Thursday, April 28, 2011

Wonder

Salam Kasih

Wonder in anyone’s eyes is a charm in itself.

Children look so beautiful, you know why? Because they have a wonder in their eyes.

Wonderment.

So I am happy you are keeping that wonder in your eyes and making yourself much more beautiful, much more charming.

Everyone should wonder about something or other. Wonder indicates liveliness.

When you lose all wonder in your life, you become very inert, dull and lifeless.

Sign of life is wonderment and thats why nature has created so many things to wonder about and make life wonderful!

Who Is God...??

Salam Kasih

Who is God according to you?
Somebody sitting up in the heaven!
No! God is that from which nothing can escape.
When the mind is totally relaxed, it merges in the Divine, it relaxes in the Divine.
The whole point is to relax the mind in that soothing consciousness.
When the wave is on the surface, it is a wave.
But when it identifies itself with the depth of the ocean, it becomes the ocean.
God is love and it is inside each one of us

Also posted in http://www.facebook.com/home.php#!/note.php?note_id=206568816043747&comments
on Sunday, April 24, 2011 at 7:20am

Berhati-Hatilah Jika Sedang Marah

Salam Kasih

Ini diambil dari kisah kehidupan Rajendra Prasad (Presiden I India). Pada saat kepemimpinannya ia mempunyai seorang pelayan laki-laki yang amat baik bernama Ratna. Ia amat setia dan sudah bekerja cukup lama di rumah Rajendra Prasad. Pada suatu hari saat Ratna diminta untuk membersihkan kamarnya. Rajendra Prasad meletakkan pena pemberian Mahatma Gandhi di dalam salah satu tumpukan bukunya. Ketika pelayan itu membersihkan meja, buku itu terjatuh, dan ujung pena itu patah. Pelayan itu kebingungan dan takut, tetapi kemudian ia mengatakan kejadian itu dengan sebenarnya kepada majikannya dan meminta ampun atas kesalahannya.

Mendengar ini, Rajendra Prasad berteriak dengan marah ke padanya, menyuruhnya agar keluar dan tidak memperlihatkan lagi wajahnya di situ, karena pena yang dipatahkan itu adalah hadiah yang amat berharga dari Mahatma Gandhi.

Pelayan itu memohon dengan sangat, menyatakan bahwa ia tidak dapat bertahan hidup tanpa majikannya, dan mohon dimaafkan. Akan tetapi Rajendra Prasad sedang tidak ingin mendengarkan kata-kata pelayannya dan tetap memerintahkan agar pelayan itu segera pergi dari rumahnya.

Malam harinya Rajendra Prasad, ketika ia sudah tenang ia tidak bisa tidur karena teringat telah mengeluarkan pelayannya, dan ini mengganggu pikirannya. Ketika ia bangun keesokan harinya, ia tidak mendapatkan secangkir kopi di pagi hari, yang biasa dihidangkan Ratna. Ia merenungkan perbuatannya dan merasa menyesal karena telah mengeluarkan pelayan yang demikian setia hanya karena kesalahan kecil. Ia menyadari bahwa itu adalah kesalahannya sendiri karena telah meletakkan pena itu dengan teledor di atas buku, dan bukannya di dalam tempat yang aman. Lalu ia mengutus orang untuk memanggil Ratna dan menerimanya kembali.

Sambil meminta maaf ia berkata, "Ratna, engkau laki-laki yang baik. Salah saya sendiri meletakkan pena itu di atas buku. Karena itu, engkau harus memaafkan saya karena perbuatan saya yang kurang pikir dan tergesa-gesa." Ia meminta agar pelayannya terus melayaninya sampai akhir hayatnya.

Sahabat....Marah berasal dari sifat di dalam, dan siapa yang MENYERAH pada luapan rasa marah, ia pasti akan menderita. Kita harus mengatasi rasa marah dan menjaga agar jangan berbicara atau berbuat sesuatu dalam keadaan marah.

Rahayu
Disunting dari China Katha IV
Also posted http://www.facebook.com/home.php#!/pekak.sukawati?sk=notes
Tuesday, April 12, 2011 at 8:44pm

OBAT RASA TAKUT

Salam Kasih

Seorang ahli obat (shen sei) terkenal suatu waktu ditanya oleh seorang muridnya, "Apa obat paling mujarab bagi rasa takut?"

Si shen sei itu menjawab, "Cobalah berbuat sesuatu kebaikan dan kebajikan untuk orang lai."

Murid itu tidak puas dan meminta penjelasan yang lebih rinci tentang apa yang dimaksudkan oleh shen seinya.

"Engkau tidak bisa memiliki dua rangkaian pikiran yang bertentangan pada saat yang sama. Satu rangkaian pikiran selalu akan mendepak pergi yang satunya lagi. Jika pikiranmu dikuasai oleh keinginan yang tulus untuk berbuat baik, kebajikan_membantu orang lain, engkau tidak bisa merasa takut pada saat yang sama" kata shen sei menegaskan.

Salam Rahayu
~ I W Sudarma

TAK GENDONG

Salam Kasih
oleh: I W Sudarma

Seorang Rahib dan seorang muridnya baru saja datang dari melaksanakan dharmayatra dari sebuah tempat suci. Setibanya di pinggir sebuah sungai yang airnya mengalir deras mereka melihat seorang gadis yang sedang berusaha menyeberangi sungai itu, namun dari raut wajahnya tampak gadis itu sedang ketakutan dan kebingungan karena aliran air sungainya cukup deras.

Rahib dan muridnya mendekati gadis cantik itu, dan mereka menyapanya dengan ramah. "Nona, apa anda hendak menyeberang sungai ini?" Kata Rahib itu. "Ya, tuan. Hamba hendak pergi ke seberang, tetapi aliran sungai ini begitu deras, saya takut kalau-kalau saya terseret dan terbawa arus. Sudikah kiranya tuan membantu saya, agar saya bisa segera tiba di desa seberang sebelum hari menjadi gelap?" Pinta gadis itu kepada Sang Rahib.

"Baiklah nona!" Lalu Rahib itu menggendong si gadis dan menyeberangkannya dari sungai itu. Setibanya di seberang gadis itu mengucapkan terima kasih lalu mohon pamit untuk melanjutkan perjalanannya.

Tinggal Sang Rahib dan muridnya masih berada di tepian sungai itu.
"Guru, bukankah engkau orang suci yang sudah terbebas dari kemelekatan, engkau melaksanakan tapa selibat, lalu mengapa Guru menggendong seorang Gadis-bukankah itu melanggar aturan yang telah ditetapkan, tanya sang murid?"
Dengan senyum ramah Rahib itu menjawab: "benar anakku, seorang yang berselibat tentu tidak boleh mengikatkan diri pada obyek2 sensual. Apa yang saya lakukan tadi semata-mata untuk menolong gadis itu, dan menolong sesama yang berada dalam kesusahan adalah tindakan kebajikan yang utama. Setelah saya dapat menyeberangkannya dan yakin gadis itu selamat, saya telah melupakannya"

"Tapi engkau, sejak dari seberang tadi, hingga gadis itu sudah tidak ada di sinipun engkau masih menggendongnya dalam pikiranmu..! Bukankah tindakanmu itu jauh lebih terikat...? Tanya Sang Rahib"

Murid itu menjadi malu, atas kekeliruannya-dan kemudian meminta maaf kepada gurunya.

Sahabat....
Menggendong sesuatu yang tidak bai/buruk dalam pikiran sangatlah berbahaya
Semoga renungan ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi pertumbuhan kesadaran kita

Rahayu

INDAHNYA memiliki KESEMPATAN

Salam Kasih

Oleh: I Wayan Sudarma

"bakat" dapat menciptakan kesempatan-kesempatan,
Dan "hasrat" yang kuat bukan saja menciptakan kesempatan-kesempatan tetapi juga "bakat-bakat"

Untuk itu...
Bukalah mata sewaktu berjalan
Karena bisa saja kita akan bertemu dengan "kesempatan"
Walaupun kesempatan itu sendiri adalah "buta" seperti "anak kunci" yang tak bermata
Peganglah erat-erat, karena kesempatan datang dan pergi tanpa memberitahu

Karena sejatinya setiap manusia tidak dirancang untuk gagal,
Tetapi manusialah yang gagal merancangnya yang diakibatkan oleh menyia-nyiakan kesempatan tersebut.

Rahayu

LOVE

Salam Kasih

Love is beyond language.
When the heart finds a way, language is no longer a barrier.
Yet to realize love we need to remove the label of being unhappy from our hearts.
‘I am unhappy’ – We put and encourage this label on us.
And why do we do that?

Because of stress and conflicts that arise due to it.
We have to work to make each home free from stress.
But before that, we have to free ourselves of the conflicts that are happening inside our mind.
This is self-knowledge.

APA ITU MANTRA

Salam Kasih

Sehubungan dengan pengucapan mantra atau Mantra Yoga, apakah mantra itu sebenarnya?

Mantra merupakan sebuah kata atau kombinasi beberapa buah kata yang sangat kuat (ampuh), yang didengar oleh seorang bijak dan yang dapat membawa seseorang yang mengucapkannya, melintasi lautan kelahiran kembali. Inilah yang merupakan arti tertinggi dari istilah mantra.

Arti yang lebih rendah dari mantra, antara lain sebagai berikut: Mantra adalah rumusan gaib untuk melepaskan berbagai kesulitan atau untuk memenuhi bermacam-macam keinginan duniawi, tergantung pada motif pengucapan mantra tersebut.

Mantra merupakan sebuah jampi-jampi, yang apabila diucapkan dengan tekanan suara yang benar, menghasilkan sesutau akibat melalui daya kekuatan alam, devatā, atau deva-deva yang dimaksudkan dalam pengucapan mantra tersebut.

Mantra adalah sebuah kekuatan kata yang dapat dipergunakan untuk mewujudkan keinginan spiritual atau keinginan material, yang dapat dipergunakan demi kesejahteraan ataupun penghancuran diri seseorang. Mantra itu seperti energi atom, yaitu suatu tenaga yang bertindak sesuai dengan rasa Bhakti seseorang yang mempergunakannya.

Rahayu
~ I W Sudarma

STORM

Salam Kasih


How to free yourself from the grip of storms?
This is the only basic problem in this universe.
The first thing is to become aware of it and stop regretting it.
Like waves come and go, storms in your life too will subside.
No one storm can be there for ever.
One storm comes and subsides, another comes and subsides and it goes on.
As the storm subsides, you experience that inner cool, soft, delicate aspect of yourself.

In that space of calm, all the anxiety, fear, feverishness lose their grip on you and you become yourself again.
Love dawns.

MILIKILAH IMPIAN

Salam Kasih

Suatu hari ada seoarang muda yang bertemu dengan seorang tua bijaksana. Si anak muda bertanya, “Pak, sebagai seorang yang sudah kenyang dengan pengalaman tentunya Anda bisa menjawab semua pertanyaan saya.” “Apa yang ingin kau ketahui anak muda?” tanya Si orang tua. ”Saya ingin tahu, apa sebenarnya yang dinamakan impian sejati di dunia ini?” jawab Si anak muda.

Orang tua itu tidak menjawab pertanyaan Si anak, tetapi mengajaknya berjalan-jalan di tepi pantai. Sampai di satu sisi, kemudian meraka menuju ke tengah laut. Setelah sampai di tempat yang lumayan dalam, orang tua itu dengan tiba-tiba mendorong anak tersebut ke dalam air. Anak muda itu meronta, tapi orang tua itu tidak melepaskan pegangannya. Sampai kemudian anak muda itu dengan sekuat tenaga mendorong ke atas, dan bisa lepas dari cekalan orang tua tersebut.

”Hai apa yang barusan bapak lakukan? Bapak bisa membunuh saya,” tegur Si anak muda kepada orang tua itu. Orang tua tersebut tidak menjawab pertanyaan Si anak, malah balik bertanya, ”Apa yang paling kau inginkan saat kamu berada di dalam air tadi?” ”Udara, yang paling saya inginkan adalah udara, ”jawab Si anak muda.
”Mmm, bagaimana kalau saya tawarkan yang lain sebagai pengganti udara, misalnya mobil mewah, gadis cantik, atau umur panjang?” tanya Si orang tua lagi. ”Tidak...tidak ada yang bisa menggantikan udara. Walaupun seisi dunia ini diberikan kepada saya, tidak ada yang bisa menggantikan udara saat saya berada di dalam air.” jelas Si anak muda. ”Nah, kamu sudah menjawab pertanyaanmu sendiri.

Kalau kamu menginginkan sesuatu sebesar keinginanmu akan udara ketika berada di dalam air, itulah impian sejati.” kata Si orang tua dengan bijak.

Renungan
Apakah saat ini Anda mempunyai impian sejati? Banyak orang yang mengatakan impian mereka ini, atau itu, tapi sebagian besar yang mereka sebutkan adalah keinginan belaka, bukan impian. Keinginan sifatnya tidak mendesak. Kalau bisa dapat syukur, nggak dapat juga tidak apa-apa. Kalau bisa mobil BMW, kalau nggak Kijang juga nggak apa-apa.

Ada pula orang yang mempersepsikan impian dengan harapan. Keduanya mirip namun berbeda. Harapan lebih kepada sesuatu di masa depan yang terjadi dengan sendirinya atau atas hasil kerja orang lain. Campur tangan kita kecil sekali, atau bahkan tidak ada. Impian tidak seperti itu. Apapun yang terjadi, mau tidak mau, dengan perjuangan sekeras apapun impian itu harus terjadi.

Impian terbaik manusia adalah ketika berusia di bawah lima tahun. ”Saya mau jadi dokter, mau jadi pilot, dan yang lainnya” bukankah itu yang kerap dikatakan anak-anak Anda?
Sayangnya, begitu mereka menginjakkan kaki di bangku sekolah, mereka seperti ’diharamkan’ membuat kesalahan. Selain itu, mereka juga mulai diajarkan melihat realitas dunia dari sisi yang negatif.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika, seorang remaja hingga dia berusia 20 tahun, rata-rata akan menerima 20.000 macam kata ”NO”. Jangan nakal, jangan main air, jangan ke sana, jangan pergi, dan ribuan kata jangan yang lain. Memang tujuannya baik karena mengajarkan kepada kita agar dapat hidup dengan baik. Tapi karena terlampau seringnya kata ”NO” itu diterima, akan mempengaruhi pula alam bawah sadar manusia. Sehingga setiap kali kita memikirkan sesuatu yang baru, misalnya impian, yang pertama kali terlintas di benak kita adalah kata ”NO”.

Banyak juga orang saat ini apabila ditanya apa impiannya, mereka menjawab tidak tahu. Sungguh malang nasib orang tersebut, karena orang yang tidak mempunyai impian sebetulnya secara mental mereka sudah ’mati’. Mereka menganggap hidup adalah suatu nasib, sehingga sekeras apapun mereka bekerja atau setinggi apapun impiannya, namun apabila nasib tidak menghendaki mereka sukses, mereka tidak akan sukses. Atau ada pula tipe orang yang terjebak di dalam ’comfort zone’, di mana kehidupan mereka saat ini sudah nyaman, atau setidaknya berkecukupan. Mereka merasa tidak perlu membuat suatu impian yang lebih besar. Mereka mungkin akan berkata ”Ah, buat apa rumah besar? Bisa ngontrak saja sudah bagus”.

Ada pula orang yang sengaja tidak membuat impian, karena malu jika ditertawakan orang lain, dianggap norak, nggak tahu diri, atau bahkan gila. Sebenarnya bukan Anda yang norak, tapi karena hidup kita sudah terlalu penuh dikelilingi oleh orang-orang dengan pikiran negatif, yang ’tidak suka’ jika ada seseorang yang tadinya setingkat dengan mereka, lalu mau pergi ke tingkat yang lebih tinggi. Mereka akan berusaha dengan ejekan, sindiran, dan usaha lainnya agar Anda tetap ’selevel’ dengannya. Kalau Anda ingin membuktikan, coba besok pagi di kantor, katakan kepada rekan-rekan Anda, ”Saya punya impian untuk jadi orang sukses, untuk membawa saya dan keluarga saya ke tingkat yang lebih baik”. Lalu coba lihat berapa banyak yang menertawakan Anda? Dan coba lihat pula berapa orang yang mendukung Anda. Mungkin hampir tidak ada yang mendukung Anda. Masih maukah Anda meraih impian tersebut, setelah Anda ditertawakan?

Harus yakin jikalau saat ini kita masih mampu menciptakan impian-impian tersebut, asalkan kita mau menghilangkan segala penghalang (rasa tidak percaya diri, ragu-ragu, mider, dan sebagainya) di dalam benak kita. Cobalah untuk berpikir bebas, seperti anak berusia lima tahun. Jangan hiraukan apa yang dikatakan orang tentang impian Anda, tapi berusahalah agar impian itu tercapai.

Memang benar, kita tidak akan bisa mencapai semua impian kita. Tapi tanpa punya impian, Anda tidak akan meraih apa-apa. Ciptakan impian, lakukan kerjanya, dan raih hasilnya. Jika engkau ragu hasilnya meragukan, Jika engkau setengah hati hasilnyapun hanya sebagian, Jika engkau yakin sekuat tenaga seluruh impianmu akan kau raih...yakinlah...!

Salam Rahayu
~ I Wayan Sudarma
Disunting dari Berebut Kerja Berebut Sorga

Saya Ingin Damai

Oleh: I Wayan Sudarma

Om Swastyastu

'Saya ingin damai.' Bagaimana caranya? Dari ketiga kata ini sebenarnya kita telah diberi suatu rumus bagaimana mewujudkan kedamaian dalam diri sendiri.

Ada kata ‘Saya’, ada kata ‘Ingin’, dan ada kata ‘Damai’.



Pertama pangkaslah kata SAYA yaitu keakuan atau ego. Adakah di antara kita yang merasa paling cantik atau paling ganteng? Adakah yang merasa paling kaya? Adakah yang merasa paling pandai? Adakah yang merasa paling berjasa dalam sesuatu, meskipun memang benar kita itu berjasa? Dan kita selalu beranggapan bahwa ini karena saya, itu karena saya? Perasaan-perasaan seperti itulah yang disebut dengan keakuan, dan itu harus seluruhnya dibuang jauh-jauh.

Yang kedua yaitu kendalikan keINGINanmu, manusia tentu punya keinginan dan keinginan timbul karena pikiran. Saya juga yakin bahwa para kita sering berpikir yang buruk meskipun juga pernah berpikir yang benar. Dengan mengendalikan pikiran terlebih dahulu maka keinginan pun dapat dikendalikan. Bagaimana mengendalikan pikiran?

Dahulu kala hiduplah seorang yang bernama Aladin, ketika dia menggali tanah dia menemukan sebuah guci tua, dibersihkannya guci dan alangkah senangnya Aladin karena guci terbuat dari emas. Saat dia mengamati guci itu terkejutlah dia karena muncul asap tebal dari dalam guci. Asap itu membentuk sesosok mahluk yang besar, dan berkatalah mahluk itu kepada Aladin. “ Terima kasih Tuan telah membebaskan hamba dari dalam guci ini yang telah memenjarakan hamba selama ratusan tahun, sebagai imbalannya hamba akan memenuhi segala keinginan Tuan tetapi dengan persyaratan apabila sekali saja Tuan tidak memanfaatkan hamba maka Tuan sendiri yang akan saya makan”. Aladin sangat senang tetapi juga takut karena raksasa itu bisa saja memakan dirinya sendiri apabila ia tidak memanfaatkannya sekali saja. “Saya ingin rumah yang indah dan besar” begitulah pinta Aladin. Lalu raksasa itu menjentikan jari tangan dan terciptalah rumah yang besar dan indah. “ Saya minta agar rumah itu dikelilingi oleh kolam yang indah dan mengagumkan”.

Dalam sekejab mata pun terwujudlah itu oleh raksasa itu. Aladin sangat heran, dia pikir raksasa itu akan menghabiskan waktu berbulan – bulan untuk membuat itu semua. Ia sempat berhenti meminta kepada raksasa itu dan berkatalah raksasa itu, ‘Tuan minta apalagi karena kalau tidak ada Tuan akan saya makan”. Aladin sangat takut kemudian ia berpikir sejenak dan ia berhasil mendapatkan suatu ide yang cemerlang untuk membuat raksasa itu tetap sibuk agar dirinya tidak dimakan. ‘Hai raksasa, aku ingin kau membuat tiang yang tinggi dan besar’, begitu kata Aladin. Raksasa itupun kemudian beraksi dan terwujudlah tiang itu. ‘Sekarang panjatlah tiang itu sampai ke ujung atas dan apabila sudah sampai di atas turunlah, ketika sampai di bawah naik kembali dan begitu seterusnya jangan berhenti sebelum aku perintahkan untuk berhenti’, begitulah Aladin meminta. Raksasa itu pun menuruti Aladin dan bebaslah Aladin dari rasa takut akan dimakan raksasa itu dan dia pun bisa hidup dengan damai.

Dari cerita tadi raksasa itu identik dengan pikiran dan tiang itu identik dengan napas. Kita punya gambaran apa dari cerita ini? Itulah meditasi yaitu selalu mengarahkan pikiran kita pada napas. Dan inilah salah satu cara mengendalikan keinginan.

Apabila ego sudah dibuang jauh-jauh dan keinginan sudah bisa dikendalikan maka keDAMAIan dalam diri sendiri pun bisa diwujudkan.

Semoga bisa menjadi bahan renungan pribadi masing-masing.

Om Shantih Shantih Shantih Om.

Tuesday, April 12, 2011

BAHASA JEPANG

Salam Kasih

BADRUL, bocah delapan tahun, murid kelas 2 SD, baru saja meraih sebuah medali sebagai pembaca terbaik di kelasnya. Ia terbuai dengan kemenangannya, Badrul mulai menyombongkan diri di depan pembantunya. "Bibi lihat, saya saja yang masih delapan tahun sudah bisa menjadi pembaca terbaik, masa bibi yang sudah tua tidak bisa membaca?"


Badrul mengambil buku dan memberikannya kepada bibi. "Nak, saya tidak bisa membaca!"

Sahabat......
Kata orang, sombong itu seperti burung merak, yang suka memamerkan keindahan bulunya. Demikian pula Badrul....kemudian bergegas ke ruang kerja ayahnya, dan memamerkan kemenangannya dan tentu kesombongannya. "Ayah, masak bibi yang sudah tua nggak bisa membaca? Aku ingin tahu seperti apa sih perasaannya melihat buku tapi tidak bisa membacanya?"

Tanpa komentar ayahnya langsung mengambil sebuah buku berbahasa Jepang dari rak dan menyerahkan kepada anaknya. "Baca...!!" Katanya.

Badrul yang sombong jadi gelagapan. Kata ayahnya,"Perasaan bibi seperti perasaan kamu barusan!"

Sejak hari itu Badrul tidak lagi menyombongkan diri. Saat mau sombong ia selalu ingat, dia tidak bisa membaca Jepang yang tercetak hutuf Hiragana,Katagana,dan Kanji.

Sahabat.....
Cerita pendek ini mengajak kita untuk selalu sadar bahwa "keangkuhan,kesombongan, dan kemabukan merupakan LUBANG yang setiap saat akan menggembosi kebijaksanaan yang kita bangun dengan tidak mudah. Miliki kelebihan bukan berarti kita bebas memperlakukan orang lain secara semena-mena.

Teringat dengan penggalan lagu Bali semasa kecil yang selalu dilantunkan oleh Ibu saya...:
Cening-cening-cening sayang
Disubane cening bisa
Bisan cening eda anggona
Meririhin anak buta teken sastra

(Anak-anak yang tersayang
Jikalau kamu sudah bisa/punya pengetahuan
Kebisaan/pengetahaun Ananda itu
Jangan dipakai untuk mengolok-olok orang yang buta pengetahuan)

Semoga menjadi renungan kita semua

Rahayu
~ I Wayan Sudarma

Ketidaksabaran

Salam Kasih


Sahabat Semua...Ingatlah selalu bahwasanya "Ketidaksabaran" akan membuahkan "Kebosanan dan Putus Asa"~ Nafsu adalah PEMICU ketidaksabaran, sehingga Nafsulah yang menjadi KUNCI KHUSUS untuk membuka dan menutup gerbang Neraka bagi kita.!!

Rahayu
~ I Wayan Sudarma

ALAT TUHAN

Salam Kasih


...Perlu diingat bahwa semua yang ada di alam semesta ini adalah milik Tuhan, sehingga tak pantas untuk memelihara kesombongan dan  keangkuhan ~»

Dengan  demikian jika kita dapat berbuat kebajikan segera lupakan setelahnya; namun ketika kita menerima kebajikan ingatlah selalu, memposisikan diri hanya sebagai alat oleh Tuhan untuk berbuat kebajikan, seperti seruling di tangan Krshna..."

Rahayu
~ I W Sudarma

LULUH DALAM DOA & PEMUJAAN ~

Salam Kasih

“Benamkanlah kesedihanmu dalam doa dan pujastuti pada keagungan namaNya, sehingga kasih sayangNya memandikanmu. Jika belum dapat merasakan kasih sayangNya, dapatkanlah dalam diri pribadimu dengan cara menentramkan hatimu. Atma sebagai percikan api suciNya yang ada dalam dirimu , akan selalu menyinari badan dengan kasih sayang melalui Atma jyotir (Cahaya Illahi).”

Rahayu
~ I W Sudarma

LIST KETERBATASAN DIRI

Salam Kasih

Kita harus mengakui dengan jujur bahwa diri kita banyak kekurangan,kelemahan dan kotoran-kotoran adat kebiasaan lain yang berjumlah ribuan... untuk kita halau dari dalam diri kita, demi mendapatkanhal-hal yang jauh lebih baik.

Dalam perjalanan spiritual, kita harus lebih mementingkan pengelihatan
kekurangan, kelemahan atau keburukan diri sendiri terlebih dahulu
dibanding dengan kebaikan yang kita miliki, sebab kita harus
memperbaiki dan membentuk diri kita dan bukan menyanjung diri.

Penyanjungan diri cendrung mengantarkan kita untuk melupakan atau
melewatkan kesempatan indah untuk memperbaiki dan menyempurnakan diri.
Itu berarti... kita telah gagal sekian langkah...

Mengapa kita perlu menyadari kekurangan, kelemahan dan kelebihan kita secara jujur? Ya mengapa???

Karena kita perlu memajukan diri kita, kita perlu mengikis
kekurangan-kekurang an yang ada dalam diri kita..., bahwa kita harus
membuang kotoran-kotoran yang telah melekat kuat dalam diri kita, yang
secara keliru sering kita anggap sebagai harta karun, harta warisan
atau sebagai intan permata yang kita tidak mau melepaskannya begitu
saja.

Salam Rahayu
Kiriman dari Prabhu Darmayasa

I AM THANKFUL

Salam Kasih
oleh: I Wayan Sudarma

Oh...Anak-Ku tersayang,
Apakah engkau pikir Aku menuntutmu soal waktu untuk berdoa?
Atau kamu harus mengucapkan doamu sambil berdiri atau sambil berlutut?

Ketahuilah....!!
Aku tidak peduli, bagaimana cara atau sikap tubuhmu saat berdoa
Atau tempat berdoa yang engkau pilih
Jika ingin menghormati dan memuja-Ku sambil berlutut.....itu baik
Tetapi yang terpenting ....
Bukalah hatimu..!
Bukalah jiwamu kepada-Ku..!
Aku tidak punya aturan-aturan lain..!

Katakan apa yang ada di dalam hatimu...
Ceritakan apa apa yang kamu cari...
Kemukakan kesedihanmu...
Dan semua hal yang membuatmu lemah dan tidak berdaya..!

Bicaralah kepada-Ku secara pribadi apa yang menjadi hal terpenting bagimu
Aku tahu perbuatan-perbuatan baik-burukmu
Jadi tidak perlu menyombongkan diri

Anak-Ku.....
Kamu tidak perlu pelajaran khusus
Bicara saja kepada-Ku tiap engkau mau
Ceritakan apa saja yang engkau inginkan

Anak-Ku.....sayang....
Setiap orang mampu berdoa

Rahayu
(Dialog Seorang Pendoa dengan Tuhannya)

Damainya Tersenyum

Salam Kasih

Bila Setiap Saat Kita Melakukan Kebajikan, Makan Setiap Hari Merupakan Hari Terbaik Bagi Kita. Dengan Niat Baik & Pikiran Positif, Setiap Waktu & Tempat Dimanapun Menjadi Baik

Rahayu
~ I Wayan Sudarma

Indahnya Senyum~

Salam Kasih

Semasih ada kesempatan berarti masih ada harapan, jangan pernah menyerah-teruslah berusaha, jangan lupa berdoa dan selalulah waspada...!! Yakinlah bahwa Senyum indahmu yg tulus hari ini akan membawa semangat baru bagi kehidupanmu....

~ Rahayu semuanya

KOLAM BENING ITU BERNAMA RENDAH HATI.....

Salam Kasih

“Bangunlah kolam rendah hatimu, agar air kasih sayang akan segera mendatangimu. Janganlah engkau mencoba membuat kolam tinggi hati, kalu mengharap air kasih sayang orang dari orang lain. Berhentilah mengeluh dan menangis, karena keluhan dan tangisanmu tak akan dapat merubah dirimu menjadi lebih agung dan mulia.”

Rahayu
Jro Mangku Danu (I W Sudarma)

DOA LOMBA KELERENG

Salam Kasih
Menjelang perayaan Hut Kemerdekaan RI, maka pengurus mengadakan berbagai kegiatan-salah satunya adalah lomba lari kelereng bagi anak-anak. Tersebutlah empat anak melaju ke final. Tiga anak didampingi orang tuanya dan mendapat dukungan dari para suporter mereka. Orang tua mereka sibuk memberikan arahan, wejangan, nasihat,perintah, trik supaya bisa menang di ajang lomba bergengsi itu. Pokoknya ketiganya difavoritkan menjadi juara. Bahkan sesama orang tua sudah saling perang dingin, dan menjanjikan hadiah-hadiah menarik jika anak mereka bisa menjadi pemenang.
Hanya Darma, peserta keempat yang sejak tadi diam saja, tidak banyak gerak. Maklum Darma tidak ditemani orang tuanya karena mesti ke pasar menjadi tukang suwun (kuli jinjing). Panitia segera mengumumkan bahwa lomba segera akan dimulai, dan memerintahkan keempat peserta untuk bersiap di garis start. Sebelum pluit ditiup, Darma maju sebentar dan minta waktu untuk berdoa sejenak.

Setelah pluit berbunyi...priiiiit...empat bocah melesat. Satu peserta tumbang karena kakinya tersandung sendiri. Satu lagi menyusul karena berjalan miring sehingga keluar lintasan dan bruukkkk....jatuh. Tinggal dua anak. Darma dan peserta lainnya. Yang terakhir ini hampir mencapai garis finish jika saja tidak membuat kesalahan fatal; ia menoleh ke belakang dan kelereng pun jatuh. Tinggal Darma si pendiam yang berjalan santai menginjak garis finish.

Semua bersorak. Saat pembagian piala, seorang panitia bertanya kepada Darma, "Darma kamu tadi berdoa kepada Tuhan supaya kamu menang kan?"

"Bukan Bu, saya tadi tidak berdoa seperti itu," jawab Darma. Panitia tertegun. Masih tak percaya, "Kalau begitu kamu berdoa semoga teman-temanmu kalah. Iya kan?"

Darma menggeleng. Lalu berkata, "Kata ibuku tidak baik berdoa untuk kekalahan teman sendiri. Tadi itu aku hanya berdoa, "Ya Tuhan, aku mohon kepada-Mu supaya aku tidak menangis jika aku kalah."
Semua hadirin terdiam mendengar itu. Lalu terdengarlah gemuruh tepuk tangan. Tapi Darma tidak tahu apa yang mereka soraki....kemenangannya atau doa tadi?

Salam Rahayu _/|\_  
I Wayan Sudarma

Dalam HENING Semua Menjadi Jelas

Salam Kasih
Oleh: I Wayan Sudarma

Seorang buruh pabrik kayu lapis sedang bekerja membelah kayu, yang secara tidak sengaja jam tangannya terlepas dan terjatuh lalu terbenam di antara tingginya tumpukan serbuk kayu.

Buruh itu menjadi gelisah mengingat jam tangan tersebut merupakan hadiah dari kekasihnya dan telah ia pakai cukup lama. Tentunya ia sangat mencintai jam tangan pemberian tersebut, sehingga ia berusaha sedapat mungkin utk menemukan kembali jam tangannya

Dengan perasaan bersalah ia membongkar tumpukkan serbuk kayu itu dan dengan dibantu teman-teman pekerja lainnya juga mereka terus berusaha mencari jam tangan tersebut-namun sia sia saja, jam tangan kesayangannya itu tetap tidak berhasil ditemukan.

Hingga siang hari mereka belum juga berhasil menemukannya, dengan perasaan lesu akhirnya mereka berhenti mencarinya dan meninggalkan tempat itu untuk istirahat siang. Tanpa disadari ternyata ada seorang anak kecil yang memperhatikan tingkah polah buruh dan pekerja lainnya yang sejak tadi pagi mencari jam tangan yang hilang. Lalu ia mendekati tumpukkan serbuk kayu tersebut. Ia menjongkok, diam untuk beberapa saat.

Tak lama berselang ia telah menemukan kembali jam tangan kesayangan buruh kayu tersebut. Kemudian ia memberitahukan kepada pemiliknya, tentu saja buruh kayu itu amat gembira. Namun ia juga heran, bagaimana ia berhasil menemukan jam itu, karena sebelumnya banyak orang telah membongkar tumpukkan serbut tersebut namun sia-sia. Tapi anak itu cuma seorang diri saja, dan berhasil menemukan jam tangan itu.

Dengan penuh penasaran buruh kayu itu bertanya: "Bagaimana caranya engkau mencari dan menemukan jam tangan ini?"

"Saya hanya duduk secara tenang di lantai. Dalam KEHENINGAN itu saya bisa mendengar bunyi tik-tak, tik-tak. Dengan itu saya tahu di mana jam tangan itu berada," Jawab anak itu.

Sahabat....saat hati gundah, tidak tenang...pikiran menjadi tidak fokus, hati menjadi gelisah...akibatnya sensitivitas kita menjadi menurun-darinya akan sulit bagi kita untuk menemukan apa yang kita cari. Namun melalui keheningan kita akan dapat mencapai hal-hal yang luar biasa.

Salam Hening dari Pinggir Jalan

HIDUP ADALAH PROSES BELAJAR DAN BERJUANG TANPA BATAS

Salam Kasih

Sebuah sukses lahir bukan karena kebetulan atau keberuntungan semata.
Sebuah sukses terwujud karena diikhtiarkan melalui target yang jelas, perencanaan yang matang, keyakinan, kerja keras, keuletan dan niat baik.
Sukses adalah suatu perjalanan dari berdasar peta “SUKSES” yang Anda rencanakan sendiri.

Rahayu

Suka merasa iri kepada orang lain...??

Salam Kasih

oleh: I Wayan Sudarma

Merasa iri kepada orang lain adalah kuburan dan penjara bagi diri kita sendiri. Orang yang penuh dengan iri, tulangnya mengalami kerusakan. Karena penyakitnya berada didalam tulang maka tidak segera terlihat diluar.

Orang yang merasa iri kepada orang lain, dirinya sedang dilanda racun yang merusak diri sendiri. Maka tidak usah merasa iri kepada orang lain.

Salam Rahayu

Hati yang sempit dan suka mendendam

Salam Kasih

oleh: I Wayan Sudarma

Orang yang pada saat diperlakukan dengan baik tidak apa-apa, tetapi kesalahan kita yang sedikit saja akan terus menerus diingat, adalah orang yang kurang stabil jiwanya.

Dendam yang tidak kau buang dari hatimu akan membuat dirimu tidak mempunyai sejahtera. Hati yang sempit, yang tidak mudah melupakan kesalahan dan kekurangan orang lain akan selalu mengikat dirimu dan membuatmu tidak mempunyai dada yang lapang dan tidak bisa menikmati sejahtera yang sungguh-sungguh.

Kita perlu belajar untuk selalu mengingat segala kebaikkan orang dan melupakan semua kejelekan orang lain. Ini memang tidak mudah tapi disitulah letak rahasia untuk melepaskan diri dari kesukaran dan dari hati yang tidak beres.

Jangan banyak mengingat kekurangan orang lain. Kewajibanmu adalah sebelum datang menasehatinya, coba doakan di dengan sungguh-sungguh, barulah nasehatmu berkuasa. Barang siapa hanya mengkritik tanpa mendoakan, dia tidak berkuasa menghormati orang lain.

Rahayu

SOPO

Salam Kasih

Sopo nandur bakal ngundhuh
Sopo nggawe bakal ngganggo
Sopo utang bakal mbalekake
Sopo salah bakal seleh
Sopo dumeh bakal keweleh
Sopo curang bakal keplanggrang
Sopo ngawur bakal kojur
Sopo cidro bakal ciloko
Sop adigung bakal kacemplung

Siapa yang menanam akan memetik hasilnya
Siapa yang berbuat akan memakai
Siapa yang utang akan mengembalikan
Siapa berbuat salah akan dipersalahkan
Siapa yang mentang-mentang akan ketahuan
Siapa yang curang akan berantakan
Siapa yang sembarangan akan rugi
Siapa yang ingkar akan celaka
Siapa yang sombong akan jatuh

Sahabat semua....
Demikian juga dengan manusia kadang-kadang suka kurang bersabar,
Inginnya segera mungkin (instan)
Maka suka 'mentang-mentang'.....

Semoga Rahayu dengan pengeling-eling ini
~ I Wayan Sudarma.

Luan-Teben (Hulu-Muara): Konsep Harmoni menurut Hindu

Salam Kasih
Om Swastyastu

Konsepsi kehidupan dalam ajaran agama Hindu pada dasarnya bersumber dari filosofis religi kosmos, yang memandang manusia dan alam sebagai sesuatu kesatuan yang terdiri dari unsur-unsur yang sama. Konsep Rwa Bhinneda yang merupakan bentuk hubungan antara makro kosmos (bhuana agung) atau alam semesta dan mikro kosmos (bhuana alit) atau badan kasar manusia sebagai dua unsur yang berbeda dan selalu ada, di mana satu sama lain saling mempengaruhi. Kosmos selalu mengalami proses terus menerus sebagai akibat dari ketidakseimbangan kondisi. Proses ini mengandung dimensi waktu yang disebut konsep Tri Masa (Atita/masa lalu, Nagata/masa kini dan Wartamana/masa depan) serta konsep Nemu Gelang (proses kembali ke asal namun dalam kedudukan yang lebih tinggi).

Untuk mempertahankan keseimbangannya, makro kosmos dan mikro kosmos diatur melalui yang disebut Panca Maha Butha: apah, teja, bayu, akhasa, pertiwi (cairan, sinar matahari, udara dan zat padat). Dengan demikian kondisi setempat, iklim, fisik dan lingkungan dan sosial budaya sangat dipertimbangkan sebagai dasar penataan lingkungan (desa, kala, patra).

Dalam kehidupan sehari-hari filosofi bhuana agung dan bhuana alit yang selaras melahirkan aspek kehidupan berupa konsepsi-konsepsi. Konsepsi tersebut meliputi konsepsi Tri Hita Karana yang mengatur keseimbangan antara manusia dengan lingkungannya. Tri Hita Karana, bila duraikan secara harfiah Tri berarti tiga, Hita berarti Kemakmuran, baik, gembira, senang, lestari atau kehidupan, dan Karana berarti sebab musabab atau sumber sebab. Dengan demikian Tri Hita Karana mempunyai arti tiga sebab atau unsur yang menjadikan kehidupan (kebaikan), yaitu: 1) Atma (zat penghidup, jiwa atau roh), 2) Prana (tenaga), dan 3). Angga (jasad/fisik).

Selanjutnya Konsepsi Tri Hita Karana yang mengatur keseimbangan atau keharmonisan manusia dengan lingkungannya, tersusun dalam konsep Tri Angga. Tri Angga secara harfiah dapat diartikan Tri sebagai tiga dan Angga sebagai badan. Konsepsi Tri Angga ini menekankan pada tiga nilai fisik, yaitu Utama Angga/sakral, Madya Angga/netral, dan Nista Angga/profan. Konsepsi ini memberi arah tata nilai secara vertikal. Disamping itu konsepsi Tri Angga di dalamnya juga meliputi tata nilai yang berkaitan dengan orientasi yang disebut Luan-Teben yang menjadi pedoman tata nilai di dalam mencapai penyelarasan antara bhuana agung dan bhuana alit.

Luan-Teben memiliki orientasi antara lain:

1) berdasarkan sumbu bumi, yaitu kaja-kelod (gunung dan laut),

2 arah tinggi-rendah (tegeh dan lebah),

3) berdasarkan sumbu Matahari, yaitu: Timur-Barat (Matahari terbit dan terbenam).

Tata nilai berdasarkan sumbu bumi (kaja/gunung – kelod/laut) memberikan nilai utama pada arah kaja (gunung) dan nista pada arah kelod (laut), sedangkan pada sumbu matahari, nilai utama pada arah matahari terbit dan nista pada arah matahari terbenam. Ketika kedua sistem tata nilai ini digabungkan maka secara imajiner akan terbentuk pola Sanga Mandala yang membagi ruang menjadi sembilan segmen.

Sedangkan sifat kosmos atau alam yang disimbolkan dengan huruf suci Panca Brahma. Filosofi inilah yang kemudian melahirkan konsep Catus Patha, yang memberi pengertian bertemunya pengaruh yang datang dari empat arah mata angin (Timur, Selatan, Barat dan Utara). Jika konsep Catus Patha digabung dengan Panca Aksara maka akan melahirkan konsep Dasa Aksara. Filosofi ini kemudian menjiwai konsep Astha Dala (delapan penjuru mata angin) dengan satu inti di tengah, yang akhirnya melahirkan konsep Dewata Nawa Sangha.Konsep ini merupakan kristalisasi filosofi yang menggambarkan pengendalian ketertiban proses keseimbangan alam, mempengaruhi seluruh kehidupan masyarakat dan sebagai jiwa dalam perencanaan fisik/tata ruang yang telah melahirkan konsep Nawa Sangha (sembilan pengendali).

Sifat kosmos yang mengundung utpati, shiti dan pralina (dicipta, dipelihara dan dilebur) dalam konteks proses alam juga memberikan arti simbolis sebagai terbitnya matahari (Timur/utpati), teriknya matahari (tengah/shriti) dan terbenamnya matahari (Barat/pralina). Hal tersebut yang digabungkan dengan konsep Tri Angga yang mewujudkan konsep tata ruang Bali, yang disebut Sanga Mandala (sembilan zona).

Secara konseptual tata ruang tradisional Bali didasarkan pada nilai yang dibentuk oleh 3 (tiga) sumbu, yaitu:

1. Sumbu kosmos: bhur loka (bumi), bhuah loka (angkasa) dan swah loka (sorga).

2. Sumbu religi/ritual: kangin-kauh (arah terbit dan terbenamnya matahari).

3. Sumbu natural/bumi: kaja-kelod (arah gunung dan laut).

Demikian sekilas konsep Luan-Teben ini hingga kini dijadikan acuan oleh umat Hindu dalam menata hidup dan kehidupannya baik kaitannya dengan kehidupan spiritual, sosial dan bermasyarakat. semoga bermanfaat bagi kita semua

Om Santih Santih Santih Om

Sumber Bacaan: Lontar Asta Kosala-Kosali, Lontar Asta Bhumi, Lontar Wiswakarma Tattwa.
Original teks written by: Shri Danu Dharma Patapan,
Source: www.dharmavada.wordpress.com
Saturday, April 2, 2011 at 1:27am

THE GREATEST GIFT

Salam Kasih
Dear brothers & siters

A man came to God’s house. God said to him: ‘Ask for a gift.’ The man replied: ‘ I ask fot that gift which you think is most beneficial for a human being.

’ God replied: ‘ I cannot impose a gift on a being who is inferior to me. You must choose a gift for yourself.

’ The man said: ‘Then I shall not have a gift.’But God did not leave the path of truth, because he is truth.

He thus said to the man: ‘Look upon me, and know me. To know me is the greatest gift that a human being can have. When people know me, nothing-not even their own sins-can truly harm them.

’God continued: ‘ I am the breath of life, and the consciouness of life. Worship me as life and immortality. When you speak, let life speak; when you see, let life see; when you hear, let life hear; when you think, let life think; when you breathe, let life breathe.’

Inspirated from: Kaushitaki Upanisad 3: 1; 2
Also posted in Facebook by Goes De on Monday, March 28, 2011 at 1:46pm

HANYA UNTUMU

Salam Kasih

Adakah, waktu yang tak terbatas.
Untukku, merasa bahagia

Saat-saat aku jatuh cinta.
Saat kuterbang jauh ke sana
Selalu denganmu… kasihku selamanya
Selalu denganmu… cintaku bersama

Kaulah matahari dalam hidupku.
Dan kaulah cahaya bulan di malamku
Hadirmu selalu akan kutunggu.
Cintamu selalu akan kurindu.

Selalu denganmu kasihku selamanya
Selalu denganmu cintaku bersama

Tahukah kau diriku.
Tak sanggup hidup bila kau jauh dariku

Kuingin, dipelukmu selalu
Hadirmu selalu akan kutunggu.
Cintamu selalu akan kurindu.
Dan tiada lagi batas ruang waktu
Tahukah kau diriku
Tak sanggup hidup
Bila kau jauh dariku

Oh Tuhan tetapkan rasa cintaku ini hanya untukmu
Selalu setia selama-lamanya.

karya: I Wayan Sudarma


RENUNGAN PURNAMA KADASA

Salam Kasih
Salam Kasih

Landasan Sastra Hari Suci Purnama
Sungguh merupakan suatu keberuntungan bahwasanya umat Hindu banyak mempunyai hari-hari suci dan tempat-tempat suci. Hal ini menandakan bahwa potensi untuk memuja ke arah perbaikan karakter dan budi pekerti selalu ada. Karena tempat-tempat suci lebih banyak mengandung energi vibrasi kebaikan, aura kedamaian dan ketenangan. Jika hati dan pikiran sedang sumpek atau diliputi oleh angkara murka maka seseorang dianjurkan untuk mengunjungi tempat-tempat suci tersebut.

Purnama merupakan hari suci bagi umat Hindu, yang harus disucikan dan dirayakan untuk memohon waranugraha dari Hyang Widhi. Pada hari Purnama adalah payogaan Sanghyang Chandra sementara pada hari Tilem adalah payogaan Sanghyang Surya. Kedua-duanya sebagai kekuatan dan sinar suci Hyang Widhi dalam manifestasiNya berfungsi sebagai pelebur segala mala (kekotoran) yang ada di dunia. Di dalam Sundarigama, ada disebutkan sebagai berikut :
“Muah ana we utama parersikan nira Sanghyang Rwa Bhineda, makadi, sanghyang surya candra, atita tunggal we ika Purnama mwang Tilem. Yan Purnama Sanghyang Wulan ayoga, yan ring Tilem Sanghyang Surya ayoga ring sumana ika, para purahita kabeh tekeng wang sakawangannga sayogya ahening-hening jnana, ngaturang wangi-wangi, canang biasa ring sarwa Dewa pala keuannya rin Sanggar, Parhyangan, matirtha gocara puspa wangi”.
Ada hari-hari yang utama penyelenggaraan upacara persembahyangan yang sejak dahulu sama nilai keutamaannya yaitu pada hari Purnama dan Tilem. Pada hari Purnama, bertepatan dengan Sanghyang Candra beryoga dan pada hari Tilem, bertepatan dengan saat Sanghyang Surya beryoga memohonkan keselamatan dunia kehadapan Hyang Widhi Wasa. Pada hari suci yang demikian itu sudah seyogyanya para rohaniawan dan semua umat manusia menyucikan dirinya lahir bathin dengan melakukan upacara persembahyangan di Sanggar-sanggar atau Parhyangan-parhyangan dan menghaturkan yadnya kehadapan Hyang Widhi.

Lebih lanjut, di dalam Slokantara disebutkan juga sebagai berikut :
"Kalingannya, yan Purnama Tilem kala Sang Sadhujana menghanaken punyadhana tunggal mulih sepuluh ika de Bhatara”.
Bila pada hari Purnama atau Tilem umat manusia menghaturkan upakara yadnya dan persembahyangan kehadapan Hyang Widhi, dari nilai satu aturan (bhakti) yang dipersembahkan itu akan mendapat imbalan anugrah bernilai sepuluh dari Hyang Widhi.

Demikianlah hari Purnama itu yang merupakan hari suci yang harus dirayakan oleh umat Hindu untuk memohon waranugra berupa keselamatan dan kesucian lahir bathin. Pada hari Purnama hendaknya mengadakan upacara-upacara persembahyangan dengan rangkaiannya berupa upakara yadnya sebagai salah satu aspek daripada pengamalan ajaran agama.

Hari Purnama jatuh setiap bulan penuh (Sukla Paksa), sedangkan Tilem jatuh setiap bulan mati (Krsna Paksa). Baik Purnama maupun Tilem datangnya setiap 30 atau 29 hari sekali.

Sarana Pemujaan:
Pada waktu melakukan pemujaan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, pada setiap hari Purnama umat dapat mempersembahkan upakara berupa: daun, bunga, buah dan air yang ditata sedemikian rupa menjadi sebuah sesaji atau banten , dan atau juga dengan mempersembahkan canang sari yang merupakan simbol mempersembahkan karma wasana dalam bentuk pikiran, kata-kata dan berbagai jenis perbuatan kehadapanNya baik itu pada kehidupan yang terdahulu, sekarang maupun yang akan datang.

Persembahan upakara ini tentu harus dilandasi dengan perasaan kasih yang tulus, sebagai wujud bhakti kepadaNya. Perbedaan dalam hal bentuk sesajen atau banten, sesungguhnya hanyalah kulit luarnya saja, namun makna yang terkandung didalamnya tetap sama. Perbedaan bentuk sesajen atau banten di tiap-tiap daerah tentu tidak bisa lepas dari konsep Desa, Kala, Patra. Yang terpenting adalah jangan sampai menyia-nyiakan kesempatan pada saat Purnama untuk melakukan pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Sang Hyang Chandra, dengan bhakti yang mendalam, dengan hati penuh kelembutan, kewaspadaan, dan kewaskitaan. Senantiasa eling dan waspada, sehingga tidak terpengaruh oleh nafsu-nafsu jahat dalam diri dengan cara sujud dan bhakti kepadaNya. Jika seseorang sudah dipenuhi dengan kebhaktian yang tulus maka nafsu-nafsu jahat akan sulit mempengaruhinya.

Purnama memberi kesempatan seluas-luasnya pada umat manusia untuk melakukan ritual pemujaan. Pengendalian diri dan pendidikan budi pekerti. Hendaknya hari suci purnama betul-betul dimanfaatkan untuk memupuk nilai-nilai keimanan dalam diri setiap orang, dan orang yang berilmu pengetahuan hendaknya seperti Bulan Purnama memberi kesejukan dan penerangan bagi semuanya.

Purnama hari yang identik dengan kesucian, keharmonisan, kegembiraan. Bulatkan tekad dan niat untuk selalu berada di jalan yang lurus, percaya diri bahwa Sang Hyang Widhi Wasa akan senantiasa membimbing umatNya menuju ke alam yang Sunyata, alam yang tidak ada konflik , alam kebebasan , alam kebahagiaan Illahi.

Pastikan Beliau senantiasa hadir di tengah-tengah pemujaNya. Lakukan pemujaan dengan setulus-tulusnya. Dia yang dipuja turut memuja, memberkati dengan rahmatNya, dengan senyum manisnya dengan kasih sayangNya. Dia yang tulus, meluluskan permohonannya dengan karunia dan kebijaksanaannya. Dia yang berbhakti, terberkati dengan karunia yang berlimpah. Dia yang menghibur, terhibur dengan alunan musik surgawi dan kedamaian. Dia yang mempersembahkan kidung perdamaian, memperoleh anugerah Shanti di hatinya, dan kasih sayang yang tulus.

Salam Rahayu
Also posted in Facebook and http://www.cyberdharma.net by Goes De on Saturday, March 19, 2011 at 1:24pm

OLEH-OLEH MENYEPI

Salam Kasih

Dalam sifat setiap manusia
Ada tanda yang kelihatan
Di balik perbuatannya

Bila mengaku serba bisa
Tanda tidak mampu apa-apa
Mengaku kaya
Pertanda orang kekurangan

Meneriakkan keberanian tanda ketakutan
Orang yang mengaku kuat sentosa
Pertanda lemah tak dapat diandalkan

Orang hidup pasti saling memperebutkan harga diri
Enggan mengalah ikut berkorban
Siapa memaksa untuk menang
Akhirnya malah terkalahkan

Semua ini adalah kisahku sendiri
Mau unggul malah tersungkur
Oleh orang yang halus perangai
Kebodohan yang tak akan terulangi

Orang berbuat memperoleh akibat
Maka hendaklah orang itu
Jangan merasa diri selalu mengaku mampu dan serba hebat
Malah tergusur dan ternistakan
Yang congkak lagi sombong
Mengaku pandai-berprilaku bodoh

Belajar ilmu picisan
Sudah merasa tak terkalahkan
Akhirnya ketahuan dan menjadi malu

Bicara berbusa tapi tanpa isi
Malah dikira orang gila
Yang telah merusak otaknya
Seperti itu pasti terjadi
Pada orang yang menyombongkan diri

Berbeda dengan yang benar-benar berilmu

Hanya bisa mengumbar omong mencari sensasi
Merendahkan orang lain mengangkat diri
Angkara murka hatinya
Menyusahkan orang yang sudah susah

Bermewah-bermegah diri dalam segala hal apapun
Merasa orang lain tak ada yang mampu

Sejatinya yang dikatakan hanya kira-kira
Ia sendiri tak yakin juga
Hanya sekedar ingin dipuji
Disebut namanya sudah merasa tinggi
Tanda kecilnya kapasitas yang dimiliki

Maka sangat baiklah
Jika dapat menjalankan perilaku santun
Menjaga diri mengendalikan badan
Dalam segala laku dan perbuatan
Bersedia selalu untuk berkorban
Dengan selalu mewaspada
Akan selamat ke tempat tujuan

Orang yang memang pandai
Tidak menampakkan kepandaian
Selalu mengandalkan perbuatan
Pandai menghargai sesama
Agar dapat belajar dari siapa saja

Carilah selalu nasihat
Teliti diri dalam setiap langkah
Dengan hati yang jernih

Jangan sombong dan besar omong
Malah akan kelihatan kosong
Menguasai dan mengendalikan nafsu
Teliti jangan sampai keliru
Memahami asal-usul
Menjaga agar tidak salah melaksanakan
Dilaksanakan dengan sabar dan penuh tekad
Agar bermanfaat sekala dan niskala

Semoga semua sejahtera
Seperti kata peribahasa
Kebenaran kata ada bukti yang nyata
Maka lihatlah dan ikuti
Akan beruntung yang mampu menjalankannya

Aku bercerita seperti orang lemah
Tak bisa memberi kekuatan ataupun mantra
Tembang ini sajalah kalau mungkin berguna

Lorong menbembus tujuh lapis langit dan bumi
Saat digoresnya untaian isi hati ini
Dunia sudah semakin terasa hambar
Semua ini pun hanya sekedar
Penunjuk jalan, mencari keselamatan


Rahayu
karya: I Wayan Sudarma

KATAKAN CUKUP

Salam Kasih
Salam Kasih

Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia,
barangkali adalah kata
"cukup".

Kapan kita bisa berkata cukup?

Hampir semua pegawai merasa
gajinya belum bisa dikatakan
sepadan dengan kerja kerasnya.

Pengusaha hampir selalu merasa
pendapatan perusahaannya masih dibawah target.

Istri mengeluh suaminya kurang perhatian.
Suami berpendapat istrinya kurang pengertian.
Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati.
Semua merasa kurang dan kurang.

Kapankah kita bisa berkata cukup?

Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya.
Cukup adalah persoalan kepuasan hati.
Cukup hanya bisa diucapkan
oleh orang yang bisa mensyukuri.
Tak perlu takut berkata cukup.

Mengucapkan kata cukup
bukan berarti kita berhenti
berusaha dan berkarya.

"Cukup"
jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi,
mandeg dan berpuas diri.

Mengucapkan kata cukup
membuat kita melihat
apa yang telah kita terima,
bukan apa yang belum kita dapatkan.

Jangan biarkan kerakusan manusia
membuat kita sulit´berkata cukup.

Belajarlah mencukupkan diri
dengan apa yang ada pada diri kita hari ini,
maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia.

Belajarlah untuk berkata "Cukup"

Salam Rahayu
Kiriman dari seorang Sahabat
Also posted in facebook by Goes De on Sunday, February 27, 2011 at 5:06pm

Lebih Spiritual Religius Saat Sulit

Salam Kasih

Sakit menciptakan kegentingan untuk mempraktikkan ajaran Kebenaran.
Saat kita kuat dan sehat, kita merasa bahwa diri kita tak akan mati dan sehingga mungkin tidak menghargai prinsip-prinsip Kebenaran.

Tak mengejutkan jika orang-orang menjadi lebih spiritual religius pada saat sakit atau dalam kesulitan

Nasihat: Dr.Phang Cheng Kar~Dont Worry Be Healthy.
Rahayu
been posted in facebook by Goes De on Wednesday, February 23, 2011 at 7:58am

Friday, April 8, 2011

HARI INI.........

Salam Kasih

Sahabat Semua Di manapun Berada

Semoga Renungan ini senantiasa mengingatkan kita, betapa besar karunia Tuhan kepada kita-yang barangkali sering kita lupakan......


Hari ini sebelum kita mengatakan kata-kata yang tidak baik,
Coba kita pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berkata-kata sama sekali

Hari ini sebelum kita mengeluh tentang rasa dari makanan,
Coba pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan

Hari ini sebelum kita mengeluh bahwa keadaan kita sedang buruk,
Pikirkan tentang seseorang yang berada pada keadaan yang terburuk di dalam hidupnya

Hari ini sebelum mengeluh tentang pasangan hidup anda,
Coba pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup

Hari ini sebelum kita mengeluh tentang anak-anak kita,
Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tapi dirinya mandul

Hari ini sebelum kita mengeluh tentang hidup,
Pikirkanlah tentang seseorang yang meninggal mendadak

Hari ini sebelum kita mengeluh tetang rumah yang kotor karena pembantu tidak mengerjakan tugasnya,
Coba pikirkan tentang orang-orang yang tinggal di jalanan, yang tidak punya rumah

Hari ini sebelum kita letih dan mengeluh tentang pekerjaan,
Pikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka memiliki pekerjaan seperti kita

Hari ini sebelum kita menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain,
Ketahuilah bahwa tidak ada seorang pun yang tidak berdosa
Dan ketika kita sedang bersedih dan hidup dalam kesusahan,
Tersenyum dan berterima kasihlah kepada Tuhan karena kita masih di beri hidup

Sahabat.....Jadikanlah hari ini "HARI TERINDAH & PENUH SYUKUR....!!

Salam Rahayu
 ~ I Wayan Sudarma

KESUCIAN & KEBENARAN

Salam Kasih

Salam Kasih
Alkisah adalah seorang Sadhu (suci) sedang bermeditasi di bawah pohon beringin yang rimbun. Belum lama ia bermeditasi, tiba-tiba datang seorang pemuda tergopoh-gopoh penuh kepanikan menuju dirinya.

"Wahai orang suci tolonglah saya," pemuda itu memohon belas kasihan. "Ada orang yang menuduh saya mencuri, padahal saya bukanlah seorang pencuri. Mereka mengejar saya, kalau mereka sampai menangkap saya, kedua tangan saya pasti akan dipotong."

Pemuda itu lalu memanjat pohon yang digunakan pertapa itu untuk bermeditasi dan bergegas bersembunyi di antara dahan-dahan yang rimbun.

"Tolong jangan katakan kepada mereka di mana saya bersembunyi," pinta pemuda itu sambil memelas.

Orang Sadhu itu bisa melihat dengan mata bathinnya, jikalau pemuda itu memang tidak bersalah dan berkata dengan jujur, ia bukanlah seorang pencuri.

Beberapa saat berselang, datanglah sekerumunan orang. "Bapak melihat seorang pemuda yang berlari ke sini?" Tanya pemimpin kelompok itu.

Berpuluh tahun sebelumnya orang Sadhu ini pernah bersumpah untuk selalu berkata jujur, jadi ia mengatakan melihat pemuda itu.

"Kemana perginya?"

Orang Sadhu itu sebenarnya tidak ingin mengkhianati pemuda tersebut, namun sumpahnya telah menakutkannya. Ditunjukkannya pohon di atasnya. Maka, orang-orang itu beramai-ramai menyeret si pemuda keluar dari sela-sela dahan dan memotong kedua tangannya.

Setelah orang Sadhu itu meninggal. Ia lalu dihadapkan pada Mahkamah Agung Semesta. Ia divonis bersalah atas sikapnya pada pemuda tidak berdosa itu.

"Tetapi, saya telah bersumpah suci saya akan selalu berkata jujur." Protes orang Sadhu itu.

Hakim berkata,"Namun hari itu kamu lebih mencintai "kebanggaan daripada kebajikan" Bukan demi kebajikan kamu menyerahkan pemuda itu kepada penuduhnya, namun kamu semata-mata mempertahankan "citra kosong" tentang dirimu sendiri sebagai orang suci."

Sahabat... Kita sering dihadapkan pada situasi dan kondisi dilematis seperti ini. Hidup jujur sangatlah penting, namun melindungi kebenaran adalah kebajikan tertinggi....

Salam Rahayu
oleh: I Wayan Sudarma

Siapakah TUHAN itu....??

Om Swastyastu

Ketika Aku dilahirkan di antara para yaksa, Aku memandang, berbicara, berpakaian dan bertingkah laku seperti para yaksa itu.

Ketika Aku lahir di antara para gandharva atau dewa-dewa, maka Aku memandang, berbicara, berpakaian dan bertingkah laku seperti mereka.

Mereka pun tidak mengetahui siapa sebenarnya Aku.

Pada saat ini Aku lahir dalam wujud manusia untuk suatu tujuan tertentu, hanya beberapa orang saja yang mengetahui sifat kedewataan-Ku yang asli.” (Asvamedhaparva, Anugita 54. 14-20).

Om Santih Santih Santih Om
oleh: I Wayan Sudarma

BUNGKUS LUAR

Salam Kasih

Sahabat......
Kita sering menganggap bahwa diri kita adalah orang baik
Tapi ketika dihadapkan pada bungkus luar dari apa yang mereka pakai, misalnya saja dari kendaraan yang digunakan, begitu gampangnya sikap hati kita berubah

Bila 'bungkus luar' itu bagus, kita cenderung mengangkat tinggi-tinggi derajat orang tersebut.

Sebaliknya bila 'bungkus luar' itu jelek, kita lalu menjengkalnya, menyepelekan mereka.

Senyum kita jadi palsu
Kebaikan hati kita jadi basa-basi

Hendaknya di dalam pelayanan, kita juga tidak memandang 'bungkus luar' dari tiap-tiap orang

Rahayu
oleh: I Wayan Sudarma

Jangan Takut Gagal Sebelum Mencoba....!!

Salam Kasih


Kenyataannya memanglah benar demikian,
Tidak ada orang yang bisa menghindari diri
Untuk tidak bekerja walaupun waktu tidur,
Karena jantung tetap berdetak,
Darah selalu mengalir, dan
Nafas selalu bekerja walaupun kita tidak menyadari.

Pikiran yang menjadi motivasi dari kerja
Menentukan hasil suka duka dalam karma.
Sebab berpikir saja sudah melahirkan karma,
Lebih-lebih lagi kalau buah pikirannya itu dituangkan dalam bentuk Ucapan......atau
Perbuatan.....
Maka sempurnalah karma dalam bentuk ucapan atau perbuatan
maka sempurnalah karma yang dibuatnya.

Supaya hidup yang singkat ini tidak sia-sia dan
banyak waktu tidak dapat dimanfaatkan,
Maka bekerjalah dengan giat,
Sebab berbuat lebih baik dari pada tidak berbuat apa-apa

Jangan takut keliru atau ....salah....!
Asal jangan sengaja membuat kesalahan.
Kekeliruan dan kesalahan akan memberi hikmah,
Kesalahan adalah guru bagi kita,
kalau Anda tidak berani mencoba karena takut salah...??
Tidak bedanya halnya seperti anak kecil
Yang takut mencoba berjalan
Karena khawatir akan jatuh
Akibatnya......
Selamanya dia tidak akan bisa berjalan.
Sebab itu jangan takut coba....terus .....biarpun jatuh lagi....
Akhirnya Si anak akan berlari sendiri.

Kesalahan dan kegagalan mengajar orang agar tahu
Apa yang disebut benar.
Kerja adalah simbol hidup,
Dengan bekerja pikiran kita diasah
Dan ditantang
Sehingga kita bisa menjadi bertambah cerdas dengan bertambahnya pengetahuan dan pengalaman.

Kegagalan merupakan cemeti bagi orang optimis untuk maju.
Secara fisik kerja menghancurkan lemak-lemak yang berlebihan dalam tubuh Anda
dan memperlancar proses metabolisme.
Walaupun demikian bagi kita yang mempunyai kemampuan terbatas sangat bijak untuk bekerja dengan efisien (tepat guna).


Sahabat ......sebagai bahan renungan Silahkan Baca: Bhagavadgita III. 5 dan III. 8 yaitu;

Nahi kascit ksanam api jatu tisthaty akarmakrit,
karyate hyavasah karmasarvah prakritijair gunaih.

Walau sesaat jua tidak seorang pun untuk tidak berbuat, karena manusia dibuat tidak berdaya oleh hukum alam yang memaksa bertindak.

Niyatam kuru karma tvam karma jyayo hy akarmanah,
sarira yatra pi ca te na prasidhyed akarmanah.

Bekerjalah seperti yang telah ditentukan, sebab berbuat lebih dari pada tidak berbuat, dan bahkan tubuhpun tidak akan berhasil terpelihara tanpa berkarya.


Salam Rahayu

AHIMSA

Salam Kasih


Ahimsa adalah sifat tidak mau berbuat kekerasan atau tidak mau mencelakakan orang lain.
Janganlah anda berbuat kekerasan atau mencelakakan orang lain.
Sehubungan dengan masalah ini, perlulah dicatat bahwa anda hendaklah juga belajar untuk tidak berbuat ahimsa terhadap diri anda sendiri.
Di dalam tubuh anda terdapat banyak sekali sel-sel.
Tiap sel dari tubuh anda itu adalah organisme yang hidup.
Di dalam sel-sel tersebut hidup banyak kehidupan-kehidupan.
Usahakan agar anda jangan mencelakakan kehidupan sel-sel itu.
Setiap pikiran yang buruk, setiap keinginan yang jahat, akan mencelakakan kehidupan yang terdapat didalam diri anda.
Ingatlah bahwa anda dibebani tanggung jawab untuk menjaga kehidupan sel-sel yang terdapat dalam tubuh anda.

Rahayu

PERLUASLAH TELAGA HATIMU.....!

Salam Kasih

Oleh: I W Sudarma

Di suatu tempat pada suatu masa, hiduplah seorang bijkasana yang telah dapat menundukkan gejolak egoisme dan telah mengalami pencerahan bathin. Pada suatu pagi yang cerah ia kedatangan seorang tamu (pemuda) dengan wajah kusut, rambut acak-acakan, langkah gontai....dan dari keadaan tubuhnya menandakan jikalau pemuda ini sedang menghadapi persoaln hidup dan tidak bahagia.

Dengan menemui Sang Bijak, pemuda ini berharap mendapatkan nasihat emas sebagai penawar kemuraman di hatinya. Di depan Sang Bijak, pemuda itu menceritakan seluruh masalahnya....dan Sang Bijak dengan sabar mendengar seksama.

"Begitulah Sang Bijak. Dan sekarang kumohon berilah aku nasihat-nasihat terbaikmu," ujar pemuda itu.

Sang Bijak ke belakang dan kembali lagi dengan segelas air dan segenggam garam, yang lantas dimasukkan ke dalam gelas.

"Minumlah, anak muda," perintah Sang Bijak. "Dan bagaimana rasanya?"

"Oh, asin sekali, rasanya pahit sekali," jawab pemuda sambil membuang air yang telah diminumnya ke samping.

Sang Bijak tersenyum. Lalu ia mengajak tamunya berjalan ke sebuah telaga yang tidak jauh dari pondoknya. Sesampai di tepi telaga, Sang Bijak menaburkan segenggam garam ke tengah telaga.


"Sekarang, minumlah air telaga itu!" kata Sang Bijak.
Pemuda itu menuruti perintah Sang Bijak.
"Bagaimana rasanya?" tanya Sang Bijak.
"Oh, segar sekali," jawab pemuda itu.
"Apakah kamu masih merasakan ada rasa asinnya garam?"
"Tidak, sama sekali tidak, " pemuda itu menjawab dengan penuh semangat.
"Kau tahu kenapa?"
Pemuda itu menggelengkan kepalanya....

"Anak muda dengarkanlah....Masalah yang kamu hadapi itu sama seperti segenggam garam. Sama-sama pahit. Tidak lebih tidak kurang. Sedikit atau banyak, rasa asin, atau rasa pahit akan tetap sama.

"Tetapi pahit yang dirasakan sangat tergantung dengan WADAH atau TEMPAT yang kita miliki. Dan kau tahu wadah yang kita miliki untuk menampung kepahitan-kepahitan hidup?"

Pemuda itu hanya menggeleng untuk kesekian kalinya. Sang Bijak menepuk pundaknya dengan kasih.

"HATImu adalah WADAH itu. kalau hatimu seluas gelas, maka kamu akan merasakan kepahitan yang sangat. tapi kalau hatimu seluas telaga, maka kepahitan itu akan hilang. Jadi kalau kamu ditimpa kepahitan hidup, satu-satunya jalan adalah MELUASKAN HATImu seluas mungkin. Jangan jadikan hatimu seluas gelas, jadikanlah hatimu seluas telaga yang akan meredam kepahitan dan mengubahnya menjadi kesegaran dan kebahgiaan."

Sahabat.....Semoga kita dapat meluaskan hati kita.....agar dapat mengatasi semua gejolak, persoalan kehidupan ini....dan merubahnya menjadi sebuah Anugerah.....Manggalamastu. 

Salam Rahayu