Salam Kasih
Ketika aku bermain denganmu
Aku tidak pernah menanyakan siapa kau?
Aku tidak mengenal rasa malu maupun takut
Hidupku riuh....
Di dini hari kau akan memanggilku dari tidurku
Seperti kawanku sendiri...dan
Memimpinku berlari
Dari padang ke padang
Di hari-hari itu aku tak pernah peduli
Untuk mengetahui arti dari lagu-lagu kosmismu
Yang engkau nyanyikan untukku
Aku hanya peduli dengan suaraku sendiri
Hatiku menari dalam irama egoisku
Sekarang..
Ketika waktu bermain telah berakhir
Pandangan tiba-tiba menyorotku
Apa...ini yang datang kepadaku?
Dunia dengan mata merunduk di atas kakimu berdiri
Dalam kekaguman dengan semua bintang-bintang sunyinya
Bahwa engkaulah pemilik semua nyanyian dan tarian semesta ini
Aku tertegun...bisu penuh sesal
Jikalau selama perjalanan ini aku tidak bertanya...siapa dirimu?
Maafkanlah aku..yang dungu ini..
~ I Wayan Sudarma
30 Oktober 2010
Saturday, October 30, 2010
Jangan Mengikuti Perintah Dengan Membuta
Oleh: I Wayan Sudarma
Salam Kasih
Ada seorang pengusaha kaya lanjut usia yang mempunyai sejumlah karyawan. Mereka sangat setia kepanya dan mentaati perintah dengan sepenuhnya. Pada suatu hari mereka bepergian bersama mengendarai gerobak lembu. Pengusaha itu ingin beristirahat sejenak. Ia memberi perintah kepada karyawannya, “Perhatikan anak-anakku! Aku merasa lelah, aku mungkin akan tidur. Hati-hatilah terhadap barang yang kita bawa. Waspadalah dan awasi barang-barang kita yang mungkin akan terjatuh dari gerobak.” Para karyawan itu menganggukan kepalanya.
Setelah beberapa menit kendi tempat menyimpan persediaan air milik pengusaha itu jatuh dari kereta. Para karyawan terus memandangi benda itu ketika jatuh. Setelah terbangun, pengusaha itu bertanya, “Kuharap segala sesuatu baik-baik saja.” “Ya Pak!” jawap para karyawan. “Hanya kendi bapak terjatuh.” “Apa!” teriak pengusaha itu. “Jika kendi airnya jatuh, mengapa kalian tidak menghentikan kereta dan mengambilnya? Apa yang harus ku lakukan sekarang untuk mengambil air? Aku tidak mempunyai tempat air yang lain.” Para karyawan menjawab, “ Pak, Anda hanya menyuruh kami mengawasi tempat air itu jika jatuh. Karena itu, kami semua memperhatikan ketika kendi itu jatuh.” “Oh, betapa bodohnya! Maksudku sama sekali bukan demikian. Baiklah.... biarlah apa yang sudah terjadi. Paling tidak, sejak sekarang, jika ada sesuatu yang jatuh, kalian harus mengambilnya dan melemparkannya kembali ke dalam kerata. Kalian mengerti?” Para karyawan itu menganggukkan kepalanya. Pengusaha itu tidur lagi. Para karyawannya juga tertidur. Tiba-tiba gerobak terhenti. Sapi jantannya menjatuhkan kotoran ke tanah. Salah seorang karyawan segera turun. Diambilnya kotoran sapi itu dan dilemparkannya ke dalam gerobak. Celakanya gumpalan kotoran sapi itu menimpa wajah sang majikan. Pengusaha itu terbangun dan melihat kotoran sapi di dalam gerobak. “Apa ini?”, tanya pengusaha itu dengan suara keras. Para karyawan menjawab, “Pak, bukankah bapak memberitahu, apa pun yang terjatuh harus kami lemparkan kembali ke dalam kereta?”
Pengusaha itu berpikir sejenak lalu membuat suatu rencana. Dicatatnya semua barang di kereta. Diberikannya daftar itu kepada para karyawannya dan berkata, “Lihat, jika salah satu dari barang-barang ini ada yang jatuh, kalian harus memungutnya dan mengembalikannya ke dalam kereta!” Pengusaha itu kembali melanjutkan tidurnya. Gerobak itu harus melewati tanjakan di bukit. Di salah satu sisi jalan ada sebuah sungai. Ketika mendaki, para karyawan itu tertidur, sedangkan sang majikan terluncur dari gerobak dan jatuh ke dalam sungai. Para karyawan terbangun karena mendengar suara sesuatu yang tercebur ke sungai dan majikannya berteriak-teriak minta tolong. Mereka melihat majikannya terjatuh ke sungai. Mereka segera mengambil catatan dan memeriksanya. Daftarnya panjang sekali, tapi dalam catatan itu nama majikannya tidak mereka temukan. Para karyawan mengira, sudah menjadi tugas merekalah untuk meneruskan perjalanan sesuai dengan perintah sang majikan. Pengusaha itu berteriak menyuruh mereka menghentikan kereta dan datang menolongnya. Para karyawan itu adalah pekerja yang setia dan patuh kepada majikan. Mereka menghentikan kereta dan menghampiri pengusaha itu. Mereka berdiri di hadapan majikannya dengan tangan terkatup (anjali). Pengusaha itu mulai berteriak lagi, “Apa yang terjadi pada kalian hari ini? Apa kalian ingin melihat aku mati? Ketika aku jatuh, apakah bukan tugas kalian menolong menyelamatkan aku?” Salah seorang karyawannya menjawab dengan tenang, “Pak! Anda tidak menuliskan nama Anda dalam daftar barang di kereta yang harus diperiksa dan dikembalikan. Karena itu, kami diam saja. Kami hanya mengikuti perintah Anda sesuai dengan yang tertulis.” Pengusaha itu menjadi gusar dan berkata, “Ya, aku tahu kalian mentaati perintah sesuai dengan yang tertulis, dan tidak merasa perlu menangkap arti serta semangat yang mendasari apa yang telah ku tulis.”
Sahabat...dari kisah kecil ni kita dapat memetik seuatu hikmah pembelajaran bahwasanya:
“ Perintah tidak seharusnya ditaati secara membuta, karena itu akan menurunkan martabat manusia menjadi seperti mesin. Manusia harus menggunakan akal sehat dan pertimbangannya agar perbuatannya sesuai dengan kebutuhan dan situasinya."
Rahayu
Inspirasi sehabis dibentak boss....gara-gara tak bisa menangkap isi perintahnya.....he he he!
Salam Kasih
Ada seorang pengusaha kaya lanjut usia yang mempunyai sejumlah karyawan. Mereka sangat setia kepanya dan mentaati perintah dengan sepenuhnya. Pada suatu hari mereka bepergian bersama mengendarai gerobak lembu. Pengusaha itu ingin beristirahat sejenak. Ia memberi perintah kepada karyawannya, “Perhatikan anak-anakku! Aku merasa lelah, aku mungkin akan tidur. Hati-hatilah terhadap barang yang kita bawa. Waspadalah dan awasi barang-barang kita yang mungkin akan terjatuh dari gerobak.” Para karyawan itu menganggukan kepalanya.
Setelah beberapa menit kendi tempat menyimpan persediaan air milik pengusaha itu jatuh dari kereta. Para karyawan terus memandangi benda itu ketika jatuh. Setelah terbangun, pengusaha itu bertanya, “Kuharap segala sesuatu baik-baik saja.” “Ya Pak!” jawap para karyawan. “Hanya kendi bapak terjatuh.” “Apa!” teriak pengusaha itu. “Jika kendi airnya jatuh, mengapa kalian tidak menghentikan kereta dan mengambilnya? Apa yang harus ku lakukan sekarang untuk mengambil air? Aku tidak mempunyai tempat air yang lain.” Para karyawan menjawab, “ Pak, Anda hanya menyuruh kami mengawasi tempat air itu jika jatuh. Karena itu, kami semua memperhatikan ketika kendi itu jatuh.” “Oh, betapa bodohnya! Maksudku sama sekali bukan demikian. Baiklah.... biarlah apa yang sudah terjadi. Paling tidak, sejak sekarang, jika ada sesuatu yang jatuh, kalian harus mengambilnya dan melemparkannya kembali ke dalam kerata. Kalian mengerti?” Para karyawan itu menganggukkan kepalanya. Pengusaha itu tidur lagi. Para karyawannya juga tertidur. Tiba-tiba gerobak terhenti. Sapi jantannya menjatuhkan kotoran ke tanah. Salah seorang karyawan segera turun. Diambilnya kotoran sapi itu dan dilemparkannya ke dalam gerobak. Celakanya gumpalan kotoran sapi itu menimpa wajah sang majikan. Pengusaha itu terbangun dan melihat kotoran sapi di dalam gerobak. “Apa ini?”, tanya pengusaha itu dengan suara keras. Para karyawan menjawab, “Pak, bukankah bapak memberitahu, apa pun yang terjatuh harus kami lemparkan kembali ke dalam kereta?”
Pengusaha itu berpikir sejenak lalu membuat suatu rencana. Dicatatnya semua barang di kereta. Diberikannya daftar itu kepada para karyawannya dan berkata, “Lihat, jika salah satu dari barang-barang ini ada yang jatuh, kalian harus memungutnya dan mengembalikannya ke dalam kereta!” Pengusaha itu kembali melanjutkan tidurnya. Gerobak itu harus melewati tanjakan di bukit. Di salah satu sisi jalan ada sebuah sungai. Ketika mendaki, para karyawan itu tertidur, sedangkan sang majikan terluncur dari gerobak dan jatuh ke dalam sungai. Para karyawan terbangun karena mendengar suara sesuatu yang tercebur ke sungai dan majikannya berteriak-teriak minta tolong. Mereka melihat majikannya terjatuh ke sungai. Mereka segera mengambil catatan dan memeriksanya. Daftarnya panjang sekali, tapi dalam catatan itu nama majikannya tidak mereka temukan. Para karyawan mengira, sudah menjadi tugas merekalah untuk meneruskan perjalanan sesuai dengan perintah sang majikan. Pengusaha itu berteriak menyuruh mereka menghentikan kereta dan datang menolongnya. Para karyawan itu adalah pekerja yang setia dan patuh kepada majikan. Mereka menghentikan kereta dan menghampiri pengusaha itu. Mereka berdiri di hadapan majikannya dengan tangan terkatup (anjali). Pengusaha itu mulai berteriak lagi, “Apa yang terjadi pada kalian hari ini? Apa kalian ingin melihat aku mati? Ketika aku jatuh, apakah bukan tugas kalian menolong menyelamatkan aku?” Salah seorang karyawannya menjawab dengan tenang, “Pak! Anda tidak menuliskan nama Anda dalam daftar barang di kereta yang harus diperiksa dan dikembalikan. Karena itu, kami diam saja. Kami hanya mengikuti perintah Anda sesuai dengan yang tertulis.” Pengusaha itu menjadi gusar dan berkata, “Ya, aku tahu kalian mentaati perintah sesuai dengan yang tertulis, dan tidak merasa perlu menangkap arti serta semangat yang mendasari apa yang telah ku tulis.”
Sahabat...dari kisah kecil ni kita dapat memetik seuatu hikmah pembelajaran bahwasanya:
“ Perintah tidak seharusnya ditaati secara membuta, karena itu akan menurunkan martabat manusia menjadi seperti mesin. Manusia harus menggunakan akal sehat dan pertimbangannya agar perbuatannya sesuai dengan kebutuhan dan situasinya."
Rahayu
Inspirasi sehabis dibentak boss....gara-gara tak bisa menangkap isi perintahnya.....he he he!
Alas Kaki & Alas Hati
Salam Kasih
Pada jaman dahulu ada seorang raja yang tidak dapat menahan rasa sakit tertusuk duri jika ia harus berjalan melalui jalan tertentu. Karena itu, ia pun mengupah beberapa orang untuk mengambil duri dari semua jalan, jalan kecil, dan lorong-lorong dalam kerajaannya.
Menterinya cukup bijaksana dan mengetahui sifat sang raja yang kurang pertimbangan. Pada suatu hari ia berkata kepada raja, "Yang mulia, menggaji demikian banyak orang hanya untuk memunguti duri dari jalan akan memboroskan uang. Itu pekerjaan yang tidak akan ada habisnya. Sebaliknya tuanku bisa memesan sepasang sepatu. Tuan bisa berjalan di mana saja dengan aman. Tuan bahkan dapat berjalan tanpa rasa takut di hutan." Raja itu benar-benar merasa sedang dengan masihat menterinya yang pandai.
Sahabat....
Arti di balik kisah perumpamaan ini adalah; kaki tanpa alas kaki akan menderita tertusuk duri dan terantuk batu. Demikian pula jika "hati" tanpa kasih sebagai alasanya akan merasakan tusukan yang tajam dan kesulitan yang menyakitkan dari orang-orang di sekitar kita, karena hati yang kering semacam itu tidak tahu bagaimana cara memberi dan memaafkan.
Orang yang mencintai semuanya, akan bersahabat dengan dunia. Namun orang yang hanya mencintai dirinya sendiri hanya akan hidup sendirian.
Rahayu _/|\_ I Wayan Sudarma (Jro Mangku Danu)
*Disunting dari: Dari kisah dan perumpamaan
Pada jaman dahulu ada seorang raja yang tidak dapat menahan rasa sakit tertusuk duri jika ia harus berjalan melalui jalan tertentu. Karena itu, ia pun mengupah beberapa orang untuk mengambil duri dari semua jalan, jalan kecil, dan lorong-lorong dalam kerajaannya.
Menterinya cukup bijaksana dan mengetahui sifat sang raja yang kurang pertimbangan. Pada suatu hari ia berkata kepada raja, "Yang mulia, menggaji demikian banyak orang hanya untuk memunguti duri dari jalan akan memboroskan uang. Itu pekerjaan yang tidak akan ada habisnya. Sebaliknya tuanku bisa memesan sepasang sepatu. Tuan bisa berjalan di mana saja dengan aman. Tuan bahkan dapat berjalan tanpa rasa takut di hutan." Raja itu benar-benar merasa sedang dengan masihat menterinya yang pandai.
Sahabat....
Arti di balik kisah perumpamaan ini adalah; kaki tanpa alas kaki akan menderita tertusuk duri dan terantuk batu. Demikian pula jika "hati" tanpa kasih sebagai alasanya akan merasakan tusukan yang tajam dan kesulitan yang menyakitkan dari orang-orang di sekitar kita, karena hati yang kering semacam itu tidak tahu bagaimana cara memberi dan memaafkan.
Orang yang mencintai semuanya, akan bersahabat dengan dunia. Namun orang yang hanya mencintai dirinya sendiri hanya akan hidup sendirian.
Rahayu _/|\_ I Wayan Sudarma (Jro Mangku Danu)
*Disunting dari: Dari kisah dan perumpamaan
Sibukkan Pikiranmu
Salam Kasih
Seseorang pemuda yang bergabung dalam angkatan bersenjata. Semua perwira di angkatan bersenjata itu menyukainya karena ia rajin dan patuh. Ada seorang perwira yg sungguh2 menyayangi pemuda tersebut.
Belakangan diketahui bahwa perang telah usai, sehingga tidak ada lagi banyak pekerjaan di camp tersebut bagi semuanya, kecuali pekerjaan rutin. Karena biasa bekerja keras, pemuda itu tidak dapat duduk bermalas-malas. Meskipun demikian, ia tidak mempunyai pekerjaan. Dengan sendirinya pikirannya tertuju ke sekitar rumahnya, orang tua, saudara-saudaranya. Setiap sore ia biasa duduk bengong di bawah pohon dan memikirkan keluarganya. Atasannya melihat perubahan pada pemuda ini. Ia tidak lagi giat dan siaga, tetapi menjadi linglung hilang semangat dan suka melamun. Ia juga menjadi kurus dan lemah.
Pada suatu hari atasannya memanggilnya dan berkata, "Nak, saya ingin engkau menggali lobang yang besar berukuran 1 x1 meter. Pergi dan kerjakan segera. Engkau menggali lobang itu di tempat engkau biasa duduk tiap hari." Pemuda itu menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam waktu du jam dan melaporkan hal tersebut kepada atasannya. Atasannya berkata , " Nak! Setelah makan siang, isilah lobang yang telah kau gali dengan tumpukan sampah yang mulai menggunung itu!"
Pemuda itu menyelesaikan pekerjaannya pada sore hari dan melapor kepada atasannya. Atasannya melihat bahwa pemuda itu aktif dan bertenaga. Ia bertanya, "Apakah engkau makan banyak hari ini?" Pemuda itu menjawab, "Ya, Pak!" Saya betul-betul menikmati makan siang saya hari ini." Atasannya bertanya, "Berapa kali engkau ingat rumah dan keluargamu hari ini?" Pemuda itu menjawab, "Oh, tidak ada waktu untuk mengingat keluarga saya, Pak. Saya sibuk dengan pekerjaan yang Anda berikan, tapi setiap malam saya selalu mendoakannya agar mereka dilindungi oleh Tuhan."
Dengan demikian atasannya secara tidak langsung membuat pemuda itu sadar bahwa ia harus menyibukkan pikirannya.
Sahabat...perlu diingat bahwasanya: "Pikiran Manusia Yang Menganggur dan Malas Adalah Tempat Kerja Para Iblis"...
Jadi ayo singsingkan lengan bajumu..tinggalkan kemalasan..dan sibukkan pikiranmu dalam keja dan pengabdian...Rahayu
Dari: Kisah dan Perumpamaan
Seseorang pemuda yang bergabung dalam angkatan bersenjata. Semua perwira di angkatan bersenjata itu menyukainya karena ia rajin dan patuh. Ada seorang perwira yg sungguh2 menyayangi pemuda tersebut.
Belakangan diketahui bahwa perang telah usai, sehingga tidak ada lagi banyak pekerjaan di camp tersebut bagi semuanya, kecuali pekerjaan rutin. Karena biasa bekerja keras, pemuda itu tidak dapat duduk bermalas-malas. Meskipun demikian, ia tidak mempunyai pekerjaan. Dengan sendirinya pikirannya tertuju ke sekitar rumahnya, orang tua, saudara-saudaranya. Setiap sore ia biasa duduk bengong di bawah pohon dan memikirkan keluarganya. Atasannya melihat perubahan pada pemuda ini. Ia tidak lagi giat dan siaga, tetapi menjadi linglung hilang semangat dan suka melamun. Ia juga menjadi kurus dan lemah.
Pada suatu hari atasannya memanggilnya dan berkata, "Nak, saya ingin engkau menggali lobang yang besar berukuran 1 x1 meter. Pergi dan kerjakan segera. Engkau menggali lobang itu di tempat engkau biasa duduk tiap hari." Pemuda itu menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam waktu du jam dan melaporkan hal tersebut kepada atasannya. Atasannya berkata , " Nak! Setelah makan siang, isilah lobang yang telah kau gali dengan tumpukan sampah yang mulai menggunung itu!"
Pemuda itu menyelesaikan pekerjaannya pada sore hari dan melapor kepada atasannya. Atasannya melihat bahwa pemuda itu aktif dan bertenaga. Ia bertanya, "Apakah engkau makan banyak hari ini?" Pemuda itu menjawab, "Ya, Pak!" Saya betul-betul menikmati makan siang saya hari ini." Atasannya bertanya, "Berapa kali engkau ingat rumah dan keluargamu hari ini?" Pemuda itu menjawab, "Oh, tidak ada waktu untuk mengingat keluarga saya, Pak. Saya sibuk dengan pekerjaan yang Anda berikan, tapi setiap malam saya selalu mendoakannya agar mereka dilindungi oleh Tuhan."
Dengan demikian atasannya secara tidak langsung membuat pemuda itu sadar bahwa ia harus menyibukkan pikirannya.
Sahabat...perlu diingat bahwasanya: "Pikiran Manusia Yang Menganggur dan Malas Adalah Tempat Kerja Para Iblis"...
Jadi ayo singsingkan lengan bajumu..tinggalkan kemalasan..dan sibukkan pikiranmu dalam keja dan pengabdian...Rahayu
Dari: Kisah dan Perumpamaan
Perbuatan Jahat vs Perbuatan Baik
Salam Kasih
Selama akibat dari perbuatan jahat belum masak,
Si pembuat kejahatan menganggap perbuatan jahatnya,
Sebagai hal yang menguntungkan!
Tapi, setelah akibat dari perbuatan jahatnya masak,
Ia akan menyadari kerugian dari perbuatan jahat itu.
Selama akibat dari perbuatan baik belum masak,
Si pembuat kebaikan menganggap perbuatan baiknya,
Sebagai hal yang merugikan!
Tapi, setelah akibat dari perbuatan baiknya masak,
Ia akan menyadari manfaat dari perbuatan baik tersebut.
Jangan anggap remeh kejahatan ringan,
Dengan berpikir:
Perbuatan jahat tidak akan berakibat buruk,
Ibaratkan sebuah tempayan air,
Yang terpenuhi air setetes demi setetes,
Yang pada akhirnya akan menjadi penuh jua,
Demikianlah orang yang bodoh memenuhi dirinya,
Dengan perbuatan jahat sedikit demi sedikit,
Yang dimana setelah terpenuhi, kelak akan membawa:
Penderitaan
Mala petaka, dan
Penyesalan!
Jangan menganggap remeh perbuatan baik yang ringan,
Dengan berpikir:
Perbuatan baik tidak akan berakibat baik,
Ibaratkan sebuah tempayan air,
Yang terpenuhi air setetes demi setetes,
Yang pada akhirnya akan menjadi penuh juga,
Demikianlah orang bijaksana memenuhi dirinya,
Dengan perbuatan baik sedikit demi sedikit,
Yang mana setelah terpenuhi, kelak akan membawa:
Kebahagiaan,
Keberuntungan, dan
Kebaikan!
Untuk itu sahabat-sahabatku semua...mari kita renungkan:
Apabila kita telah melakukan perbuatan jahat,
Janganlah mengulanginya,
Janganlah merasa senang dengan perbuatan jahat itu,
Karena kejahatan hanya akan membawa penderitaan, cepat ataupun lambat.
Apabila kita telah melakukan perbuatan baik,
Hendaklah mengulangi perbuatan baik itu,
Jangan tidak merasa bahagia dengan perbuatan baik itu,
Karena kebaikan hanya akan membawa kebahagiaan, cepat atau lambat.
Rahayu
Disunting dari Dhammapada,IX.17-22, Jakarta, Rabu 27-10-2010, 21:45
Selama akibat dari perbuatan jahat belum masak,
Si pembuat kejahatan menganggap perbuatan jahatnya,
Sebagai hal yang menguntungkan!
Tapi, setelah akibat dari perbuatan jahatnya masak,
Ia akan menyadari kerugian dari perbuatan jahat itu.
Selama akibat dari perbuatan baik belum masak,
Si pembuat kebaikan menganggap perbuatan baiknya,
Sebagai hal yang merugikan!
Tapi, setelah akibat dari perbuatan baiknya masak,
Ia akan menyadari manfaat dari perbuatan baik tersebut.
Jangan anggap remeh kejahatan ringan,
Dengan berpikir:
Perbuatan jahat tidak akan berakibat buruk,
Ibaratkan sebuah tempayan air,
Yang terpenuhi air setetes demi setetes,
Yang pada akhirnya akan menjadi penuh jua,
Demikianlah orang yang bodoh memenuhi dirinya,
Dengan perbuatan jahat sedikit demi sedikit,
Yang dimana setelah terpenuhi, kelak akan membawa:
Penderitaan
Mala petaka, dan
Penyesalan!
Jangan menganggap remeh perbuatan baik yang ringan,
Dengan berpikir:
Perbuatan baik tidak akan berakibat baik,
Ibaratkan sebuah tempayan air,
Yang terpenuhi air setetes demi setetes,
Yang pada akhirnya akan menjadi penuh juga,
Demikianlah orang bijaksana memenuhi dirinya,
Dengan perbuatan baik sedikit demi sedikit,
Yang mana setelah terpenuhi, kelak akan membawa:
Kebahagiaan,
Keberuntungan, dan
Kebaikan!
Untuk itu sahabat-sahabatku semua...mari kita renungkan:
Apabila kita telah melakukan perbuatan jahat,
Janganlah mengulanginya,
Janganlah merasa senang dengan perbuatan jahat itu,
Karena kejahatan hanya akan membawa penderitaan, cepat ataupun lambat.
Apabila kita telah melakukan perbuatan baik,
Hendaklah mengulangi perbuatan baik itu,
Jangan tidak merasa bahagia dengan perbuatan baik itu,
Karena kebaikan hanya akan membawa kebahagiaan, cepat atau lambat.
Rahayu
Disunting dari Dhammapada,IX.17-22, Jakarta, Rabu 27-10-2010, 21:45
Sang Guru & Pencari Tuhan
Salam Kasih
Ada seorang guru yang memberi nasihat kepada seorang pencari Tuhan, "Pergilah ke hutan. Bagaimana mungkin engkau merasa damai di pasar?" Kepada peminat kehidupan spiritual yang lain ia berkata, "tetaplah di tempatmu."
Kedua pencari Tuhan itu bertemu dan membicarakan nasihat sang guru. Salah seorang berkata, "bagaimana ini? Beliau memberikan nasihat yang bertentangan kepada kita. Mungkin kita tidak memahami dengan baik apa yang dikatakan beliau. Marilah kita berdua menghadap untuk menjelaskan kebimbangan kita."
Keduanya pergi menghadap sang guru dan menyatakan keraguannya. Sang guru menjawab, " Nasihatnya berbeda karena didasarkan pada kemajuan spiritual masing-masing."
Key word: One Man One Method
Rahayu
Ada seorang guru yang memberi nasihat kepada seorang pencari Tuhan, "Pergilah ke hutan. Bagaimana mungkin engkau merasa damai di pasar?" Kepada peminat kehidupan spiritual yang lain ia berkata, "tetaplah di tempatmu."
Kedua pencari Tuhan itu bertemu dan membicarakan nasihat sang guru. Salah seorang berkata, "bagaimana ini? Beliau memberikan nasihat yang bertentangan kepada kita. Mungkin kita tidak memahami dengan baik apa yang dikatakan beliau. Marilah kita berdua menghadap untuk menjelaskan kebimbangan kita."
Keduanya pergi menghadap sang guru dan menyatakan keraguannya. Sang guru menjawab, " Nasihatnya berbeda karena didasarkan pada kemajuan spiritual masing-masing."
Key word: One Man One Method
Rahayu
Love For God's Name
Salam Kasih
Dear Brothers & Sisters
Think of God's name with love
It is provisions for your journey through life
And it is a companion who will travel beside you
It is blessing for those who are unblessed
It gives strength of mind and body to those who are weak
It is a benevolent patron who buys food and clothing for the poor
It is a benefactor to those without a home
It is a family to those who are alone
It is hands and feet to the disabled, and sight to the blind
It is parents to orphans
And relatives to the destitute
It is land to those who own nothing
It is a bridge which spans the river of existence
It is the source of unending joy
God's name has no equal
It rises up those who have falten
It makes the barren soil of my heart fertile
by: I Wayan Sudarma
October 30 2010
Dear Brothers & Sisters
Think of God's name with love
It is provisions for your journey through life
And it is a companion who will travel beside you
It is blessing for those who are unblessed
It gives strength of mind and body to those who are weak
It is a benevolent patron who buys food and clothing for the poor
It is a benefactor to those without a home
It is a family to those who are alone
It is hands and feet to the disabled, and sight to the blind
It is parents to orphans
And relatives to the destitute
It is land to those who own nothing
It is a bridge which spans the river of existence
It is the source of unending joy
God's name has no equal
It rises up those who have falten
It makes the barren soil of my heart fertile
by: I Wayan Sudarma
October 30 2010
Gita Cinta- Milik Semua
Salam Kasih
Hanya hari ini
Karena Esok
Bukan milik kita
Kulepas Bajra...bermuatan cinta
Ke seluruh penjuru
Menyusup prana
Menembus kalbu
Ku mohon bhayu
Meniup wibhuti kama dan ratih
Menebar kasih
Getaran asmara
Milik Remaja
Gita cinta
Milik semua
Denting genta, mengantar dharma
menuai pahala atas karma
Dalam buaian kasihnya
Damai di bumi bukan impian
disunting dari: Akasa Pertiwi
Hanya hari ini
Karena Esok
Bukan milik kita
Kulepas Bajra...bermuatan cinta
Ke seluruh penjuru
Menyusup prana
Menembus kalbu
Ku mohon bhayu
Meniup wibhuti kama dan ratih
Menebar kasih
Getaran asmara
Milik Remaja
Gita cinta
Milik semua
Denting genta, mengantar dharma
menuai pahala atas karma
Dalam buaian kasihnya
Damai di bumi bukan impian
disunting dari: Akasa Pertiwi
Untukmu Ibu Pertiwi
Salam Kasih
Telah dianugerahkan bhuana dan semesta ini
Diciptakan sebelum bangsa manusia diturunkan
Entah berapa masa
Entah berapa juta turunan manusia telah menikmatinya
Ketika pikiran berkembang pesat
Indriya berpacu dalam kerakusan
Pertiwi diperbudak, dibongkar, dihisap....ditelantarkan
Di atas puingnya berdiri gugus bertema kemakmuran
Awidya (Kegelapan) menutup mata bathin manusia
Pertiwi hingga Akasa, adalah Maha Sumber
Dia dasyat juga lembut
Dia panas namun teduh
Dia berputar tapi tetap
Jika engkau hanya bisa mengambil saja
Memerah tetes demi tetes susu kehidupan Bunda Pertiwi hanya demi perutmu seorang
Atau demi nikmat sesaat keturunanmu
Tapi engkau lupa... mengasihinya
Jangan salahkan jika Ia Kecewa...Marah....Murka....
Bergetar....menggelegar
Gunung....Samudera...Angin....Api...Penyakit menebar bencana peringatan
Karena Ibu Pertiwi bukan bagi mereka yang tamak dan culas
Ia tetap akan memberi
Karenanya disebut Ibu atau Pertiwi
Yang terkikis dan lenyap adalah cinta
Kembalikan.....sambungkan tali cinta kepada Ibu Pertiwi
Dari situ akan bangkit kemuliaan
Bali, 24-10-2010
Dari Catatan pinggir Jalanku: Goes De
Telah dianugerahkan bhuana dan semesta ini
Diciptakan sebelum bangsa manusia diturunkan
Entah berapa masa
Entah berapa juta turunan manusia telah menikmatinya
Ketika pikiran berkembang pesat
Indriya berpacu dalam kerakusan
Pertiwi diperbudak, dibongkar, dihisap....ditelantarkan
Di atas puingnya berdiri gugus bertema kemakmuran
Awidya (Kegelapan) menutup mata bathin manusia
Pertiwi hingga Akasa, adalah Maha Sumber
Dia dasyat juga lembut
Dia panas namun teduh
Dia berputar tapi tetap
Jika engkau hanya bisa mengambil saja
Memerah tetes demi tetes susu kehidupan Bunda Pertiwi hanya demi perutmu seorang
Atau demi nikmat sesaat keturunanmu
Tapi engkau lupa... mengasihinya
Jangan salahkan jika Ia Kecewa...Marah....Murka....
Bergetar....menggelegar
Gunung....Samudera...Angin....Api...Penyakit menebar bencana peringatan
Karena Ibu Pertiwi bukan bagi mereka yang tamak dan culas
Ia tetap akan memberi
Karenanya disebut Ibu atau Pertiwi
Yang terkikis dan lenyap adalah cinta
Kembalikan.....sambungkan tali cinta kepada Ibu Pertiwi
Dari situ akan bangkit kemuliaan
Bali, 24-10-2010
Dari Catatan pinggir Jalanku: Goes De
Sayu-Sayup Cinta
Salam Kasih
Sayup-sayup ku dengar renyah suaramu
Cairkan kelu beku hati menahan rindu
Walau celoteh manismu terkadang tersapu angin pegunungan
Tapi masih dapat ku tangkap isyarat tulus kasihmu
Ah...inikah cinta..?
Sayup-sayup ku dengar tertawamu bercanda riang dengan dewa pujaanmu
Bercengkrama menembus batas kesadaran manusiamu
Sambil menari gemulai persembahkan hati dan bhaktimu
Beriring nada tabuh penyambung sukma
Ahh...inikah cinta..?
Sayup-sayup ku dengar kidung mistismu mengalun
Bergandengan dengan sepoi angin malam
Lagumu lewat bahasa ibu
Sampaikan seluruh rasa dan asamu
Seraya bersimpuh sentuh kaki padma pertiwi
Ahh...inikah cinta..?
Sayup-sayup ku dengar doa khusukmu
Cakupan tanganmu tertuju menyentuh jagat sunya
Terjalin mesra mantramu terbawa semerbak harum asap dupa
Hantarkan rindu kasihmu menjumpanya
Ahh...inikah cinta..?
Sayup-sayup ku dengar suara manjamu
Bertutur manis penuh gelora
Walau dari balik selimut penahan dingin
Kau persembahkan renyah suaramu rindumu
Ahh...inilah cinta..!!
Kidung syahdu menusuk menembus relung sukma
Penuhi semua serambi dan bilik jantungku
Sengal nafas sesakkan dada penuh bulir-bulir kasih
Merambat merasuk ke seluruh nadi
...Bergemuruh riuh laksana spora di musim hujan
Bergegas tumbuh di ladang asmara
Walau cemas dan rindu silih berganti,
Gelisah dalam harapan
Menanti kencan dalam dekapan
...Kadangkala keresahanpun menyelinap
Walau untaian doa tak pernah putus
Namun Rasa takut bertepuk sebelah tangan tak jua segera menyingkir
Ahh...demikianlah...cinta...!!
karya: I Wayan Sudarma
30 Oktober 2010
Sayup-sayup ku dengar renyah suaramu
Cairkan kelu beku hati menahan rindu
Walau celoteh manismu terkadang tersapu angin pegunungan
Tapi masih dapat ku tangkap isyarat tulus kasihmu
Ah...inikah cinta..?
Sayup-sayup ku dengar tertawamu bercanda riang dengan dewa pujaanmu
Bercengkrama menembus batas kesadaran manusiamu
Sambil menari gemulai persembahkan hati dan bhaktimu
Beriring nada tabuh penyambung sukma
Ahh...inikah cinta..?
Sayup-sayup ku dengar kidung mistismu mengalun
Bergandengan dengan sepoi angin malam
Lagumu lewat bahasa ibu
Sampaikan seluruh rasa dan asamu
Seraya bersimpuh sentuh kaki padma pertiwi
Ahh...inikah cinta..?
Sayup-sayup ku dengar doa khusukmu
Cakupan tanganmu tertuju menyentuh jagat sunya
Terjalin mesra mantramu terbawa semerbak harum asap dupa
Hantarkan rindu kasihmu menjumpanya
Ahh...inikah cinta..?
Sayup-sayup ku dengar suara manjamu
Bertutur manis penuh gelora
Walau dari balik selimut penahan dingin
Kau persembahkan renyah suaramu rindumu
Ahh...inilah cinta..!!
Kidung syahdu menusuk menembus relung sukma
Penuhi semua serambi dan bilik jantungku
Sengal nafas sesakkan dada penuh bulir-bulir kasih
Merambat merasuk ke seluruh nadi
...Bergemuruh riuh laksana spora di musim hujan
Bergegas tumbuh di ladang asmara
Walau cemas dan rindu silih berganti,
Gelisah dalam harapan
Menanti kencan dalam dekapan
...Kadangkala keresahanpun menyelinap
Walau untaian doa tak pernah putus
Namun Rasa takut bertepuk sebelah tangan tak jua segera menyingkir
Ahh...demikianlah...cinta...!!
karya: I Wayan Sudarma
30 Oktober 2010
Types Of Happiness
Salam Kasih
Dear Brothers & Sisters.
There are three types of happiness. These correspond to the three forces which bind the body to the soul: peace-assertion-and passivity.
First there is the "Happiness" that comes from always doing what is right. This leads to the end af all sorrow. It may at first seem like bitter poisson; but eventually it turns out to be the wine of eternal sweetness. This type of happiness is pure; and it arises from "Peace".
Secondly there is "Happiness" which comes from the pleasures of the senses. At first this seem like sweet wine; but eventually it turns out to be bitter poison. This type of happiness arises from "Assertion".
Thirdly there is the "Happiness" that comes from the pleasures of sleep, indolence and intoxication. From beginning to end this happiness is delusion. It arises from "Passivity"
Inspirated From: The Bhagavadgita, XVIII.36-41
Bali, 11-01-1994
Dear Brothers & Sisters.
There are three types of happiness. These correspond to the three forces which bind the body to the soul: peace-assertion-and passivity.
First there is the "Happiness" that comes from always doing what is right. This leads to the end af all sorrow. It may at first seem like bitter poisson; but eventually it turns out to be the wine of eternal sweetness. This type of happiness is pure; and it arises from "Peace".
Secondly there is "Happiness" which comes from the pleasures of the senses. At first this seem like sweet wine; but eventually it turns out to be bitter poison. This type of happiness arises from "Assertion".
Thirdly there is the "Happiness" that comes from the pleasures of sleep, indolence and intoxication. From beginning to end this happiness is delusion. It arises from "Passivity"
Inspirated From: The Bhagavadgita, XVIII.36-41
Bali, 11-01-1994
Doaku Menjelang Mati
Salam Kasih
Ya Tuhan.....
Ijinkan aku berdoa...!
Bukan agar aku terhindar dari bahaya..!
Tetapi agar aku tiada takut menghadapinya
Ijnkan aku memohon...!
Bukan agar penderitaanku ini hilang...!
Tetapi agar hatiku tabah menghadapinya
Ijnkan aku agar tidak mencari sekutu dalam perjuangan hidupku
Tetapi memperoleh kekuatanku sendiri
Ijinkan aku agar tidak berharap dalam ketakutan
Dan kegelisahan untuk diselamatkan
Tetapi berharap akan kesabaran
Untuk memenangkan kebebasanku
Berkatilah aku....Tuhan...!
Agar aku tidak menjadi seorang pengecut
Dengan merasakan kemurahan-Mu dalam keberhasilanku
Tetapi biarkanlah pula...!
Aku merasakan genggaman tangan-Mu dalam kegagalanku
Renungan...Sahabat....
"Manusia yang akan meninggalkan dunia dan kembali kepada Sang Pencipta tidak menangis. Tetapi sebaliknya anak manusia yang dilahirkan dan datang ke dunia menangis"
oleh: I Wayan Sudarma
Ya Tuhan.....
Ijinkan aku berdoa...!
Bukan agar aku terhindar dari bahaya..!
Tetapi agar aku tiada takut menghadapinya
Ijnkan aku memohon...!
Bukan agar penderitaanku ini hilang...!
Tetapi agar hatiku tabah menghadapinya
Ijnkan aku agar tidak mencari sekutu dalam perjuangan hidupku
Tetapi memperoleh kekuatanku sendiri
Ijinkan aku agar tidak berharap dalam ketakutan
Dan kegelisahan untuk diselamatkan
Tetapi berharap akan kesabaran
Untuk memenangkan kebebasanku
Berkatilah aku....Tuhan...!
Agar aku tidak menjadi seorang pengecut
Dengan merasakan kemurahan-Mu dalam keberhasilanku
Tetapi biarkanlah pula...!
Aku merasakan genggaman tangan-Mu dalam kegagalanku
Renungan...Sahabat....
"Manusia yang akan meninggalkan dunia dan kembali kepada Sang Pencipta tidak menangis. Tetapi sebaliknya anak manusia yang dilahirkan dan datang ke dunia menangis"
oleh: I Wayan Sudarma
Doa Para Pejuang Negeri
Salam Kasih
Ini adalah doaku untukmu..tuanku
Menembus akar kekikiran dalam hatiku
Beri aku kekuatan
Yang dengan ringan menanggung kegembiraan
Dan kedukaannya
Beri aku kekuatan
Untuk membuat cintaku bermanfaat dalam pelayanan
Beri aku kekuatan
Yang tak pernah memungkiri
Kemiskinan atau...
Bertekuk lutut di hadapan kekuatan angkara murka
Beri aku kekuatan
Untuk mengangkat akalku tinggi
Di atas hal-hal yang sia-sia dalam keseharian
Dan beri aku kekuatan
Untuk menyerahkan kekuatanku
Kepada kehendakmu dengan cinta
Karya: I Wayan Sudarma
Ini adalah doaku untukmu..tuanku
Menembus akar kekikiran dalam hatiku
Beri aku kekuatan
Yang dengan ringan menanggung kegembiraan
Dan kedukaannya
Beri aku kekuatan
Untuk membuat cintaku bermanfaat dalam pelayanan
Beri aku kekuatan
Yang tak pernah memungkiri
Kemiskinan atau...
Bertekuk lutut di hadapan kekuatan angkara murka
Beri aku kekuatan
Untuk mengangkat akalku tinggi
Di atas hal-hal yang sia-sia dalam keseharian
Dan beri aku kekuatan
Untuk menyerahkan kekuatanku
Kepada kehendakmu dengan cinta
Karya: I Wayan Sudarma
Adalah Kau-Hanya Kau...
Salam Kasih
Yang ku inginkan adalah kau-hanya ka
Biarkan hatiku mengulanginya tanpa akhir
Semua gairah yang mengacaukanku
Siang dan malam
Adalah palsu dan kosong sampai ke intinya
Sementara malam tetap menyembunyikan
Dalam kemurungannya
Permohonan akan cahaya
Bahkan kedalaman ketaksadaranku
Tangisan memanggil
'Aku menginginkanmu, hanya kau'
Sementara badai masih mencari
Akhirnya di dalam damai
Ketika ia hendak menghentak
Melawan kedamaian dengan seluruh kekuatannya
Bahkan ketika...
Pemberontakanku menghentak
Melawan cintamu dan tetap tangisnya adalah
'Aku menginginkanmu, hanya kau'
Dari catatan harianku- I Wayan Sudarma
Yang ku inginkan adalah kau-hanya ka
Biarkan hatiku mengulanginya tanpa akhir
Semua gairah yang mengacaukanku
Siang dan malam
Adalah palsu dan kosong sampai ke intinya
Sementara malam tetap menyembunyikan
Dalam kemurungannya
Permohonan akan cahaya
Bahkan kedalaman ketaksadaranku
Tangisan memanggil
'Aku menginginkanmu, hanya kau'
Sementara badai masih mencari
Akhirnya di dalam damai
Ketika ia hendak menghentak
Melawan kedamaian dengan seluruh kekuatannya
Bahkan ketika...
Pemberontakanku menghentak
Melawan cintamu dan tetap tangisnya adalah
'Aku menginginkanmu, hanya kau'
Dari catatan harianku- I Wayan Sudarma
The Size of The Soul
Salam Kasih
Dear Brothers & Sisters
This note is taken from The Chandogya Upanisad, 3:14.1-4
The universe emerges from God, and will return to God; he is the beginning and the end. God is all, and all is God.
You are your deepest desire. Your deepest desire in this life will shape your next life. So direct your deepest desire to knowing the soul.
The soul can be known by those who are pure in heart. The soul is light and life, truth and space. The soul is the source of all activity, all desires, all fragrances and taste. The soul is beyond words. From the soul comes eternal joy-and the soul dwells within every heart.
The soul is smaller than a grain of rice, smaller than a grain of barley, smaller than a mustard seed, smaller tha a grain of millet, smaller even than the kernel of grain of millet. Thus the heart has room for the soul. The soul is also larger than the earth, larger than the sky,larger than the entire universe.
C. Cetho,15 Juli 1993
Dear Brothers & Sisters
This note is taken from The Chandogya Upanisad, 3:14.1-4
The universe emerges from God, and will return to God; he is the beginning and the end. God is all, and all is God.
You are your deepest desire. Your deepest desire in this life will shape your next life. So direct your deepest desire to knowing the soul.
The soul can be known by those who are pure in heart. The soul is light and life, truth and space. The soul is the source of all activity, all desires, all fragrances and taste. The soul is beyond words. From the soul comes eternal joy-and the soul dwells within every heart.
The soul is smaller than a grain of rice, smaller than a grain of barley, smaller than a mustard seed, smaller tha a grain of millet, smaller even than the kernel of grain of millet. Thus the heart has room for the soul. The soul is also larger than the earth, larger than the sky,larger than the entire universe.
C. Cetho,15 Juli 1993
The Location of God
Salam Kasih
Dear Brothers & Sisters
This poem is taken from The Brihadaranyaka Upanisad 2:1.1-3, 6-7, 10, 12-13
There was once a priest called Gargya, who was proud of his learning. He went to King Ajatasatru, and said: 'I am willing to teach you abaut God.' The King replied: 'I shall give you a thousand cows if you can do that.'
Gargya said: 'There is a soul in the sun which shines by day; and that soul I venerate as God.' The King responded: 'How can you say that? I regard the sun only as the source of brightness.'
Gargya said: 'There is a soul in the moon which shines at night; and that soul I venerate as God.' The King responded: 'How you can say that? I venerate the moon only as the source of wine.'
Gargya said: 'There is a soul in wind and fire, and that soul I venerate as God.' The King responded: 'How can you say that? I regard the wind as like an army, and fire as like a powerful empire.'
Gargya said: 'There is a soul in the sound of people as they walk, and in their shadows, and that soul I venerate as God.' The King responded: 'How can you say that? I regard the sound of people's steps as a sign of life, and their shadows as a sign of death.'
Gargya said: 'There is a soul in the human body, and that soul I venerate as God.' The King responded: 'How can you say that? I regard the body simply as the covering of the soul.'
Gargya now fell silent.
C. Cetho, 13 Juli 1993
Dear Brothers & Sisters
This poem is taken from The Brihadaranyaka Upanisad 2:1.1-3, 6-7, 10, 12-13
There was once a priest called Gargya, who was proud of his learning. He went to King Ajatasatru, and said: 'I am willing to teach you abaut God.' The King replied: 'I shall give you a thousand cows if you can do that.'
Gargya said: 'There is a soul in the sun which shines by day; and that soul I venerate as God.' The King responded: 'How can you say that? I regard the sun only as the source of brightness.'
Gargya said: 'There is a soul in the moon which shines at night; and that soul I venerate as God.' The King responded: 'How you can say that? I venerate the moon only as the source of wine.'
Gargya said: 'There is a soul in wind and fire, and that soul I venerate as God.' The King responded: 'How can you say that? I regard the wind as like an army, and fire as like a powerful empire.'
Gargya said: 'There is a soul in the sound of people as they walk, and in their shadows, and that soul I venerate as God.' The King responded: 'How can you say that? I regard the sound of people's steps as a sign of life, and their shadows as a sign of death.'
Gargya said: 'There is a soul in the human body, and that soul I venerate as God.' The King responded: 'How can you say that? I regard the body simply as the covering of the soul.'
Gargya now fell silent.
C. Cetho, 13 Juli 1993
The Mind & Wisdom
Salam Kasih
Dear brothers & Sisters
When words try to approach God,
They are forced to turn back
Human thought can never reach God
Yet human beings can know the bliss of God,
And thereby be freed from all fear.
The mind is like a body
Thought is its skin
Faith its head
Righteousness its rigt arm
And truth its left
The practise of meditation is its heart
And discernment its feet.
Wisdom is like a body,
Contained within the mind
Bliss is its skin
Joy its head
Contentment its right arm
And delight its left
Selfless service is its heart
And spiritual understanding its feet.
Even the angels seek wisdom
Human beings can attain perfect wisdom
And thereby be free from all sin.
Inspirated from: The Taittiriya Upanisad 2:5
Bali, 17 April 1995---»Goes De
Dear brothers & Sisters
When words try to approach God,
They are forced to turn back
Human thought can never reach God
Yet human beings can know the bliss of God,
And thereby be freed from all fear.
The mind is like a body
Thought is its skin
Faith its head
Righteousness its rigt arm
And truth its left
The practise of meditation is its heart
And discernment its feet.
Wisdom is like a body,
Contained within the mind
Bliss is its skin
Joy its head
Contentment its right arm
And delight its left
Selfless service is its heart
And spiritual understanding its feet.
Even the angels seek wisdom
Human beings can attain perfect wisdom
And thereby be free from all sin.
Inspirated from: The Taittiriya Upanisad 2:5
Bali, 17 April 1995---»Goes De
Tuesday, October 19, 2010
KEILAHIAN
Salam Kasih
Eksistensi seluruh keberadaan ini, ada dan berada dalam kekuasaan Brahman
Hidup dan kehidupan jagat raya ini, ditunjang kesadaran Brahman
Hidup dan kehidupan ini, ditopang oleh kesadaran Brahman
Hidup dan kehidupan ini, dipelihara kesadaran Brahman
Kehidupan ini, berada dalam kesadaran Brahman
Essensi hidup adalah kesadaran Brahman
Inti hidup ini kesadaran Brahman
Jika napas alam ini terhenti sementara, maka kehidupan ini akan hancur lebur
Sirnanya alam semesta raya ini, akan meniadakan hidup dan kehidupan
Alam semesta raya ini, merupakan wujud hidup dan kehidupan
Alam semesta raya ini, adalah manifestasi dari Brahman
Alam semesta raya ini, ada dalam kuasa Brahman
Alam semesta raya ini, menjadi badan fisik Brahman
Kesadaran Brahman, tidak mengalami kematian dan kehancuran
Kesadaran Brahman masih akan tetap ada, manakala jagat raya ini hancur
Kesadaran Brahman masih akan tetap ada, dengan sirnanya hidup dan kehidupan
Kesadaran Brahman kekal dan abadi
Kesadaran Brahman adalah awal tanpa akhir
Kesadaran Brahman bertransformasi secara emanasi
Kesadaran Brahman menyebar dan meresapi keberadaan ini
Kesadaran Brahman bermanifestasi menjadi alam semesta raya ini
Kesadaran Brahman meresapi, menjiwai, dan menguasai, alam semesta raya ini
Ini
Hidup
Kehidupan
Hidup dan kehidupan
Hidup dan kehidupan jagat raya
Hidup dan kehidupan berwujud sebagai jagat raya
Hidup dan kehidupan berbentuk sebagai alam semesta raya
Hidup dan kehidupan ini adalah seluruh eksistensi keberadaan ini
Hidup dan kehidupan ini berawal dan berasal dari sumber yang tunggal
Hidup dan kehidupan ini terjadi, melalui transformasi kesadaran Brahman
Hidup dan kehidupan ini terjadi, berkat manifestasi dari kesadaran Brahman
Hidup dan kehidupan ini ada, karena lila atau kridha dari kesadaran Brahman
Hidup dan kehidupan ini terwujud, karena manifestasi dari kesadaran Brahman
Hidup dan kehidupan ini adalah cinta
Hidup dan kehidupan ini adalah kasih
Hidup dan kehidupan ini adalah sayang
Hidup dan kehidupan ini adalah pohon
Hidup dan kehidupan ini adalah buah
Hidup dan kehidupan ini adalah akibat
Hidup dan kehidupan ini adalah berkah
Hidup dan kehidupan ini adalah anugerah
Apabila napas alam terhenti sementara, maka napas badan akan terhenti selamanya
Jika napas badan terhenti sementara, maka napas alam akan tetap ada dan berjalan
Ketika napas alam terhenti selamanya, maka seluruh jagat raya akan sirna dan tiada
Manakala napas badan terhenti selamanya, maka keberadaan akan tetap eksis
Jika napas badan terhenti selamanya, maka badan ini akan kaku dan mati
Kematian pada badan ini, akan mempengaruhi hidup dan kehidupan
Walau badan ini mati, hidup dan kehidupan akan jalan dan berlanjut
Meskipun badan mengalami kematian, kesadaran ini akan tetap ada
Tatkala badan ditimpa kematian, atman akan tetap ada dan hidup
Walau badan telah mati dan hancur, kesadaran ini masih tetap ada
Meski badan telah sirna dan tiada, tetapi atman masih tetap eksis
Badan tidak menghidupi atman dan alam semesta raya ini
Justru terjadi sebaliknya, atman menghidupi badan ini
Badan sangat tergantung alam semesta raya ini
Badan ditopang oleh alam semesta raya ini
Badan ditunjang alam semesta raya ini
Badan hanya bagian kecil dari alam
Badan adalah debu bagi alam
Badan adalah tanah
Badan adalah air
Badan adalah api
Badan adalah udara
Badan adalah hampa
Badan hanyalah unsur
Badan hanyalah molekul
Badan hanyalah material
Badan hanyalah pradhana
Badan hanyalah baju atman
Badan hanyalah sthana atman
Bdan hanyalah wahana atman
Badan hanyalah kendaraan atman
Badan bersifat lembam dan acetana
Badan tersusun dari unsur sarining bumi
Badan terdiri dari unsur makanan dan minuman
Badan tersusun dari unsur-unsur panca mahabhuta
Saat badan mati, akan terurai lagi menjadi sarining bumi
Ketika badan hancur, kembali menjadi makanan dan minuman
Manakala badan terurai, akan kembali menjadi unsur panca mahabhuta
Manakala badan mati, terurai, dan tiada, atman masih eksis dan tetap ada
Hidup adalah inti dari kehidupan, maka hiduplah dalam dharma
Kesadaran adalah essensi dari hidup ini, maka sadarlah hidup sebagai manusia
Kemanusiaan adalah sifat hidup, maka berprilakulah manusiawi dalam hidup
Keilahian adalah hakekat hidup ini, maka wujudkan pada hidup dan kehidupan ini
Karena kita hidup berstatus sebagai umat manusia, maka hormatilah kemanusiaan
Hakekat hidup ini adalah keilahian, maka lakukan sifat-sifat ilahi dalam hidup ini
Hidup dalam jenis kehidupan sebagai manusia, mestinya hidup sangat manusiawi
Hidup berstatus manusia, seharusnya memenuhi standar kemanusiaan
Manusia yang kemanusiaannya manusiawi, akan meningkat menjadi keilahian
Brahmamuhurta Catur Dasi Krsna Paksa Magha Masa, Wrehaspati 14-01-2010
Eksistensi seluruh keberadaan ini, ada dan berada dalam kekuasaan Brahman
Hidup dan kehidupan jagat raya ini, ditunjang kesadaran Brahman
Hidup dan kehidupan ini, ditopang oleh kesadaran Brahman
Hidup dan kehidupan ini, dipelihara kesadaran Brahman
Kehidupan ini, berada dalam kesadaran Brahman
Essensi hidup adalah kesadaran Brahman
Inti hidup ini kesadaran Brahman
Jika napas alam ini terhenti sementara, maka kehidupan ini akan hancur lebur
Sirnanya alam semesta raya ini, akan meniadakan hidup dan kehidupan
Alam semesta raya ini, merupakan wujud hidup dan kehidupan
Alam semesta raya ini, adalah manifestasi dari Brahman
Alam semesta raya ini, ada dalam kuasa Brahman
Alam semesta raya ini, menjadi badan fisik Brahman
Kesadaran Brahman, tidak mengalami kematian dan kehancuran
Kesadaran Brahman masih akan tetap ada, manakala jagat raya ini hancur
Kesadaran Brahman masih akan tetap ada, dengan sirnanya hidup dan kehidupan
Kesadaran Brahman kekal dan abadi
Kesadaran Brahman adalah awal tanpa akhir
Kesadaran Brahman bertransformasi secara emanasi
Kesadaran Brahman menyebar dan meresapi keberadaan ini
Kesadaran Brahman bermanifestasi menjadi alam semesta raya ini
Kesadaran Brahman meresapi, menjiwai, dan menguasai, alam semesta raya ini
Ini
Hidup
Kehidupan
Hidup dan kehidupan
Hidup dan kehidupan jagat raya
Hidup dan kehidupan berwujud sebagai jagat raya
Hidup dan kehidupan berbentuk sebagai alam semesta raya
Hidup dan kehidupan ini adalah seluruh eksistensi keberadaan ini
Hidup dan kehidupan ini berawal dan berasal dari sumber yang tunggal
Hidup dan kehidupan ini terjadi, melalui transformasi kesadaran Brahman
Hidup dan kehidupan ini terjadi, berkat manifestasi dari kesadaran Brahman
Hidup dan kehidupan ini ada, karena lila atau kridha dari kesadaran Brahman
Hidup dan kehidupan ini terwujud, karena manifestasi dari kesadaran Brahman
Hidup dan kehidupan ini adalah cinta
Hidup dan kehidupan ini adalah kasih
Hidup dan kehidupan ini adalah sayang
Hidup dan kehidupan ini adalah pohon
Hidup dan kehidupan ini adalah buah
Hidup dan kehidupan ini adalah akibat
Hidup dan kehidupan ini adalah berkah
Hidup dan kehidupan ini adalah anugerah
Apabila napas alam terhenti sementara, maka napas badan akan terhenti selamanya
Jika napas badan terhenti sementara, maka napas alam akan tetap ada dan berjalan
Ketika napas alam terhenti selamanya, maka seluruh jagat raya akan sirna dan tiada
Manakala napas badan terhenti selamanya, maka keberadaan akan tetap eksis
Jika napas badan terhenti selamanya, maka badan ini akan kaku dan mati
Kematian pada badan ini, akan mempengaruhi hidup dan kehidupan
Walau badan ini mati, hidup dan kehidupan akan jalan dan berlanjut
Meskipun badan mengalami kematian, kesadaran ini akan tetap ada
Tatkala badan ditimpa kematian, atman akan tetap ada dan hidup
Walau badan telah mati dan hancur, kesadaran ini masih tetap ada
Meski badan telah sirna dan tiada, tetapi atman masih tetap eksis
Badan tidak menghidupi atman dan alam semesta raya ini
Justru terjadi sebaliknya, atman menghidupi badan ini
Badan sangat tergantung alam semesta raya ini
Badan ditopang oleh alam semesta raya ini
Badan ditunjang alam semesta raya ini
Badan hanya bagian kecil dari alam
Badan adalah debu bagi alam
Badan adalah tanah
Badan adalah air
Badan adalah api
Badan adalah udara
Badan adalah hampa
Badan hanyalah unsur
Badan hanyalah molekul
Badan hanyalah material
Badan hanyalah pradhana
Badan hanyalah baju atman
Badan hanyalah sthana atman
Bdan hanyalah wahana atman
Badan hanyalah kendaraan atman
Badan bersifat lembam dan acetana
Badan tersusun dari unsur sarining bumi
Badan terdiri dari unsur makanan dan minuman
Badan tersusun dari unsur-unsur panca mahabhuta
Saat badan mati, akan terurai lagi menjadi sarining bumi
Ketika badan hancur, kembali menjadi makanan dan minuman
Manakala badan terurai, akan kembali menjadi unsur panca mahabhuta
Manakala badan mati, terurai, dan tiada, atman masih eksis dan tetap ada
Hidup adalah inti dari kehidupan, maka hiduplah dalam dharma
Kesadaran adalah essensi dari hidup ini, maka sadarlah hidup sebagai manusia
Kemanusiaan adalah sifat hidup, maka berprilakulah manusiawi dalam hidup
Keilahian adalah hakekat hidup ini, maka wujudkan pada hidup dan kehidupan ini
Karena kita hidup berstatus sebagai umat manusia, maka hormatilah kemanusiaan
Hakekat hidup ini adalah keilahian, maka lakukan sifat-sifat ilahi dalam hidup ini
Hidup dalam jenis kehidupan sebagai manusia, mestinya hidup sangat manusiawi
Hidup berstatus manusia, seharusnya memenuhi standar kemanusiaan
Manusia yang kemanusiaannya manusiawi, akan meningkat menjadi keilahian
Brahmamuhurta Catur Dasi Krsna Paksa Magha Masa, Wrehaspati 14-01-2010
Menuju Kuil Terdalam
Salam Kasih
Waktu yang ditempuh perjalananku
Adalah panjang dan arahnya jauh...
Aku keluar dengan kereta tempur dalam pancaran sinar pertama
Dan meneruskan perjalananku
Melalui hutan belantara dunia
Meninggalkan jejakku pada bintang-bintang dan planet
Ini adalah jalan yang paling jauh
Yang datang paling dekat pada diriku sendiri
Dan latihan itu
Adalah paling berliku yang menuntun kepada kesederhanaan dari sebuah lagu
Sang pengembara
Harus mengetuk setiap pintu asing
Untuk datang pada pintunya sendiri
Dan seseorang harus mengembara
Melalui semua dunia luar
Untuk mencapai kuil terdalam
Pada akhir perjalanannya
Mataku berkeliaran
Jauh dan luas
Sebelum aku menutupnya dan berkata "Di sinilah kau!"
Pertanyaan dan teriakan....
Oh, dimana?
Melebur menjadi air mata dari seribu anak sungai
Dan menggenangi dunia dengan banjir kedamaian "Aku!"
karya: I Wayan Sudarma
Waktu yang ditempuh perjalananku
Adalah panjang dan arahnya jauh...
Aku keluar dengan kereta tempur dalam pancaran sinar pertama
Dan meneruskan perjalananku
Melalui hutan belantara dunia
Meninggalkan jejakku pada bintang-bintang dan planet
Ini adalah jalan yang paling jauh
Yang datang paling dekat pada diriku sendiri
Dan latihan itu
Adalah paling berliku yang menuntun kepada kesederhanaan dari sebuah lagu
Sang pengembara
Harus mengetuk setiap pintu asing
Untuk datang pada pintunya sendiri
Dan seseorang harus mengembara
Melalui semua dunia luar
Untuk mencapai kuil terdalam
Pada akhir perjalanannya
Mataku berkeliaran
Jauh dan luas
Sebelum aku menutupnya dan berkata "Di sinilah kau!"
Pertanyaan dan teriakan....
Oh, dimana?
Melebur menjadi air mata dari seribu anak sungai
Dan menggenangi dunia dengan banjir kedamaian "Aku!"
karya: I Wayan Sudarma
Untuk-Mulah Aku Menunggu
Salam Kasih
Di mana kau berdiri di belakang mereka semua
Kekasihku....!
Menyembunyikan dirimu sendiri dalam bayangan?
Mereka mendorongmu dan melewatimu di jalan yang berdebu
Menganggapmu bukan apa-apa
Aku menunggu di sini selama jam-jam yang meletihkan
Menyebarkan persembahanku untukmu
Sementara mereka yang lewat datang dan mengambil bunga-bungaku
Satu demi satu....dan
Keranjangku hampir kosong
Pagi hari telah lewat, juga siang
Dalam teduhnya malam mataku mengantuk
Para pria pulang ke rumah memandangku sekilas...dan
Tersenyum dan membuatku malu
Aku duduk seperti gadis pengemis
Menarik bajuku menutupi wajahku....dan
Ketika mereka menanyaiku
Apa yang aku inginkan?
Aku menundukkan pandanganku dan tidak menjawab
Oh...sungguh....
Bagaimana aku dapat memberitahu mereka
Bahwa untukmulah aku menunggu...dan
Bahwa kau telah berjanji akan datang
Bagaimana aku dapat mengucapkan dengan malu
Bahwa aku mendapat kemiskinan ini sebagai maharku
Ah.....aku memeluk kebanggan ini dalam kerahasiaan hatiku
Aku duduk di rumput....dan
Memandang langit ...dan
Memimpikan kedatanganmu yang tiba-tiba....dan
Megah kilat-kilat menyambar
Panji-panji keemasan beterbangan di atas keretamu...dan
Di tepi jalan mereka berdiri termangu
Ketika mereka melihatmu turun...
Dari tempat dudukmu untuk mengangkatku dari debu...dan
Mendudukkan di sampingmu pria peminta-minta yang compang camping ini
Yang gemetar oleh rasa malu...dan kebanggaan
Seperti penyelinap dalam angin sepoi musim panas.
karya: I Wayan Sudarma
Di mana kau berdiri di belakang mereka semua
Kekasihku....!
Menyembunyikan dirimu sendiri dalam bayangan?
Mereka mendorongmu dan melewatimu di jalan yang berdebu
Menganggapmu bukan apa-apa
Aku menunggu di sini selama jam-jam yang meletihkan
Menyebarkan persembahanku untukmu
Sementara mereka yang lewat datang dan mengambil bunga-bungaku
Satu demi satu....dan
Keranjangku hampir kosong
Pagi hari telah lewat, juga siang
Dalam teduhnya malam mataku mengantuk
Para pria pulang ke rumah memandangku sekilas...dan
Tersenyum dan membuatku malu
Aku duduk seperti gadis pengemis
Menarik bajuku menutupi wajahku....dan
Ketika mereka menanyaiku
Apa yang aku inginkan?
Aku menundukkan pandanganku dan tidak menjawab
Oh...sungguh....
Bagaimana aku dapat memberitahu mereka
Bahwa untukmulah aku menunggu...dan
Bahwa kau telah berjanji akan datang
Bagaimana aku dapat mengucapkan dengan malu
Bahwa aku mendapat kemiskinan ini sebagai maharku
Ah.....aku memeluk kebanggan ini dalam kerahasiaan hatiku
Aku duduk di rumput....dan
Memandang langit ...dan
Memimpikan kedatanganmu yang tiba-tiba....dan
Megah kilat-kilat menyambar
Panji-panji keemasan beterbangan di atas keretamu...dan
Di tepi jalan mereka berdiri termangu
Ketika mereka melihatmu turun...
Dari tempat dudukmu untuk mengangkatku dari debu...dan
Mendudukkan di sampingmu pria peminta-minta yang compang camping ini
Yang gemetar oleh rasa malu...dan kebanggaan
Seperti penyelinap dalam angin sepoi musim panas.
karya: I Wayan Sudarma
Kau Panggil Aku Kala Senja Sepi
Salam Kasih
Hari siang perlahan beranjak....lalu tak ada lagi
Bayangan di atas bumi
Sudah waktunya aku pergi
Ke sungai untuk mengisi kendi tabungan karmaku yang kian mengering
Udara malam riang bersama musik sedih air
Ah...ia memanggilku ke luar ke dalam senja
Di jalan yang kesepian tidak ada orang lewat
Angin betiup
Riak-riak merajalela di sungai
Aku tidak tahu...
Apakah aku akan kembali ke rumah?
Aku tidak tahu...
Siapa yang akan kebetulan ku temui....Di sana tempat yang dangkal?
Dalam perahu kecil orang tak dikenal sambil menorehkan pena asanya
~ I Wayan Sudarma
Dari catatan harianku 12 -12 2007
Hari siang perlahan beranjak....lalu tak ada lagi
Bayangan di atas bumi
Sudah waktunya aku pergi
Ke sungai untuk mengisi kendi tabungan karmaku yang kian mengering
Udara malam riang bersama musik sedih air
Ah...ia memanggilku ke luar ke dalam senja
Di jalan yang kesepian tidak ada orang lewat
Angin betiup
Riak-riak merajalela di sungai
Aku tidak tahu...
Apakah aku akan kembali ke rumah?
Aku tidak tahu...
Siapa yang akan kebetulan ku temui....Di sana tempat yang dangkal?
Dalam perahu kecil orang tak dikenal sambil menorehkan pena asanya
~ I Wayan Sudarma
Dari catatan harianku 12 -12 2007
Monday, October 18, 2010
Hadir-Mu Samar di Udara Wangi
Salam Kasih
Aku tidak tahu
Dari jarak waktu apa kau akan datang
Lebih dekat untuk bertemu denganku
Matahari dan bintang-bintangmu
Tak pernah dapat membuatmu tersembunyi dariku
Dalam banyak pagi dan malam
langkah-langkah kakimu telah terdengar...dan
Pembawa beritamu telah datang ke dalam hatiku...dan
memanggilku diam-diam
Aku tidak tahu
Hanya kenapa hari ini hidupku semua bergolak
Dan perasaan riang yang gemetar melintas melalui hatiku
Seakan-akan waktu datang
Untuk menyudahi pekerjaanku
Dan aku merasakan di udara wangi
samar-samar dari kehadiranmu yang manis.
oleh: I Wayan Sudarma
Aku tidak tahu
Dari jarak waktu apa kau akan datang
Lebih dekat untuk bertemu denganku
Matahari dan bintang-bintangmu
Tak pernah dapat membuatmu tersembunyi dariku
Dalam banyak pagi dan malam
langkah-langkah kakimu telah terdengar...dan
Pembawa beritamu telah datang ke dalam hatiku...dan
memanggilku diam-diam
Aku tidak tahu
Hanya kenapa hari ini hidupku semua bergolak
Dan perasaan riang yang gemetar melintas melalui hatiku
Seakan-akan waktu datang
Untuk menyudahi pekerjaanku
Dan aku merasakan di udara wangi
samar-samar dari kehadiranmu yang manis.
oleh: I Wayan Sudarma
Melodimu Di Hutan Belukarku
Salam Kasih
Awan bertumpuk di atas awan
Dan ia menjadi gelap
Ah, Cinta....
Mengapa kau membiarkanku menunggu
Di luar sendirian di pintu?
Pada saat-saat sibuk dalam pekerjaan pasang tengah hari
Aku bersama kerumunan
Namun pada hari sunyi yang gelap ini
Hanya untukmu aku berharap
Jika kau tidak menunjukkan wajahmu padaku
Jika kau meninggalkanku sepenuhnya sendiri
Aku tidak tahu....
Bagaimana aku harus melewati jam-jam yang panjang
Dan berhujan ini..??
Aku tetap memandang pada kemurungan langit yang jauh
Dan hatiku...
Berkelana meratap bersama angin yang gelisah
Jika kau tidak bicara
Aku akan mengisi hatiku dengan kesunyianmu dan memikulnya
Aku akan tetap diam dan menunggu
Seperti malam berbintang yang berjaga-jaga
Dengan kepalanya menunduk rendah penuh kesabaran
Pagi pasti kan datang...
Kegelapan akan lenyap
Dan suaramu mengalir dalam anak-anak sungai keemasan
Yang menoreh langit
Kemudian kata-katamu
Akan menggunakan sayap dari setiap orang
Di sarang-sarang burungku menjadi lagu-lagu
Dan melodimu akan mengalir dalam bunga-bunga
Di seluruh hutan belukarku...
oleh: I Wayan Sudarma
Awan bertumpuk di atas awan
Dan ia menjadi gelap
Ah, Cinta....
Mengapa kau membiarkanku menunggu
Di luar sendirian di pintu?
Pada saat-saat sibuk dalam pekerjaan pasang tengah hari
Aku bersama kerumunan
Namun pada hari sunyi yang gelap ini
Hanya untukmu aku berharap
Jika kau tidak menunjukkan wajahmu padaku
Jika kau meninggalkanku sepenuhnya sendiri
Aku tidak tahu....
Bagaimana aku harus melewati jam-jam yang panjang
Dan berhujan ini..??
Aku tetap memandang pada kemurungan langit yang jauh
Dan hatiku...
Berkelana meratap bersama angin yang gelisah
Jika kau tidak bicara
Aku akan mengisi hatiku dengan kesunyianmu dan memikulnya
Aku akan tetap diam dan menunggu
Seperti malam berbintang yang berjaga-jaga
Dengan kepalanya menunduk rendah penuh kesabaran
Pagi pasti kan datang...
Kegelapan akan lenyap
Dan suaramu mengalir dalam anak-anak sungai keemasan
Yang menoreh langit
Kemudian kata-katamu
Akan menggunakan sayap dari setiap orang
Di sarang-sarang burungku menjadi lagu-lagu
Dan melodimu akan mengalir dalam bunga-bunga
Di seluruh hutan belukarku...
oleh: I Wayan Sudarma
Permulaan Dari Sebuah Kegiatan Baru
Salam Kasih
Oleh: Sri Sri Ravi Shankar
Pada dasarnya di balik setiap peristiwa ada pencerahan
Pada dasarnya di balik seorang insan ada cinta
Pada dasarnya di balik setiap benda ada Mahakebesaran.
Pencerahan bukanlah sebuah peristiwa. Pencerahan merupakan inti suatu kejadian. Jika penglihatan kita melampaui kegiatan-kegiatan itu, maka baru akan terbit inti kebenarannya.
Suatu kejadian akan memberikan gambaran yang semu. Jadi kita harus memperhatikan gambar keseluruhan dari kejadian-kejadian itu, keseluruhan gambar besar dari kejadian-kejadian tersebut. Pada dasarnya di balik kejadin itu ada pencerahan. Watak pribadi, tubuh, pikiran, dan perkumpulan sifat kita selalu berubah.
Cinta kasih selalu abadi. Pada dasarnya di balik insan ada cinta kasih.Ketika kita menanggalkan ego pribadi kita, maka kita menjadi penuh kasih. Jika kita tidak dapat melepaskan ego pribadi, kita tidak dapat menemukan diri kita. Maka lenyapkanlah ego, maka kita akan menemukan jati diri yang sejati.
Inti di balik benda ada kebesaran Ilahinya. Sebuah benda mempunyai batasan. Ambil sebuah benda dan kecilkan, kecilkan, kecilkan lagi dan kita akan menemukan atom. Sebuah atom tiada batasnya. Inti setiap atom ada ruangan tak terbatas. Pada dasarnya di balik setiap benda ada kebesarn ilahi. Inti di balik setiap benda itu Kemahabesaran Ilahi. Inti di balik manusia adalah cinta.
Sebuah ilusi merekat di dalam setiap kejadian, kepribadian atau benda. Dengan pencerahan, melalui Hikmah Cinta Kasih, Kesadaran Suci kita melihat inti di balik setiap kejadian, sifat manusia dan benda jelas? Semuanya itu hanyalah…..pergeseran….kecil.
Oleh: Sri Sri Ravi Shankar
Pada dasarnya di balik setiap peristiwa ada pencerahan
Pada dasarnya di balik seorang insan ada cinta
Pada dasarnya di balik setiap benda ada Mahakebesaran.
Pencerahan bukanlah sebuah peristiwa. Pencerahan merupakan inti suatu kejadian. Jika penglihatan kita melampaui kegiatan-kegiatan itu, maka baru akan terbit inti kebenarannya.
Suatu kejadian akan memberikan gambaran yang semu. Jadi kita harus memperhatikan gambar keseluruhan dari kejadian-kejadian itu, keseluruhan gambar besar dari kejadian-kejadian tersebut. Pada dasarnya di balik kejadin itu ada pencerahan. Watak pribadi, tubuh, pikiran, dan perkumpulan sifat kita selalu berubah.
Cinta kasih selalu abadi. Pada dasarnya di balik insan ada cinta kasih.Ketika kita menanggalkan ego pribadi kita, maka kita menjadi penuh kasih. Jika kita tidak dapat melepaskan ego pribadi, kita tidak dapat menemukan diri kita. Maka lenyapkanlah ego, maka kita akan menemukan jati diri yang sejati.
Inti di balik benda ada kebesaran Ilahinya. Sebuah benda mempunyai batasan. Ambil sebuah benda dan kecilkan, kecilkan, kecilkan lagi dan kita akan menemukan atom. Sebuah atom tiada batasnya. Inti setiap atom ada ruangan tak terbatas. Pada dasarnya di balik setiap benda ada kebesarn ilahi. Inti di balik setiap benda itu Kemahabesaran Ilahi. Inti di balik manusia adalah cinta.
Sebuah ilusi merekat di dalam setiap kejadian, kepribadian atau benda. Dengan pencerahan, melalui Hikmah Cinta Kasih, Kesadaran Suci kita melihat inti di balik setiap kejadian, sifat manusia dan benda jelas? Semuanya itu hanyalah…..pergeseran….kecil.
The Power of God's Name
Salam Kasih
Dear Brothers & Sisters in Love
There was a blind old man, who was mean, rude and rush. He was walking along a lane, when a pig ran across the lane, and knocked him over. As he fell, fear gripped his heart. 'O God, O God!' He cried out. The impact of the fall broke many of the bones in his body. He lay on the ground for a few moments, groaning: 'O God, O God!' Then he died.
In those few moments his meannesss and rudeness and harshness were wiped away by the name of God; and he died in a state of union with God.
It is impossible to utter the name of God in a state of sin; it can only be uttered with love. And no one is so sinful that they cannot utter God's name; even the most wicked men and women on this earth can turn to God's name, anda his name will cleanse even the most stubborn of sin.
Taken from: Kavitavali,7.76
Dear Brothers & Sisters in Love
There was a blind old man, who was mean, rude and rush. He was walking along a lane, when a pig ran across the lane, and knocked him over. As he fell, fear gripped his heart. 'O God, O God!' He cried out. The impact of the fall broke many of the bones in his body. He lay on the ground for a few moments, groaning: 'O God, O God!' Then he died.
In those few moments his meannesss and rudeness and harshness were wiped away by the name of God; and he died in a state of union with God.
It is impossible to utter the name of God in a state of sin; it can only be uttered with love. And no one is so sinful that they cannot utter God's name; even the most wicked men and women on this earth can turn to God's name, anda his name will cleanse even the most stubborn of sin.
Taken from: Kavitavali,7.76
Inner Peace
Salam Kasih
Dear Brothers & Sisters in Love
When you abandon every desire that rises up within you
And when you become content with things as they are
Then you experience inner peace
When your mind is untroubled by misfortune
When you desire no pleasures
When your emotion are tranquil
And when you are free from fear and anger
Then you experience inner calm
When you are free from all attachments
When you are indifferent to success and failure
Then you experience inner serenity
When you can withdraw your senses from pleasures of the senses
Just as a tortoise withdraw its limbs
Then you experience inner wisdom
When no pleasure and no desire can touch the soul
Then you experience the highest state of consciousness
Yet even those who are close to this state
Can suddenly be carried away by a sudden surge of desire
Thus you must learn to meditate
Controlling your senses
And focusing your self entirely on Me
Taken from: The Bhagavadgita, II.55-61
Dear Brothers & Sisters in Love
When you abandon every desire that rises up within you
And when you become content with things as they are
Then you experience inner peace
When your mind is untroubled by misfortune
When you desire no pleasures
When your emotion are tranquil
And when you are free from fear and anger
Then you experience inner calm
When you are free from all attachments
When you are indifferent to success and failure
Then you experience inner serenity
When you can withdraw your senses from pleasures of the senses
Just as a tortoise withdraw its limbs
Then you experience inner wisdom
When no pleasure and no desire can touch the soul
Then you experience the highest state of consciousness
Yet even those who are close to this state
Can suddenly be carried away by a sudden surge of desire
Thus you must learn to meditate
Controlling your senses
And focusing your self entirely on Me
Taken from: The Bhagavadgita, II.55-61
Friday, October 15, 2010
Hanya UntukMu
Salam Kasih
karya: I Wayan Sudarma
Adakah, waktu yang tak terbatas.
Untukku, merasa bahagia
Saat-saat aku jatuh cinta.
Saat kuterbang jauh ke sana
Selalu denganmu… kasihku selamanya
Selalu denganmu… cintaku bersama
Kaulah matahari dalam hidupku.
Dan kaulah cahaya bulan di malamku
Hadirmu selalu akan kutunggu.
Cintamu selalu akan kurindu.
Selalu denganmu kasihku selamanya
Selalu denganmu cintaku bersama
Tahukah kau diriku.
Tak sanggup hidup bila kau jauh dariku
Kuingin, dipelukmu selalu
Hadirmu selalu akan kutunggu.
Cintamu selalu akan kurindu.
Dan tiada lagi batas ruang waktu
Tahukah kau diriku
Tak sanggup hidup
Bila kau jauh dariku
Oh Tuhan tetapkan rasa cintaku ini hanya untukmu
Selalu setia selama-lamanya.
karya: I Wayan Sudarma
Adakah, waktu yang tak terbatas.
Untukku, merasa bahagia
Saat-saat aku jatuh cinta.
Saat kuterbang jauh ke sana
Selalu denganmu… kasihku selamanya
Selalu denganmu… cintaku bersama
Kaulah matahari dalam hidupku.
Dan kaulah cahaya bulan di malamku
Hadirmu selalu akan kutunggu.
Cintamu selalu akan kurindu.
Selalu denganmu kasihku selamanya
Selalu denganmu cintaku bersama
Tahukah kau diriku.
Tak sanggup hidup bila kau jauh dariku
Kuingin, dipelukmu selalu
Hadirmu selalu akan kutunggu.
Cintamu selalu akan kurindu.
Dan tiada lagi batas ruang waktu
Tahukah kau diriku
Tak sanggup hidup
Bila kau jauh dariku
Oh Tuhan tetapkan rasa cintaku ini hanya untukmu
Selalu setia selama-lamanya.
Deritaku Persembahanku
Salam Kasih
Di ujung hari aku bergegas dalam ketakutan
Jangan-jangan gerbangMu telah tertutup..??
Tapi aku menemukan
Bahwa ternyata masih ada waktu
Ibu....
Aku menganyam sebuah rantai mutiara
Untuk leherMu dengan air mata penderitaanku
Bintang-bintang telah menempa gelang kaki mereka
Dari cahaya untuk mendandani kakiMu
Tapi milikki....
Akan menggantung pada dadaMu
Kekayaan dan ketenaran
Datang dariMu
Dan bagiMu-lah untuk memberikan
Atau menahan mereka
Namun kesedihan ini
benar-benar milikku sendiri...
Dan ketika aku membawanya padaMu
Sebagai Persembahanku
Kau menghadiahi aku dengan rahmatMu
Karya: I Wayan Sudarma
Di ujung hari aku bergegas dalam ketakutan
Jangan-jangan gerbangMu telah tertutup..??
Tapi aku menemukan
Bahwa ternyata masih ada waktu
Ibu....
Aku menganyam sebuah rantai mutiara
Untuk leherMu dengan air mata penderitaanku
Bintang-bintang telah menempa gelang kaki mereka
Dari cahaya untuk mendandani kakiMu
Tapi milikki....
Akan menggantung pada dadaMu
Kekayaan dan ketenaran
Datang dariMu
Dan bagiMu-lah untuk memberikan
Atau menahan mereka
Namun kesedihan ini
benar-benar milikku sendiri...
Dan ketika aku membawanya padaMu
Sebagai Persembahanku
Kau menghadiahi aku dengan rahmatMu
Karya: I Wayan Sudarma
Tembang Hidup & Kehidupan
Salam Kasih
Hidup dan kehidupan ini.... adalah kenyataan
Kenyataannya...kita hidup dalam kehidupan ini
Kita hidup dalam kehidupan nyata dan tidak nyata
Hidup ini nyata dalam kehidupan ini
Hidup ini tidak nyata dalam kehidupan ini
Hidup ini nyata dan tidak nyata dalam kehidupan ini
Kenyataannya hidup dan kehidupan ini nyata bagi yang buta
.....dan ......hidup dan kehidupan ini tidak nyata bagi yang terjaga
Kehidupan ini kenyataan hidup
Kehidupan ini kenyataannya tidak hidup
Kehidupan ini kenyataannya hidup dan tidak hidup
Kehidupan ini kenyataannya hidup bagi yang tertidur
Kehidupan ini kenyataannya tidak hidup bagi yang tersadar
Hidup dan kehidupan ini....Kenyataannya banyak dan jamak
Hidup dan kehidupan ini...Kenyataannya tunggal
Kesemarakan hidup dan kehidupan yang nampak banyak dan jamak sebenarnya tunggal yaitu.....Brahman
Hidup dan kehidupan ini adalah....
Akibat seluruh yang terjadi dalam hidup dan kehidupan ini
Akibat dari hidup dan kehidupan sebelumnya hidup dan kehidupan ini....
Adalah buah dari hidup dan kehidupan masa silam hidup dan kehidupan ini....
Adalah reaksi dari hidup dan kehidupan masa lalu
Hidup dan kehidupan ini.... juga sebagai penyebab.....
Karena.... hidup dan kehidupan ini akan mengakibatkan buah atau phala pada hidup dan kehidupan berikutnya...
Semua yang terjadi dalam hidup dan kehidupan ini
Terimalah sebagai sebuah kenyataan
Apapun yang terjadi..... dalam hidup dan kehidupan ini....
Hadapilah sebagai akibat dari hidup dan kehidupan sebelumnya
Jika kita lari......dan...melarikan diri dari masalah hidup dan kehidupan ini
Pasti akan menjadi benih dan kasih baru.....
Bagi hidup dan kehidupan pada masa yang akan datang
Hidup dan kehidupan ini....adalah peluang setiap menjelma menjadi manusia
Dalam hidup dan kehidupan ini merupakan peluang untuk membebaskan diri dari samsara
Hidup dan kehidupan ini..... merupakan peluang untuk meretas belenggu kelahiran berulang-ulang
Hidup dan kehidupan ini..... merupakan peluang untuk meninggalkan sifat hewani
Hidup dan kehidupan ini.... merupakan peluang untuk mengamalkan kemanusiaan yang manusiawi
Hidup dan kehidupan ini.... merupakan peluang untuk meningkatkan kemanusiaan ....menjadi keilahian.....
Hidup dan kehidupan ini.... merupakan merupakan peluang untuk membebaskan diri dari akibat masa silam
Hidup dan kehidupan ini.... merupakan peluang untuk meloloskan diri dari akibat karma yang sekarang
Hidup dan kehidupan ini..... merupakan peluang untuk tidak lahir kembali pada masa yang akan datang
Hidup dan kehidupan ini....adalah tantangan berbagai macam godaan nikmat duniawi...
Akan muncul dalam hidup dan kehidupan ini beragam bujuk rayuan nafsu inderawi....
Akan muncul dalam hidup dan kehidupan ini banyak cobaan berupa...hasrat dan keinginan berjuta hasutan rasa dan perasaan....
Akan tumbuh tak terhitung dorongan khayalan pikiran.....bermunculan nyanyian dan tarian objek-objek duniawi..... menimbulkan sensasi dan fantasi yang memikat tantangan dalam hidup.....
Akan muncul dalam berbagai dan beragam perwujudan kita harus selalu eling dan waspada agar dapat mengenali dan mengetahui perubahan wujud tantangan dalam hidup dan kehidupan ini....
Hidup dan kehidupan....adalah kesempatan kita
Mendapat pengalaman dan pengetahuan yang banyak dan beragam
Dari kelahiran-kelahiran sebelumnya hingga pada hidup dan kehidupan ini pengalaman dan pengetahuan itu.....
Semestinya dapat dijadikan modal dalam menggunan kesempatan hidup ini
Mendapat dan memperoleh anugrah hidup pada jenis kehidupan manusia merupakan kesempatan emas untuk memerdekakan diri
Mari..... gunakan kesempatan hidup dan kehidupan manusia ini
untuk melakukan sadhana melakukan pensucian dan pemurnian diri
Karena tujuan luhur itu telah menanti kita dengan sinarnya yang gemilang
Hidup dan kehidupan ini ....
Adalah kenyataan
Adalah akibat
Adalah penyebab
Adalah godaan
Adalah rayuan
Adalah hambatan
Adalah tantangan
Adalah peluang
Adalah kesempatan...
Adalah kebenaran......
Adalah kesadaran......
Adalah kebahagiaan........
Rahayu Rahayu Rahayu
Puput Sinurat Wara Soma Pahing Menahil 4 DeS 2009; 22.34, olih: Shri Danu Dharma Patapan (I W. Sudarma)
Hidup dan kehidupan ini.... adalah kenyataan
Kenyataannya...kita hidup dalam kehidupan ini
Kita hidup dalam kehidupan nyata dan tidak nyata
Hidup ini nyata dalam kehidupan ini
Hidup ini tidak nyata dalam kehidupan ini
Hidup ini nyata dan tidak nyata dalam kehidupan ini
Kenyataannya hidup dan kehidupan ini nyata bagi yang buta
.....dan ......hidup dan kehidupan ini tidak nyata bagi yang terjaga
Kehidupan ini kenyataan hidup
Kehidupan ini kenyataannya tidak hidup
Kehidupan ini kenyataannya hidup dan tidak hidup
Kehidupan ini kenyataannya hidup bagi yang tertidur
Kehidupan ini kenyataannya tidak hidup bagi yang tersadar
Hidup dan kehidupan ini....Kenyataannya banyak dan jamak
Hidup dan kehidupan ini...Kenyataannya tunggal
Kesemarakan hidup dan kehidupan yang nampak banyak dan jamak sebenarnya tunggal yaitu.....Brahman
Hidup dan kehidupan ini adalah....
Akibat seluruh yang terjadi dalam hidup dan kehidupan ini
Akibat dari hidup dan kehidupan sebelumnya hidup dan kehidupan ini....
Adalah buah dari hidup dan kehidupan masa silam hidup dan kehidupan ini....
Adalah reaksi dari hidup dan kehidupan masa lalu
Hidup dan kehidupan ini.... juga sebagai penyebab.....
Karena.... hidup dan kehidupan ini akan mengakibatkan buah atau phala pada hidup dan kehidupan berikutnya...
Semua yang terjadi dalam hidup dan kehidupan ini
Terimalah sebagai sebuah kenyataan
Apapun yang terjadi..... dalam hidup dan kehidupan ini....
Hadapilah sebagai akibat dari hidup dan kehidupan sebelumnya
Jika kita lari......dan...melarikan diri dari masalah hidup dan kehidupan ini
Pasti akan menjadi benih dan kasih baru.....
Bagi hidup dan kehidupan pada masa yang akan datang
Hidup dan kehidupan ini....adalah peluang setiap menjelma menjadi manusia
Dalam hidup dan kehidupan ini merupakan peluang untuk membebaskan diri dari samsara
Hidup dan kehidupan ini..... merupakan peluang untuk meretas belenggu kelahiran berulang-ulang
Hidup dan kehidupan ini..... merupakan peluang untuk meninggalkan sifat hewani
Hidup dan kehidupan ini.... merupakan peluang untuk mengamalkan kemanusiaan yang manusiawi
Hidup dan kehidupan ini.... merupakan peluang untuk meningkatkan kemanusiaan ....menjadi keilahian.....
Hidup dan kehidupan ini.... merupakan merupakan peluang untuk membebaskan diri dari akibat masa silam
Hidup dan kehidupan ini.... merupakan peluang untuk meloloskan diri dari akibat karma yang sekarang
Hidup dan kehidupan ini..... merupakan peluang untuk tidak lahir kembali pada masa yang akan datang
Hidup dan kehidupan ini....adalah tantangan berbagai macam godaan nikmat duniawi...
Akan muncul dalam hidup dan kehidupan ini beragam bujuk rayuan nafsu inderawi....
Akan muncul dalam hidup dan kehidupan ini banyak cobaan berupa...hasrat dan keinginan berjuta hasutan rasa dan perasaan....
Akan tumbuh tak terhitung dorongan khayalan pikiran.....bermunculan nyanyian dan tarian objek-objek duniawi..... menimbulkan sensasi dan fantasi yang memikat tantangan dalam hidup.....
Akan muncul dalam berbagai dan beragam perwujudan kita harus selalu eling dan waspada agar dapat mengenali dan mengetahui perubahan wujud tantangan dalam hidup dan kehidupan ini....
Hidup dan kehidupan....adalah kesempatan kita
Mendapat pengalaman dan pengetahuan yang banyak dan beragam
Dari kelahiran-kelahiran sebelumnya hingga pada hidup dan kehidupan ini pengalaman dan pengetahuan itu.....
Semestinya dapat dijadikan modal dalam menggunan kesempatan hidup ini
Mendapat dan memperoleh anugrah hidup pada jenis kehidupan manusia merupakan kesempatan emas untuk memerdekakan diri
Mari..... gunakan kesempatan hidup dan kehidupan manusia ini
untuk melakukan sadhana melakukan pensucian dan pemurnian diri
Karena tujuan luhur itu telah menanti kita dengan sinarnya yang gemilang
Hidup dan kehidupan ini ....
Adalah kenyataan
Adalah akibat
Adalah penyebab
Adalah godaan
Adalah rayuan
Adalah hambatan
Adalah tantangan
Adalah peluang
Adalah kesempatan...
Adalah kebenaran......
Adalah kesadaran......
Adalah kebahagiaan........
Rahayu Rahayu Rahayu
Puput Sinurat Wara Soma Pahing Menahil 4 DeS 2009; 22.34, olih: Shri Danu Dharma Patapan (I W. Sudarma)
KESADARAN
Salam Kasih
..Saksikanlah sensasi pesona jagat raya
yang menampilkan beragam Fantasi Maya dalam khayalan
Kesemarakan dan keindahan warna-warni Pelangi Cinta
meresapi dan menyusupi seluruh keberadaan yang nampak.....Berwujud ini
suara-suara Kidung Illahi
bermanifestasi Kasih
hadir dari inti hati materi yang Fitri
cahaya gilang-gemilang Kedamaian Abadi
.....memumculkan nama rupa yang semarak dan nampak jamak
aroma bau semerbak Keluhuran Jagat Raya
merebak menawarkan Aroma Sayang ....yang memabukkan
aneka rasa Keagungan Semesta
menggoda selera dalam Keterikatan yang semu
belaian rabaan Kelembutan Kesabaran dan.....
Keadilan Alam
menidurkan dalam mimpi Khayalan yang fana
Brahman menjadi keajaiban yang fantastik
yang kekal abadi.....
melalui keindahan alam semesta raya ini
tiada kata yang cukup tepat....dan....akurat
untuk mengucap dan mengungkap
....betapa agung dan luhurnya keberadaan ini
Manggalamastu
..Saksikanlah sensasi pesona jagat raya
yang menampilkan beragam Fantasi Maya dalam khayalan
Kesemarakan dan keindahan warna-warni Pelangi Cinta
meresapi dan menyusupi seluruh keberadaan yang nampak.....Berwujud ini
suara-suara Kidung Illahi
bermanifestasi Kasih
hadir dari inti hati materi yang Fitri
cahaya gilang-gemilang Kedamaian Abadi
.....memumculkan nama rupa yang semarak dan nampak jamak
aroma bau semerbak Keluhuran Jagat Raya
merebak menawarkan Aroma Sayang ....yang memabukkan
aneka rasa Keagungan Semesta
menggoda selera dalam Keterikatan yang semu
belaian rabaan Kelembutan Kesabaran dan.....
Keadilan Alam
menidurkan dalam mimpi Khayalan yang fana
Brahman menjadi keajaiban yang fantastik
yang kekal abadi.....
melalui keindahan alam semesta raya ini
tiada kata yang cukup tepat....dan....akurat
untuk mengucap dan mengungkap
....betapa agung dan luhurnya keberadaan ini
Manggalamastu
Thursday, October 14, 2010
Suara Di Malam Buta
harder & harder
Salam Kasih
Malam menjadi gelap
Hari kerjaku telah berakhir
Aku mengira bahwa tamu terakhir telah datang malam itu
Dan pintu-pintu di desa semua tertutup
Hanya seseorang berkata bahwa: Raja akan datang
Aku tertawa dan berkata 'Tidak, itu tidak mungkin!'
Nampaknya ada ketukan di pintuku
Dan aku berkata...itu bukan apa-apa
Cuma angin...!!
Aku mematikan lampu-lampu dan berbaring untuk tidur
Hanya seseorang berkata...'Itu si pembawa pesan!'
Aku tertawa dan berkata....
'Bukan, itu pastilah angin!'
Kemudian datang satu suara di malam buta
Dengan mengantuk aku mengira
Itu adalah guruh di kejauhan
Bumi bergetar
Dinding-dinding berguncang
Dan mengganggu ku dalam tidurku
Hanya seseorang berkata.... itu suara roda-roda..!!
Aku berkata dalam gumaman mengantuk...
'Bukan, itu pasti deruman awan!'
Malam masih gelap
Ketika genderang berbunyi
Suara itu datang 'Bangun! jangan tunda!'
Aku menekan tanganku pada jantungku
Dan gemetar ketakutan
Seseorang berkata....'Lihat, itu bendera Raja!'
Aku berdiri dan berteriak
'Tidak ada waktu untuk menunda-nunda!'
Raja telah tiba....
Tapi di mana cahaya...??
Di mana kalung bunga..??
Di mana Singgasana..tempatnya duduk..??
Oh...memalukan..!
Ohh...benar-benar memalukan..!
Di mama Balairung..??
Hiasan-hiasan..??
Seseorang berkata...'Percuma teriakan ini!'
Sambut ia dengan tangan kosong!
Bawa ia ke dalam ruanganmu yang kosong!
Salam Kasih
Malam menjadi gelap
Hari kerjaku telah berakhir
Aku mengira bahwa tamu terakhir telah datang malam itu
Dan pintu-pintu di desa semua tertutup
Hanya seseorang berkata bahwa: Raja akan datang
Aku tertawa dan berkata 'Tidak, itu tidak mungkin!'
Nampaknya ada ketukan di pintuku
Dan aku berkata...itu bukan apa-apa
Cuma angin...!!
Aku mematikan lampu-lampu dan berbaring untuk tidur
Hanya seseorang berkata...'Itu si pembawa pesan!'
Aku tertawa dan berkata....
'Bukan, itu pastilah angin!'
Kemudian datang satu suara di malam buta
Dengan mengantuk aku mengira
Itu adalah guruh di kejauhan
Bumi bergetar
Dinding-dinding berguncang
Dan mengganggu ku dalam tidurku
Hanya seseorang berkata.... itu suara roda-roda..!!
Aku berkata dalam gumaman mengantuk...
'Bukan, itu pasti deruman awan!'
Malam masih gelap
Ketika genderang berbunyi
Suara itu datang 'Bangun! jangan tunda!'
Aku menekan tanganku pada jantungku
Dan gemetar ketakutan
Seseorang berkata....'Lihat, itu bendera Raja!'
Aku berdiri dan berteriak
'Tidak ada waktu untuk menunda-nunda!'
Raja telah tiba....
Tapi di mana cahaya...??
Di mana kalung bunga..??
Di mana Singgasana..tempatnya duduk..??
Oh...memalukan..!
Ohh...benar-benar memalukan..!
Di mama Balairung..??
Hiasan-hiasan..??
Seseorang berkata...'Percuma teriakan ini!'
Sambut ia dengan tangan kosong!
Bawa ia ke dalam ruanganmu yang kosong!
Tuesday, October 12, 2010
Ritus Mengusir Setan
harder & harder
Salam Damai
Ku genggam segelas besar bir di tangan kanan,
Dan sebotol lagi di tangan kiri,
Aku sedang mengusir setan KEGELISAHAN & KETIDAKBAHAGIAAN dari dalam diriku.
Aku nikmati hingar bingar musik yang menghentak gendang telinga,
kerlap-kerlip lampu berkilasan mendera dengan sorot tajam,
Ku liukkan tubuh.....
Demi Ritus pengusir SETAN KEJENUHAN & KETIDAKPUASAN dari dalam diriku.
Ku pacu kendaraan melaju kencang laksana angin,
Suara klakson meraung-raung marah kepada dunia,
Juga demi SETAN DARI RASA TERBUANG yang hendak ku usir.
Aku tersungkur di selokan modernitas,
Terkenang saat aku masih primitif,
Asyik menggelar ritus pengusiran setan diri sendiri.
Dan setiap kali aku melakukannya,
Si setan bukannya lari terbirit-birit
Malah menjadi sosok bertambah garang....
Dan makin menakutkan.....
Akhirnya Ku tersadar
Bahwa aku tak perlu mengusirnya...
Karena aku hanya perlu membuka pintu hati
Dan membiarkannya berlalu....
Good Bye.... Setan....
Karya: I Wayan Sudarma
12 OKtober 2010
Salam Damai
Ku genggam segelas besar bir di tangan kanan,
Dan sebotol lagi di tangan kiri,
Aku sedang mengusir setan KEGELISAHAN & KETIDAKBAHAGIAAN dari dalam diriku.
Aku nikmati hingar bingar musik yang menghentak gendang telinga,
kerlap-kerlip lampu berkilasan mendera dengan sorot tajam,
Ku liukkan tubuh.....
Demi Ritus pengusir SETAN KEJENUHAN & KETIDAKPUASAN dari dalam diriku.
Ku pacu kendaraan melaju kencang laksana angin,
Suara klakson meraung-raung marah kepada dunia,
Juga demi SETAN DARI RASA TERBUANG yang hendak ku usir.
Aku tersungkur di selokan modernitas,
Terkenang saat aku masih primitif,
Asyik menggelar ritus pengusiran setan diri sendiri.
Dan setiap kali aku melakukannya,
Si setan bukannya lari terbirit-birit
Malah menjadi sosok bertambah garang....
Dan makin menakutkan.....
Akhirnya Ku tersadar
Bahwa aku tak perlu mengusirnya...
Karena aku hanya perlu membuka pintu hati
Dan membiarkannya berlalu....
Good Bye.... Setan....
Karya: I Wayan Sudarma
12 OKtober 2010
Subscribe to:
Posts (Atom)