan,
dan 3). Digunakan untuk Dharma (dana puniya, yadnya, kepentingan
sosial, dan sebagainya)

Salam Rahayu _/I\_
Bali: 14012012-1

Si Kaya & Si Miskin

Oleh: I W. Sudarma

Salam Kasih

Suatu hari Seorang ayah dari keluarga yang makmur mengajak anak
lelakinya pada suatu daerah untuk memperlihatkan padanya bagaimana
kehidupan masyarakat miskin.

Mereka menghabiskan beberapa waktu dan malam dipeternakan untuk
merasakan kehidupan keluarga miskin.

Dalam perjalanan pulang , Ayahnya bertanya: “Bagaimana perjalanannya?”
Ini menyenangkan, Ayah….jawab Si Anak.
Apakah kamu bisa melihat kehidupan orang miskin? Tanya sang Ayah.
Oh Ya, jawab anak lelaki itu.
Jadi, katakan padaku, apa yang kamu pelajari dari perjalanan ini?
Tanya sang Ayah.
ulang, sang ayah bertanya pada anak lelakinya
Jawab sang anak:
Aku melihat bahwa kita punya 1 ekor anjing dan mereka punya 4 ekor anjing.
Kita punya kolam renang yang menjangkau taman kita dan mereka punya
teluk yang tak berujung….. Kita punya lampu taman buatan luar negeri
dan mereka punya bintang dilangit malam…
Teras belakang kita menjangkau pekarangan dan mereka punya seluruh
alam semesta.
Kita punya sejengkal tanah untuk hidup dan mereka punya ladang luas
untuk hidup selamanya
Kita punyak banyak pembantu yang melayani kita, tapi mereka saling melayani.
Kita selalu membeli makan, tapi mereka meyediakan sendiri.
Kita punya dinding-dinding untuk melindungi harta benda kita; Mereka
punya teman untuk melindungi mereka…

Sang Ayah hanya terdiam terpaku
Lalu sang anak menambahkan ,
Terimakasih Ayah untuk menunjukkan seberapa miskinnya kita

Bukankah ini hal yang indah untuk direnungkan?
Membuat kita menyadari apa yang akan terjadi jika kita bersyukur atas
apa yang kita miliki, dibanding hanya mengkhawatirkan apa yang tidak
kita miliki.

Bersyukurlah atas segala sesuatu yang kamu miliki!

Pass this on to friends and acquaintances and help them refresh their
perspective and appreciation

Salam Rahayu
6 Januari 2012

Akar Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Mendatang

Oleh: I W. Sudarma

Salam Kasih

Pertanyaan: "Apakah akar dari masa lalu, masa kini, dan masa mendatang itu?"

Jawab: "Kebodohan batin," Kebodohan batin mengkondisikan bentuk-bentuk
pikiran; bentuk-bentuk pikiran mengkondisikan kesadaran yang
menghubungkan kembali; kesadaran mengkondisikan batin dan jasmani;
batin dan jasmani mengkondisikan landasan indera; landasan indera
mengkondisikan kontak; kontak mengkondisikan perasaan; perasaan
mengkondisikan nafsu keinginan; nafsu keinginan mengkondisikan
kemelekatan; kemelekatan mengkondisikan dumadi; dumadi mengkondisikan
kelahiran; kelahiran mengkondisikan usia tua, kematian, kesedihan,
ratap tangis, kepedihan, kesengsaraan, dan keputusasaan."

Salam Rahayu,
Bali 03012012

Kisah Si Pensil Dan Si Penghapus

Oleh: I W. Sudarma

Salam Kasih

Pensil ? ? ? ? : "Maafkan aku Penghapus..."
Penghapus : "Maafkan aku??untuk apa Pensil?? Kamu tidak melakukan kesalahan apapun kepadaku..."

Pensil ? ? ? ? ?: "Aku minta maaf karena aku telah membuatmu terluka. Setiap kali aku melakukan kesalahan, kamu?selalu berada disana untuk menghapusnya. Namun setiap kali kamu membuat kesalahanku?lenyap, kamu kehilangan sebagian dari dirimu. Kamu akan menjadi semakin kecil dan kecil?setiap saat..."

Penghapus : "Hal itu memang benar...Namun aku sama sekali tidak merasa keberatan. Kau lihat, aku?memang tercipta untuk melakukan hal itu. Diriku tercipta untuk selalu membantumu setiap saat?kau melakukan kesalahan.?Walaupun suatu hari, aku tahu bahwa aku akan pergi dan kau akan?mengganti?diriku dengan yang baru. Aku sungguh bahagia dengan peranku. Jadi tolonglah, kau?tak perlu khawatir.

Aku tidak suka melihat dirimu bersedih..."

Sahabat ......jika dapat kita andaikan bahwa Si Penghapus Tiada lain adalah Orang Tua kita...?
Si Pensil adalah diri kita sendiri....

Orang tua akan selalu ada untuk anak-anaknya...?
Untuk memperbaiki kesalahan anak-anaknya...

Namun, terkadang, seiring berjalannya waktu...
Orang tua akan terluka dan akan menjadi semakin kecil...?
(Bertambah tua dan akhirnya meninggal).

Walaupun anak-anak mereka pada akhirnya akan menemukan seseorang yang baru (Suami atau Istri),
Namun orang tua akan selalu tetap merasa bahagia atas apa yang mereka lakukan terhadap anak-anaknya dan akan selalu merasa tidak suka bila melihat buah hati tercinta mereka merasa khawatir ataupun sedih.

"Hingga saat ini...

Saya masih menjadi Si Pensil...

Hal itu sangat menyakitkan diri saya...?
Melihat si penghapus atau orang tua saya semakin bertambah "Kecil" dan "Kecil" seiring berjalannya waktu.

Kelak suatu hari....
Yang tertinggal hanyalah "Serutan" si penghapus?
Segala kenangan yang pernah saya lalui dan miliki bersama mereka."

Kisah ini saya dedikasikan secara khusus kepada orang tua saya dan seluruh orang tua kalian.
PARENTS are The Most In Life :)

Salam Rahayu, 
2 Januari 2012

Perjalananku bersamamu

Oleh: I W. Sudarma

Salam Kasih

Menyusuri jalan becek, berbatu, dan tanpa alas kaki...
Payung pelindungpun hanya daun pisang penuh sobek.
Kotor, terantuk, dan terjatuh adalah pasti.

Tapi kita tak pantas Mengeluh.
Karena....Mengeluh berarti selalu tak menerima apa yang Ada saat ini,
Secara tak sadar kita telah membawa-bawa beban negatif.

Kita tetap harus bersyukur.
Bersyukur atas hal-hal kecil yang akan membawa kita pada hal-hal besar.
Sekecil apapun karunia yang telah terima,
Percayalah hal itu akan menghasilkan hal-hal besar
Dan selalu membawa kita kepada Kebahagiaan saat kita tetap melangkah.
Karena perjalanan bermil-mil yang telah kita tempuh
Berawal dari satu langkah

Ayo....melangkahlah dengan tegap
Jalanan becek tak perlu dibawa serta.
Biarkan kaki kita kebal di atas antukan perjalanan
Selama kita bersama
Selalu ada kehangatan
Walau berpayung daun penuh sobek

Rahayu _/I\_ 27 Desember 2011

BANGUNLAH...!

Oleh: I W. Sudarma

Salam Kasih

Bintang pagi menghilang
Seiring menyingsingnya sang fajar
Tapi mimpiku tetap bertahan
Walau tak pernah menunggu
Dengan atau tanpaku

Bangunlah ini hari yang baru
Bangunlah ini adalah kesempatan menggapai langit

Normal & Superior Consciousness

By: I W. Sudarma

Salam Kasih

There are two kinds of consciousness.
FIRST there is normal consciousness. This is where there is a distinction between the subject and the object; the subject is the one who is conscious, the object is the focus of consciousness. Thus normal consciousness is concerned with investigating objects, discriminating between one object and another, and enjoying objects. Normal consciousness is also capable of making itself the object of consciousness.

SECONDLY there is superior consciousness. Consciousness passes through various stages, gradually freeing itself from the objects of consciousness. Finally consciousness alone remains; this is superior consciousness-which is perfect knowledge.

Inner Peace _/I\_ 
Inspirated from The Patanjali Yoga Sutra 1. 17-18
Singaraja, 23012012

Liṅgāṣtakam (Ṥiva Liṅga Puja)

Salam Kasih
Wednesday, January 18, 2012 at 3:39pm

Di panjatkan Ketika Memuja Ṥiva Liṅga

Brahmamurāri surārchita liṅgaṁ

Nirmalabhāsita sobhita liṅgaṁ

Janmajaduḥkha vināsaka liṅgaṁ

Tat praṇamāmi sadāśiva liṅgaṁ

(Sujud kepada Sadasivalingga, dipuja oleh Brahma, Visnu dan para Deva lainnya, dengan kata-kata yang suci serta tulus dan yang menghancurkan siklus kelahiran dan kematian)


Devamuni pravarārchita liṅgaṁ

Kāmadahaṁ karunākara liṅgaṁ

Rāvaṇa darpa vināsana liṅgaṁ

Tat praṇamāmi sadāśiva liṅgaṁ

(Sujud kepada Sadasivalingga, penghancur Dewa Kama, yang dipuja oleh para Deva serta orang suci (muni), yang memiliki kasih tak terbatas dan yang menundukkan kesombongan Ravana)

Sarva sugandhi sulepita liṅgaṁ

Buddhi vivardhana kāraṇa liṅgaṁ

Siddha surāsura vandita liṅgaṁ

Tat praṇamāmi sadāśiva liṅgaṁ

(Sujud kepada Sadasivalingga, yang dilumuri dengan berbagai bau wewangian yang semerbak, yang meningkatkan kekuatan budhi, kebajikan dan cahaya kebijaksanaan, serta yang membuat para siddha, sura dan asura menjadi tunduk)

Kanaka mahāmaṇi bhūsita liṅgaṁ

Phanipati veṣṭita sobhita liṅgaṁ

Daksa suyajña vināsaka liṅgaṁ

Tat praṇamāmi sadāśiva liṅgaṁ

(Sujud kepada Sadasivalingga, penghancur yajna yang dilakukan oleh Daksha, berhiaskan berbagai permata dan cahaya dari ular Deva yang melilit)


Kuṅkuma candana lepita liṅgaṁ

Paṅkaja hāra susobhita liṅgaṁ

Sañcita pāpa vināsaka liṅgaṁ

Tat praṇamāmi sadāśiva liṅgaṁ

(Sujud kepada Sadasivalingga, yang dilumuri dengan pasta kunyit dan cendana, berkalungkan rangkaian teratai, dan pengampun dari timbunan dosa-dosa)

Deva ganārcita sevita liṅgaṁ

Bhāvair bhakti bhireva ca liṅgaṁ

Dinakara koṭi prabhākara liṅgaṁ

Tat praṇamāmi sadāśiva liṅgaṁ

(Sujud kepada Sadasivalingga, yang dipuja para Deva dengan penuh pikiran suci dan bhakti serta yang kemegahannya laksana jutaan matahari)

Aṣṭadalopari veṣṭita liṅgaṁ

Sarva samudbhava bhireva kārana liṅgaṁ

Aṣṭa daridra vināsaka liṅgaṁ

Tat praṇamāmi sadāśiva liṅgaṁ

(Sujud kepada Sadasivalingga, penghancur semua kemiskinan dalam kedelapan aspeknya, yang menyebabkan semua penciptaan dan yang berdiri pada kedelapan dala)

Suraguru suravara pūjita liṅgaṁ

Suravana puṣpa sadārcita liṅgaṁ

paramapadaṁ paramātmaka liṅgaṁ

Tat praṇamāmi sadāśiva liṅgaṁ

(Sujud kepada Sadasivalingga,merupakan wujud transcendental, dan Kesadaran Agung, serta dipuja oleh para sura danpendeta dengan beraneka bunga dari taman sorga)


Liṅgāṣtakamidam puṇyam

Yaḥ paṭhet śivasannidau

Ṥivalokamavāpnoti

Ṥivena saha modate

(Siapa saja yang mengujarkan/melantunkan sloka ini, memuja Sivalingga sebagai kehadiran Deva Siva, akan mencapai Siva Loka dan menikmati disana bersamaNya dengan anugerah dan keindahan tanpa akhir)

Sumber: Stotramala
Compiled and Translated to Bahasa Indonesia by: I W. Sudarma (Jro Mangku Danu)
Semoga bermanfaat bagi kita yang hari ini melaksanakan Sivaratri

Bilva Stotram (Puja Mempersembahkan Daun Bilva )

Salam Kasih
Wednesday, January 18, 2012 at 4:25pm


Oṁ tridalaṁ triguṇākāram

Trinetraṁ catriyāyudhaṁ

Trijanma pāpa samhāraṁ

Eka bilvaṁ Ṥivārpaṇaṁ

(Sehelai daun bilva dengan tiga kelopak hamba persembahkan kepadaMu wahai Deva Siva, Engkau merupakan perwujudan dari tiga atribut (lahir-hidup-mati), yang memiliki tiga mata dan yang memegang trisula, menghancurkan dosa-dosa yang terakumulasi selama tiga kehidupan, hamba sujud kepadaMu)


Oṁ triśākaiḥ bilvapatraiśca

Ārcitair komalais śubhaiḥ

Tava pūjāṁ kariṣyāmi

Eka bilvaṁ Ṥivārpaṇaṁ

(O, Tuhan Siva, hamba melakukan pemujaan kepadaMu, dengan sarana persembahan tiga jenis sayuran, dengan penuh keikhlasan dan keberuntungan hamba haturkan daun bilva yang mempesona ini. Perkenankan hamba persembahkan satu daun bilva untukMu dengan penuh puja bhakti)


Oṁ koṭi kanyā mahādānaṁ

Tilaparvata koṭayaḥ

Kāñcanaṁ śailadānena

Eka bilvaṁ Ṥivārpaṇaṁ

(Sehelai daun bilva yang hamba persembahkan kepadaMu wahai Deva Siva, semogalah persembahan ini engkau terima, dan melimpahkan penyatuan denganMu, laksana pegunungan yang dipenuhi dengan kilauan cahaya keemasan


Oṁ bilvāstotramidaṁ puṇyaṁ

Yaḥ paṭhet śivasannidau

Ṥivalokamavāpnoti

Eka bilvaṁ Ṥivārpaṇaṁ

(O, Tuhan Siva, semogalan dengan memanjatkan stotram dan persembahan sehelai daun bilva ini, hamba dapat mengabdi kepadaMu, dan mencapai Siva Loka dan menikmati disana bersamaMu penuh anugerah dan keindahan tanpa akhir)

Sumber: Stotramala
Compiled and Translated to Bahasa Indonesia by: I W. Sudarma (Jro Mangku Danu)

PALU - KACA - BAJA

Salam Kasih
Saturday, January 14, 2012 at 7:14am

"Palu menghancurkan kaca, tapi palu membentuk baja."

Apa makna dari pepatah kuno Rusia ini?

Jika jiwa kita rapuh seperti kaca, maka ketika palu masalah menghantam kita, maka dengan mudah kita putus asa, frustasi, kecewa, marah dan jadi remuk redam.

Jika kita adalah kaca, maka kita juga rentan terhadap benturan. Kita mudah tersinggung, kecewa, marah, atau sakit hati saat kita berhubungan dengan orang lain. Sedikit benturan sdh lebih dari cukup untuk menghancurkan hubungan kita.

Jangan pernah jadi kaca, tapi jadilah baja. Mental baja adalah mental yang selalu positif, bahkan tetap bersyukur disaat masalah dan keadaan yg benar-benar sulit tengah menghimpitnya.

Mengapa demikian?
Orang yang seperti ini selalu menganggap bahwa masalah adalah proses kehidupan untuk membentuknya menjadi lebih baik.

Sepotong besi baja akan menjadi sebuah alat yang lebih berguna setelah lebih dulu diproses dan dibentuk dengan palu. Setiap pukulan memang menyakitkan, namun mental baja selalu menyadari bahwa itu baik untuk dirinya.

Jika hari ini kita sedang ditindas oleh masalah hidup, jangan pernah merespons dengan sikap yang keliru.

Jika kita adalah "baja" kita akan selalu melihat palu yang menghantam kita sbg sahabat yang akan membentuk kita.

Sebaliknya jika kita "kaca" maka kita akan selalu melihat palu sebagai musuh yang akan menghancurkan kita
Have a blessed day

Rahayu _/I\_ I W Sudarma
Bali, 14012012

Diam-Sepi-Hening-Damai

Salam Kasih

by: I Wayan sudarma on Thursday, January 12, 2012 at 12:13pm

Diam=Silence=niscala/niravata: adalah sebuah kondisi di mana tidak ada gerakan dari pikiran atau organ vital atau kondisi hening lainnya yang sudah tidak ada gerakan di permukaan yang dapat menembus atau mengubahnya (terjadi secara konstan pada durasi tertentu). (Silence is a state in which either there is no movement of the mind or vital or else a great stillness which no surface movement can pierce or alter).

Sepi=Quiet=Acancalata: adalah suatu kondisi dimana tidak ada kegelisahan atau gangguan (Quiet is a condition in which there is no restlessness or disturbance)

Hening=Calm=Sthirata: adalah suatu kondisi yang masihbergeming, tidak ada gangguan yang dapat mempengaruhi, itu adalah kondisi kurang negatif daripada tenang (Calm is a still unmoved condition, which no disturbance can affect, it is a less negative condition than quiet)

Damai=Peace=Shantih: adalah suatu kondisi masih lebih positif, yang disertai dengan rasa istirahat menetap dan harmonis dan pembebasan. (Peace is a still more positive condition; it carries with it a sense of settled and harmonious rest and deliverance).

Salam Rahayu